KEHAMILAN
Apa yang Terjadi jika Ibu Hamil Alami Anemia? Ketahui Cara Penanganannya
Melly Febrida | HaiBunda
Jumat, 12 May 2023 20:55 WIBIbu hamil rawan mengalami anemia. Bahkan, anemia pada kehamilan bisa berbahaya. Nah, apa yang terjadi jika ibu hamil alami anemia? Yuk kenali cara penanganannya.
Dr. Stacy Henigsman, dokter spesialis kebidanan dan ginekologi, mengatakan anemia itu terjadi ketika ibu hamil tak memiliki cukup sel darah merah yang lebih rendah serta berkurangnya oksigen ke jaringan di tubuh. Jika ibu hamil mengalami anemia ringan, kemungkinan membuat ibu hamil merasa lelah.
"Tetapi juga bisa menjadi serius jika terlalu parah atau tidak ditangani," kata Henigsman dilansir Healthline.
Menurutnya, anemia ini juga bisa berbahaya menyebabkan risiko yang lebih tinggi kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan bahkan kematian ibu. Anemia dapat memengaruhi pertumbuhan janin, terutama pada trimester pertama.
"Jika anemia tidak diobati, bayi berisiko lebih tinggi mengalami anemia setelah lahir, yang dapat menyebabkan masalah perkembangan. Juga, anemia meningkatkan risiko melahirkan bayi lebih awal dan memiliki bayi dengan berat badan rendah," jelasnya.
Bagaimana dengan keguguran, apa anemia bisa menyebabkannya? Ia bilang, anemia selama kehamilan tidak secara langsung menyebabkan keguguran, tetapi anemia berat dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.
Anemia pada ibu hamil
Menurut Henigsman, normal jika ibu hamil mengalami anemia. Kekurangan zat besi umum terjadi pada kehamilan, hingga 52 persen wanita hamil di negara berkembang tidak mendapatkan cukup zat besi.
"Anemia ringan dan berat, bagaimanapun, memerlukan pengobatan untuk melindungi kesehatan ibu dan janin," kata Henigsman.
Penyebab ibu hamil juga bisa karena hal selain meningkatnya volume darah. Ini termasuk:
1. Anemia defisiensi besi
Henigsman menjelaskan tubuh bekerja lebih keras selama kehamilan untuk memberikan nutrisi yang tepat untuk janin yang sedang tumbuh, menyebabkan volume darah meningkat sekitar 45 persen. Tubuh juga memberi bayi zat besi yang dibutuhkan untuk membuat hemoglobinnya sendiri.
Peningkatan volume darah dan produksi hemoglobin bayi ini memungkinkan lebih banyak transportasi oksigen dan nutrisi penting, tetapi meningkatkan kebutuhan harian seperti zat besi.
"Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya produksi hemoglobin (komponen pembawa oksigen dari sel darah merah) atau kekurangan zat besi," jelasnya.
2. Anemia defisiensi folat
Anemia defisiensi folat ini terjadi karena ibu hamil membutuhkan kadar folat yang lebih tinggi. Asam folat adalah vitamin yang larut dalam air yang membantu mencegah cacat tabung saraf, atau masalah otak kognitif, selama kehamilan.
3. Kekurangan vitamin B12
Vitamin B12 juga digunakan oleh tubuh dalam produksi sel darah merah. Vitamin ini ditemukan, terutama dalam makanan yang diperkaya dan produk hewani seperti daging, ikan, unggas, dan telur. Ibu hamil yang tidak rutin mengonsumsi makanan ini, termasuk vegan dan vegetarian kemungkinan berisiko lebih tinggi mengalami defisiensi.
Klik halaman berikutnya untuk mengetahui cara pencegahan anemia selama kehamilan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga yuk video tentang 3 cara mencegah anemia pada ibu hamil:

CARA PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN