Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kalimat yang Boleh dan Tak Boleh Diucapkan pada Sahabat yang Alami Keguguran

Putri Monica Patricia   |   HaiBunda

Minggu, 25 Jun 2023 07:40 WIB

Ilustrasi sahabat
Kalimat yang Boleh dan Tak Boleh Diucapkan pada Sahabat yang Alami Keguguran/Foto: Getty Images/iStockphoto/patchanan promunat
Jakarta -

Keguguran merupakan komplikasi kehamilan yang sering terjadi, tetapi tidak banyak orang yang berani untuk membicarakannya. Banyak orang, mungkin termasuk juga Bunda mungkin bingung harus bersikap atau mengatakan apa ketika sahabat atau orang terdekat kita mengalami keguguran.

Kehilangan anak yang tengah dikandung bukanlah hal yang mudah dan tentu menyakitkan untuk dialami. Saat sahabat Bunda mengalami keguguran, salah satu hal yang dibutuhkannya adalah pendampingan dan dukungan dari orang-orang sekitar, termasuk Bunda sebagai sahabatnya.

Ketika sahabat Bunda mengalami keguguran, ia pun menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung. Kenyataan ini membuat beberapa orang kebingungan harus bersikap dan mengatakan hal apa ketika orang terdekatnya mengalami hal ini.

Berikut ini adalah beberapa saran yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung dan berbicara pada sahabat Bunda yang sedang mengalami keguguran.

Kalimat yang bisa Bunda ucapkan bila sahabat alami keguguran

Untuk panduan bagi Bunda dalam menemani dan mendukung sahabat Bunda yang mengalami keguguran, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Bunda katakan kepada mereka:

1. Validasi perasaannya

Cecille Maria Ahrens, seorang terapis dan pekerja sosial klinis berlisensi, melalui Parents berkata bahwa kata-kata validasi penting untuk mendukung sahabat yang sedang alami keguguran.

Jika Bunda tidak tahu harus mengatakan apa, Bunda dapat memulainya dengan mengatakan hal-hal seperti, Aku minta maaf dan turut berduka dengan apa yang terjadi. Aku nggak begitu yakin harus berkata apa dan bagaimana bisa bantu kamu. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku selalu ada di sini untukmu.

2. Dengarkan dan ikuti kemauan mereka

Orang sering kali menghindari topik tentang keguguran saat berbicara dengan korban karena menghindari ketidaknyamanan. Tarra Bates-Duford, PhD, seorang terapis perkawinan dan keluarga berlisensi, melalui kanal Parents menyatakan bahwa ini adalah kesalahan.

Sebaliknya, hal terbaik yang dapat Bunda lakukan adalah mendengarkan. Tidak perlu menawarkan solusi atau nasihat, tapi fokuslah memvalidasi perasaan mereka. Jika sahabat Bunda telah membuat nama sapaan untuk janinnya, dr. Bates-Duford menyarankan Bunda untuk menggunakan nama itu dalam percakapan.

3. Selalu tanyakan kondisinya

Banyak korban keguguran tampak tidak apa-apa di depan orang lain dan justru berduka dalam diam. Bunda dapat mengecek kondisi sahabat Bunda secara berkala. Tanyakan apa yang kini dia rasakan dan bagaimana kondisinya hari ini.

4. Tanyakan tentang kondisi keluarga lainnya

Ketika kehilangan anak dalam keguguran, bukan hanya sahabat Bunda yang sedang berduka, tetapi juga pasangan dan keluarganya. Tidak apa-apa untuk turut menanyakan bagaimana kondisi mereka, agar Bunda juga tahu hal-hal apa yang dibutuhkan untuk membantu.

5. Jangan berasumsi

Kehilangan janin di dalam kandungan sudah cukup menyakitkan dan membuat trauma. Sebaiknya biarkan sahabat Bunda mengungkapkan perasaan mereka secara bebas tanpa Bunda bebankan mereka dengan beragam asumsi.

6. Minta izin untuk membantu

Di fase ini sahabat Bunda sedang dalam kondisi yang sangat sensitif dan mudah tersinggung terutama pada hal-hal yang berhubungan dengan bayi. Sebelum berinisiatif membantu sahabat Bunda untuk membereskan hal-hal seputar bayi seperti hadiah-hadiah, perlengkapan bayi, atau kamar bayi, mintalah izin terlebih dahulu dan pastikan sahabat Bunda tidak merasa tersinggung atau keberatan.

7. Tawarkan bantuan khusus

Berbeda dengan poin sebelumnya, apapun yang tidak ada hubungannya dengan bayi, akan lebih membantu jika Bunda memberikan pernyataan alih-alih pertanyaan. Misalkan, Bunda ingin mengirimkan kopi kesukaan sahabat Bunda, Bunda dapat mengirimkan pesan seperti, “Hai, ini aku belikan kopi untuk membantumu lebih bersemangat hari ini,” atau “Aku akan kirim kopi nanti , ya. Jangan lupa diminum!”

7. Lebih sensitif pada kehamilan berikutnya

Meskipun sahabat Bunda kemudian berhasil hamil kembali setelah mengalami keguguran, cobalah lebih berhati-hati pada perasaannya. Mengungkit-ngungkit kehamilan yang gagal sebelumnya dapat membuatnya trauma kembali.

8 Kalimat yang harus dihindari pada sahabat yang keguguran

Kadang tanpa sadar Bunda mengatakan sesuatu yang melukai hati sahabat Bunda yang mengalami keguguran. Perlu diingat, pada masa-masa ini mereka sedang sangat sensitif.

Jika Bunda ingin mengobrol dan memberikan kalimat-kalimat penghiburan pada sahabat Bunda yang baru saja alami keguguran, hindari beberapa kalimat semacam ini karena dapat sangat menyinggung dan melukai hati mereka:

  1. “Itu belum menjadi bayi sungguhan.”
  2. “Setidaknya hal itu terjadi di usia kandunganmu yang masih baru.”
  3. “Itu tidak seharusnya terjadi.”
  4. “Yah, setidaknya kamu bisa hamil.”
  5. “Tenang saja, bukan hanya kamu, tapi keguguran dialami oleh banyak orang, kok.”
  6. “Mungkin waktu itu kamu seharusnya/tidak seharusnya…”
  7. “Kamu akan segera pulih dalam beberapa hari, kok.”
  8. “Bersyukurlah atas apa yang kamu punya saat ini.”

Itulah Bunda beberapa hal yang boleh Bunda katakan dan tidak boleh Bunda katakan ketika mendampingi sahabat Bunda yang baru saja mengalami keguguran. Semoga informasinya membantu ya, Bunda!

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda