Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Anyang-Anyangan pada Ibu Hamil & Cara Mengatasinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 14 Jun 2023 12:05 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Penyebab Anyang-Anyangan pada Ibu Hamil & Cara Mengatasinya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Akacin Phonsawat
Jakarta -

Ketika hamil, banyak perubahan fisiologis yang dialami Bunda. Namun, sebagian ibu hamil menganggap perubahan fisiologis itu tak terlalu penting. Sebagian lebih memperhatikan kesehatan janin di dalam kandungan.

Normal kok, ini karena selain perasaan bahagia menanti kehadiran Si Kecil di dunia, prioritas pun sudah berubah. Alhasil, terkadang ibu hamil tak menyangka dengan apa yang dialami pada fisiknya selama hamil. Terdapat beberapa keluhan umum yang mungkin bisa terjadi selama kehamilan.

Salah satu keluhannya adalah anyang-anyangan. Ketika mengalami anyang-anyangan, ada rasa tidak nyaman dan ingin berkemih terus-menerus padahal tak ada lagi urine yang keluar. Dalam kondisi tak hamil saja, rasanya tidak nyaman. Terlebih, jika itu terjadi pada ibu hamil, Bunda.

Penyebab anyang-anyangan pada ibu hamil

Terdapat beberapa penyebab ibu hamil mengalami anyang-anyangan. Berikut penyebabnya yang perlu Bunda ketahui!

1. Tekanan rahim pada kandung kemih

Anyang-anyangan adalah normal selama kehamilan. Rahim yang tumbuh menarik dan menegangkan otot-otot yang menopangnya. Ibu hamil mungkin merasakan sakit yang tajam atau hanya sensasi tarikan ringan.

Tekanan rahim adalah faktor lain yang berkontribusi. Saat rahim mengembang, itu menekan kandung kemih, uretra, dan otot dasar panggul, meningkatkan keinginan untuk buang air kecil. Jika ditahan, Bunda bisa mengalami anyang-anyangan.

2. Hormon kehamilan

Hormon kehamilan seperti progesteron turut andil menjadi penyebab anyang-anyangan, Bunda. Dikutip dari penelitian yang dipublikasi di NCBI, ibu hamil mengalami perubahan fisiologis saluran kemih meliputi dilatasi ureter dan calyces ginjal.

Hal ini terjadi karena relaksasi otot polos yang berhubungan dengan progesteron dan kompresi ureter dari uterus pada ibu hamil. Penurunan kapasitas kandung kemih biasanya menyebabkan frekuensi kencing bertambah.

3. Infeksi saluran kemih (ISK)

ISK sering terjadi selama kehamilan. Itu karena janin yang tumbuh dapat menekan kandung kemih dan saluran kemih. Ini menjebak bakteri atau menyebabkan urine bocor. Seperti yang dijelaskan sedikit sebelumnya, sejak usia kehamilan enam minggu, hampir semua wanita hamil mengalami pelebaran ureter, uretra mengembang dan terus mengembang hingga melahirkan.

Saluran kemih yang lebih besar, bersamaan dengan peningkatan volume kandung kemih dan penurunan tonus kandung kemih, semuanya menyebabkan urin menjadi lebih tenang di dalam uretra. Ini memungkinkan bakteri tumbuh.

Gejala paling umum ISK adalah anyang-anyangan. Ibu hamil makin berisiko ISK, jika urine wanita hamil menjadi lebih pekat yang memiliki beberapa jenis hormon dan gula. Ini dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri "jahat" yang mencoba masuk.

4. Berhubungan seks

Tak cuma ibu hamil, beberapa orang merasakan sensasi anyang-anyangan saat buang air kecil setelah berhubungan seks. Terlebih [pada saat hamil, terdapat tekanan pada kandung kemih. Tapi, sensasi itu tidak selalu berarti ibu hamil terkena ISK. Ibu hamil mungkin mengalami iritasi di bagian luar tubuh atau di vagina.

5. Banyak konsumsi kafein

Mengutip laman University of Iowa Hospitals, banyak makanan dan minuman yang dapat menyebabkan iritasi kandung kemih. Ini bisa dari jumlah atau jenis makanan atau minuman yang kita makan atau minum. Makanan atau minuman asam tinggi dan kafein dapat mengiritasi lapisan kandung kemih atau mengganggu sistem saraf yang mengontrol kandung kemih dan usus.

Ilustrasi toilet atau sakit perutIlustrasi toilet atau sakit perut/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Cara mengatasi anyang-anyangan pada ibu hamil

1. Senam kegel

Batya Grundland, dokter kandungan di Women's College Hospital di Toronto merekomendasikan ibu hamil melakukan latihan Kegel untuk memperkuat otot dasar panggul mereka. Mulailah melakukan Kegel di awal kehamilan. 

“Itu juga bisa mengurangi inkontinensia baik sebelum maupun sesudah melahirkan,” ujarnya dikutip dari Today's Parents.

Latihan dasar panggul, juga dikenal sebagai latihan Kegel, dapat memperkuat otot-otot panggul dan uretra serta menopang kandung kemih. Melakukan latihan Kegel selama kehamilan dapat membantu beberapa orang mendapatkan kembali kendali atas aliran urine mereka.

Untuk melakukan senam Kegel, kosongkan kandung kemih lalu ikuti langkah-langkah berikut:

  • Rilekskan perut, dada, paha, dan bokong.
  • Kencangkan otot dasar panggul dan tahan selama 5 hingga 10 detik.
  • Relakskan otot selama 5 hingga 10 detik.
  • Ulangi 10 kali.

2. Tidak menahan kencing

Selain memiliki lebih banyak tekanan pada kandung kemih selama kehamilan, Grunds menjelaskan tubuh kita juga mengeluarkan hormon yang disebut relaxin, yang membuat ligamen dan otot kita rileks, termasuk otot dasar panggul kita. Alhasil, ibu hamil sering berkemih.

Tapi, alih-alih menahan kencing, lebih baik mencegah supaya Bunda tidak sering berkemih ketika hamil. "Inkontinensia stres dalam keadaan ini sangat umum," katanya.

3. Perbanyak minum air putih

Penting untuk tetap terhidrasi dan minum air putih. Jadi jika ibu hamil berpikir mengurangi berapa banyak air yang diminum adalah solusi agar tidak mudah pipis dan menahannya sehingga menyebabkan anyang-anyangan, Grundland memperingatkan bahwa itu tidak disarankan secara medis.

4. Batasi konsumsi kafein

Grunds merekomendasikan untuk mengurangi asupan kafein. Kafein bersifat diuretik, yang artinya membuat kita sering buang air kecil. Wanita hamil disarankan untuk minum tidak lebih dari 300 mg kafein setiap hari atau setara maksimal dua cangkir sehari. 

5. Menjaga area genital tetap higienis

Selain menahan kencing, area genital yang tidak higienis juga bisa menjadi penyebab ISK. ISK disebabkan oleh bakteri dari tinja (E. coli). Dengan menjaga kebersihan, ibu hamil bisa terhindarkan dari ISK yang membahayakan kehamilan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda