Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Darah Implantasi Berlendir? Simak Tekstur dan Perubahan yang Dirasakan

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Rabu, 07 Jun 2023 15:30 WIB

Ilustrasi sakit perut atau gejala maag
Apakah Darah Implantasi Berlendir? Simak Tekstur dan Perubahan yang Dirasakan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Jajah-sireenut
Jakarta -

Salah satu gejala kehamilan yang bisa Bunda alami adalah keluar bercak yang disebut darah implantasi. Yaitu sejumlah kecil bercak atau perdarahan yang terjadi setelah sel telur yang baru dibuahi masuk ke lapisan rahim Bunda. Karena lapisan rahim kaya dengan darah, beberapa Bunda hamil melihat sedikit pada titik ini. Seperti dilansir dari The Bump. 

Hal ini benar-benar normal dan tidak perlu dikhawatirkan, tetapi Bunda hamil tetap perlu melakukan tes kehamilan dan kunjungan dokter, untuk memastikan bahwa yang terjadi adalah perdarahan implantasi. 

Lantas apakah darah implantasi berlendir? Apa saja perbedaan perdarahan karena implantasi dengan perdarahan karena faktor lain? Yuk simak sampai selesai. 

Mengenal darah implantasi

Melansir dari Motherboardbirth, perdarahan implantasi sebagai gejala kehamilan sesungguhnya tidak dialami oleh semua Bunda hamil. Merujuk dari American Pregnancy Association, sekitar sepertiga wanita mengalami perdarahan implantasi pada awal kehamilan.

Sementara menurut Parenting Firstcry, implantasi sebagai gejala kehamilan, manakala terjadi perdarahan ringan (spotting) yang merupakan indikator sel telur menempel pada rahim. Diperkirakan 33 persen ibu hamil mengalami hal ini. Ini bukan keadaan darurat medis dan merupakan fenomena yang sepenuhnya alami.

Rata-rata, perdarahan implantasi terjadi sekitar sembilan hari setelah pembuahan. Namun, kisarannya bervariasi dengan hal yang sama terjadi baik dalam seminggu atau bahkan dua minggu setelah pembuahan.

Tahapan perdarahan implantasi

Setelah sel telur dibuahi oleh sperma, pembelahan sel terjadi hingga sel telur yang telah dibuahi menjadi blastokista, kira-kira setelah lima hari. Blastokista kemudian melakukan perjalanan sekitar satu hari menuju rahim dengan tahap implantasi berikut terjadi:

1. Adplantasi

Ketika embrio berumur sekitar satu minggu, ia menempel pada dinding rahim.

2. Adhesi

Embrio mulai menembus dinding rahim sehingga dapat mengikat dirinya dengan aman.

3. Invasi

Pada fase akhir ini, embrio mulai menanamkan dirinya ke dalam dinding rahim.

Gambar perbedaan darah haid dan darah awal kehamilan.Gambar perbedaan darah haid dan darah awal kehamilan./ Foto: https://americanpregnancy.org/pregnancy-symptoms/what-is-implantation-bleeding/


Tekstur perdarahan implantasi 

Tekstur perdarahan implantasi dapat bervariasi, tetapi tidak terlalu kental atau menyerupai lendir. “Seharusnya tidak mengandung gumpalan,” kata Julie Lamppa, APRN, CNM, bidan perawat bersertifikat di Mayo Clinic, seperti dikutip dari Parenting First Cry.

Gumpalan, apalagi jika besar, biasanya identik dengan perdarahan hebat. Jadi jika Bunda benar-benar mengalami perdarahan implantasi, dipastikan bercak yang keluar adalah bercak dengan tekstur ringan, tidak berlendir dan tidak terlalu terasa. 

“Perdarahan implantasi dapat terjadi tepat pada saat Anda mengira akan mengalami menstruasi,” jelas Lamppa. Itulah sebabnya hal ini dapat membingungkan bagi mereka yang mengalaminya. “Beberapa wanita akan melihat sedikit bercak atau pendarahan sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan sel telur,” tambahnya.

Perbedaan darah implantasi dengan menstruasi

  • Durasi

    Menstruasi biasanya akan berlangsung lebih lama dari perdarahan implantasi. Jika Bunda mengalami perdarahan selama satu atau dua hari, kemungkinan besar itu adalah perdarahan implantasi. Jika melampaui jangka waktu itu, Bunda mungkin mendapatkan menstruasi.
  • Volume

    Perdarahan implantasi umumnya lebih ringan dari siklus menstruasi dan tidak sampai memenuhi pembalut yang Bunda pakai. 
  • Warna

    Warna pendarahan implantasi juga biasanya lebih terang dari haid normal. Biasanya berwarna merah muda atau agak merah pada awalnya, meskipun bisa menjadi kecoklatan saat pendarahannya hilang.

Jumlah darah yang akan Bunda lihat akibat perdarahan implantasi akan selalu ringan dan bahkan tidak mengharuskan Bunda mengganti pembalut. Apa pun yang berat mungkin merupakan indikator dari sesuatu yang lain. Jika Bunda mengalami pendarahan hebat disertai mual atau muntah, itu mungkin merupakan tanda kehamilan ektopik, yang merupakan keadaan darurat medis.

Perubahan yang dirasakan tubuh karena implantasi

Sebagaimana telah dijelaskan beberapa sumber, perdarahan implantasi merupakan salah satu gejala kehamilan. Dimana terdapat beberapa perubahan sebagai berikut:

1. Kram

Proses yang terjadi di dalam tubuh Bunda hamil menyebabkan kram implantasi. Namun, nyeri ini dapat dibedakan dengan kram menstruasi karena intensitasnya yang lebih ringan. Kram ringan adalah hasil dari perubahan hormonal yang terjadi di dalam tubuh setelah implantasi.

2. Nyeri payudara

Setelah implantasi, hormon mulai mengirim pesan kimiawi ke tubuh untuk mempersiapkan diri menghadapi kehamilan. Sebagai tanggapan, payudara mulai menjadi lunak dan bengkak. Bunda mungkin mengalami beberapa rasa sakit karena ini.

3. Peningkatan suhu basal tubuh

Waktu terbaik untuk melakukan pengukuran ini adalah tepat setelah bangun tidur. Saat Bunda berovulasi, suhu basal tubuh meningkat karena peningkatan kadar progesteron. 

4. Sering buang air kecil (BAK)

Implantasi menyebabkan berbagai aktivitas yang terjadi di dalam tubuh, salah satunya adalah peningkatan aliran darah ke panggul. Ini memberi tekanan pada kandung kemih sehingga Bunda merasa perlu sering buang air kecil. Namun, hal ini juga terkait dengan siklus menstruasi dan bukan merupakan jaminan untuk implantasi.

5. Mengidam makanan atau justru enggan 

Lonjakan hormon bisa membuat Bunda hamil menginginkan makanan tertentu yang biasanya tidak dimakan. Atau Bunda mungkin merasakan keengganan yang kuat terhadap makanan yang biasanya Bunda makan secara teratur.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda