Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Obesitas Sebelum Hamil Harus Bagaimana? Kenali Penyebab, Risiko & Cara Mengatasinya

Putri Monica Patricia   |   HaiBunda

Senin, 03 Jul 2023 18:35 WIB

Close-up of overweight woman measuring her waist with tape measure
Obesitas Sebelum Hamil Harus Bagaimana? Kenali Penyebab, Risiko & Cara Mengatasinya/Foto: iStock
Jakarta -

Saat hamil, penyesuaian berat badan perlu Bunda lakukan untuk memenuhi nutrisi bagi Si Kecil di dalam kandungan. Sehingga berat badan Bunda sebelum hamil amat perlu Bunda perhatikan.

Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu Bunda atasi sebelum mempersiapkan kehamilan. Sebab, hamil dalam keadaan obesitas dapat menyebabkan komplikasi bagi Bunda bahkan Si Kecil di dalam kandungan Bunda.

Obesitas sebelum hamil

Obesitas dapat Bunda kenali dengan menghitung indeks massa tubuh (BMI), yakni perhitungan dengan membagi berat badan dengan tinggi badan Bunda. Dilansir dari Mayo Clinic berikut adalah penjelasan angka BMI yang bisa Bunda jadikan acuan:

  • Di bawah 18,5 : Berat badan kurang/ underweight
  • 18,5 – 24,9 : Standar
  • 25,0 – 29,9 : Overweight/kelebihan berat badan
  • 30,0 atau lebih tinggi: Obesitas

Memiliki angka BMI yang tinggi telah dibuktikan dapat membahayakan kesuburan dan menghambat ovulasi teratur. Bahkan jika Bunda memiliki jadwal menstruasi yang teratur, namun dengan tingginya angka BMI, akan semakin lama waktu yang Bunda butuhkan untuk hamil.

Penyebab obesitas sebelum hamil

Meskipun obesitas kerap kali dihubungkan dengan gaya hidup yang kurang sehat, tetapi ternyata ada banyak faktor yang bisa menyebabkan Bunda menderita obesitas, lho. Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa faktor utama penyebab obesitas:

1. Genetik

Obesitas memiliki komponen genetik yang kuat, anak dari orang tua yang obesitas jauh lebih mungkin mengalami obesitas dibanding dengan anak dari orang tua yang tidak mengalami obesitas.

2. Makanan olahan

Makanan olahan memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang dan cenderung dibuat selezat mungkin agar orang tidak berhenti memakannya.

3. Kecanduan makanan

Makanan-makanan instan dan junk food cenderung dapat menyebabkan kecanduan.

4. Insulin

Insulin yang tinggi dan resistensi insulin terkait juga dengan risiko obesitas.

5. Obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan seperti obat diabetes dan atipsikotik dapat meningkatkan berat badan dan mengurangi jumlah kalori yang terbakar, atau meningkatkan nafsu makan.

6. Gula

Para ilmuwan percaya bahwa asupan gula yang berlebihan menjadi salah satu penyebab utama seseorang mengalami obesitas.

7. Kesalahan informasi

Informasi yang salah tentang kesehatan dan nutrisi turut berkontribusi pada penambahan angka obesitas.

plus size asian girl look mirror and measure her weight by scaleIlustrasi obesitas/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999

Risiko obesitas sebelum hamil

Melansir dari March of Dimes, jika sebelum hamil Bunda sudah mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, maka lebih besar kemungkinan untuk Bunda mengalami ketidaksuburan atau infertility. Bahkan jika Bunda menjalani perawatan kesuburan tertentu seperti fertilisasi in vitro atau program bayi tabung, keberhasilannya pun akan sangat kecil.

Bahkan jika Bunda berhasil hamil, obesitas dapat memperbesar kemungkinan Bunda mengalami komplikasi seperti:

  • Tekanan darah tinggi dan preeklamsia
  • Diabetes gestasional
  • Hamil melebihi tanggal jatuh tempo
  • Masalah persalinan dan masalah dengan anestesi
  • Memperbesar risiko persalinan dengan operasi caesar
  • Keguguran atau lahir mati
  • Infeksi selama kehamilan, terutama pada saluran kemih
  • Apnea tidur obstruktif atau pernapasan berhenti saat sedang tidur
  • Masalah pembekuan darah dan tromboemboli vena atau gumpalan darah pecah ke otak, paru-paru, jantung, dan dapat menyebabkan stroke
  • Masalah menyusui

Bunda yang mengalami obesitas selama kehamilan pun dapat membuat bayi dalam kandungannya cenderung mengalami:

  • Kelahiran prematur
  • Cacat lahir seperti cacat tabung saraf (NTD) dan cacat jantung
  • Makrosomia atau bayi terlalu besar saat lahir (biasanya lebih 3kg saat lahir)
  • Menderita diabetes gestasional, masalah pernapasan, kadar glukosa rendah, atau penyakit kuning

Cara mengatasi obesitas sebelum hamil

Meskipun mengalami obesitas, bukan berarti mengaburkan harapan Bunda untuk hamil. Untuk merencanakan kehamilan yang sehat, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi obesitas sebelum hamil:

1. Jadwalkan pertemuan prakonsepsi dengan dokter

Jika Bunda telah sadar sedang mengalami obesitas dan sedang mempertimbangkan untuk hamil, langkah pertama yang bisa Bunda lakukan adalah menemui dokter untuk mendiskusikan masalah kesehatan Bunda. Biasanya dokter akan merekomendasikan vitamin prenatal harian dan merujuk Bunda kepada ahli diet yang dapat membantu Bunda mencapai berat badan yang sehat sebelum hamil.

2. Makan makanan yang sehat

Lakukanlah diet yang sehat. Jaga pola makan untuk menghindari kenaikan berat badan yang berlebihan. Selain itu pilih juga makanan yang sehat untuk membantu kesuburan Bunda.

3. Olahraga

Selain diet, olahraga juga penting untuk Bunda lakukan untuk menyiapkan tubuh yang sehat sebelum memasuki fase kehamilan.

4. Ubah gaya hidup yang buruk

Alkohol, minum-minuman dengan gula berlebih, dan rokok turut berkontribusi besar dalam kesehatan Bunda. Untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat, ubahlah gaya hidup tersebut pelan-pelan dan ganti dengan yang lebih sehat dan bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda