Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Adakah Perbedaan Ciri-ciri Flu Bawaan Hamil dan Flu Biasa? Simak Faktanya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 07 Dec 2023 16:51 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Sakit
Ilustrasi Ibu Hamil Sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Daftar Isi
Jakarta -

Flu dapat terjadi karena bawaan hamil, Bunda. Ciri-ciri flu bawaan hamil bisa berbeda dengan flu biasa, bahkan tingkat keparahannya.

Dilansir Cleveland Clinic, flu pada kehamilan adalah penyakit serius, namun dapat diobati. Flu bawaan hamil lebih mungkin menyebabkan penyakit parah dibandingkan flu pada perempuan yang tidak hamil. Perawatan di rumah sakit mungkin dibutuhkan pada ibu hamil yang mengalami flu dibandingkan yang tidak hamil.

Hal senada juga diungkapkan dalam Jurnal Vaccine tahun 2017. Studi menemukan bahwa flu atau influenza selama kehamilan mengakibatkan risiko masuk rumah sakit yang lebih tinggi dibandingkan infeksi influenza pada individu yang tidak hamil. Namun, risiko kematiannya serupa baik pada ibu yang sedang hamil atau tidak.

Penyebab ibu hamil rentan terpapar flu

Ibu hamil rentan terkena flu. Kehamilan secara alami dapat menekan sistem kekebalan tubuh, yang merupakan pertahanan terhadap penyakit. Kondisi tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan risiko infeksi, termasuk flu.

Ibu hamil yang tidak mendapatkan vaksinasi flu memiliki peluang lebih tinggi untuk tertular penyakit dibandingkan dengan ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi. Studi menunjukkan bahwa vaksin flu dapat menurunkan infeksi pada ibu hamil hingga 50 persen.

Jika terserang flu saat hamil, maka Bunda mempunyai peluang lebih besar untuk mengalami komplikasi serius, dan kemungkinan lebih besar lagi bila Bunda memiliki kondisi kesehatan lain yang mendasari. Kekhawatiran terbesar adalah pneumonia, yakni infeksi paru-paru yang berpotensi mengancam jiwa.

Secara umum, flu saat hamil bisa disebabkan oleh virus, seperti influenza. Selain itu, flu juga bisa menjadi pertanda Bunda terpapar bakteri, terutama bila disertai gejala demam.

Adakah perbedaan ciri-ciri flu bawaan hamil dan flu biasa?

Mengutip dari Baby Center, gejala flu bawaan hamil kemungkinan besar sama dengan flu biasa. Gejala flu biasanya muncul secara tiba-tiba, Bunda.

Berikut gejala flu bawaan hamil dan flu biasa:

  • Demam
  • Pegal-pegal
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Hidung berair atau tersumbat
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Menggigil

Bunda juga dapat mengalami muntah dan diare saat sakit flu. Bila mengalami gejala-gejala di atas dan sampai mengganggu nafsu makan hingga aktivitas, sebaiknya segera periksa ke dokter. Penanganan segera mungkin diperlukan bila demam dan flu tak kunjung sembuh atau semakin memburuk.

Dampak flu saat hamil

Dampak flu pada ibu hamil bisa berbeda dengan yang tidak hamil, Bunda. Terkena flu saat hamil dapat memengaruhi perkembangan bayi. Gejala seperti demam yang tinggi dapat menyebabkan cacat tabung saraf dan masalah lain pada bayi yang sedang berkembang.

Sebuah studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2020 menunjukkan bahwa infeksi flu selama kehamilan dapat menyebabkan peningkatan risiko keguguran dan penurunan berat badan lahir. Studi yang diterbitkan di Lancet Infectious Diseases ini juga mengaitkan peningkatan risiko kelahiran prematur pada ibu hamil yang mengalami flu.

Temuan lain dari studi menjelaskan bahwa ibu hamil memiliki insiden infeksi flu yang tinggi selama trimester pertama, dan risiko penularan akan meningkat setiap bulannya, terutama saat musim penyakit influenza.

Ilustrasi Ibu Hamil SakitIlustrasi Ibu Hamil Sakit Flu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz

Penanganan flu saat hamil

Mendapatkan penanganan dini sangat penting untuk mencegah dampak flu pada ibu hamil dan janinnya. Bila mengalami gejala flu, Bunda bisa langsung periksa ke dokter untuk penanganan yang tepat.

Dalam studi CDC, ibu hamil disarankan untuk mendapatkan vaksinasi sebelum virus menyebar. Vaksinasi juga dapat memaksimalkan perlindungan bagi ibu dan bayinya selama kehamilan.

"Temuan ini menunjukkan bahwa yang terbaik bagi ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi sebelum virus flu mulai menyebar di satu tempat yang sedang mengalami musim influenza atau mendapatkannya sedini mungkin bila berada di tempat dengan sirkulasi influenza sepanjang tahun untuk memaksimalkan perlindungan bagi ibu dan bayinya selama kehamilan," tulis CDC di laman resminya.

Vaksinasi flu atau influenza terbukti aman dan efektif untuk ibu hamil di semua tahap kehamilan, termasuk trimester pertama. Namun menurut dokter spesialis anak konsultan respirologi, Prof. dr.Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), PhD, vaksin influenza dapat diberikan sekali setahun, tepatnya di trimester kedua atau ketiga (di atas 4 bulan atau 1 bulan sebelum melahirkan). Waktu ini dirasa tepat agar bayi mendapatkan perlindungan dalam waktu lama, Bunda.

"Sebetulnya setiap trimester kehamilan boleh diberikan. Di luar negeri sih kapan saja bisa. Namun, itu takutnya sampai 3 bulan pertama kan kehamilan masih belum stabil, bisa terjadi abortus (keguguran)," ujar Cissy dalam acara temu media, beberapa waktu lalu.

"Bila terjadi sesuatu pada ibu hamil takutnya nanti yang disalahkan vaksinnya. Padahal belum tentu. Akhirnya diambil kebijakan di trimester kedua atau ketiga bisa diberikan vaksin," sambungnya.

Menurut Cissy, vaksinasi influenza diberikan dengan tujuan untuk melindungi bayi yang dilahirkan sampai usia enam bulan. Bila didapatkan sejak kehamilan, bayi yang lahir setidaknya memiliki kekebalan tubuh yang diturunkan dari ibunya sampai usia tiga bulan.

Aturan ibu hamil minum obat flu

Pemberian obat flu saat hamil bisa saja mengurangi gejala. Namun, minum obat flu saat hamil tidak boleh sembarangan atau harus dengan resep dokter, Bunda.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr.Ilham Utama Surya, Sp.OG, mengatakan bahwa obat-obatan untuk ibu hamil serba terbatas. Beberapa obat bisa memengaruhi perkembangan janin karena kandungannya bisa melewati plasenta.

"Jadi obat ini harus dipilih yang tidak diteruskan ke janin. Beberapa obat flu itu melewati plasenta sehingga bisa memengaruhi janin. Takutnya kalau dengan obat ini malah bisa mengganggu tumbuh kembang janin. Makanya, pemilihan obat tertentu harus sesuai anjuran dokter," kata Ilham kepada HaiBunda.

Ilham menganjurkan ibu hamil segera ke dokter bila mengalami flu disertai demam yang tak kunjung turun. Penyebab demam perlu diketahui untuk memilih jenis pengobatan yang tepat bagi ibu hamil.

"Kalau demam lebih dari tiga hari, kita harus berpikir untuk ke dokter. Kalau dia infeksi karena virus dan menjadi flu, dalam tiga hari virus sudah bisa tereliminasi, kecuali pada kasus COVID-19 yang bisa sampai 2 hingga 3 minggu," ujar Ilham.

"Kalau infeksi bakteri biasanya lebih dari tiga hari, sehingga membutuhkan pemeriksaan lanjutan atau pemberian antibiotik. Inilah mengapa perlu ke dokter," lanjutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda