
kehamilan
Obesitas saat Hamil Perbesar Kemungkinan Bumil Jalani Operasi Caesar, Ketahui Cara Mengatasinya
HaiBunda
Jumat, 01 Dec 2023 16:10 WIB

Daftar Isi
Ketika hamil, Bunda tentunya harus lebih memerhatikan kondisi kesehatan, baik mental atau fisik. Kondisi mental dan fisik yang baik akan membuat kehamilan berjalan lancar dan lebih mudah untuk dijalani.
Salah satu kondisi fisik yang harus diperhatikan adalah masalah berat badan. Bunda harus waspada dan jangan sampai kelebihan berat badan atau obesitas saat hamil ya.
Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadi masalah kesehatan, bahkan disebut bisa memperbesar kemungkinan ibu hamil atau bumil menjalani operasi caesar. Lalu benarkah obesitas saat hamil dan operasi caesar saling berkaitan?
Obesitas tingkatkan peluang operasi caesar
Melansir dari laman Tommy’s, obesitas atau kelebihan berat badan diukur dari indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil. Jika IMT sebelum hamil berada di angka 25 hingga 29,9, maka Bunda telah masuk kategori obesitas.
Meski kondisi ini perlu diwaspadai, tak semua bumil dengan obesitas harus melahirkan secara caesar. Namun, obesitas bisa meningkatkan risiko ibu hamil melahirkan melalui operasi caesar. Sebab, pada ibu hamil yang mengalami obesitas, berat badan bayi pun ikut meningkat.
Bayi dengan berat badan yang cukup besar akan lebih sulit untuk keluar dari jalan lahir, sehingga Bunda memerlukan tenaga yang lebih untuk mengejan. Pada sebagian kasus, ibu hamil kehabisan tenaga saat mengejan, sehingga membuat bayinya tersangkut atau terlalu lama berada di dalam kandungan.
Persalinan yang terlalu lama tentu bukan sesuatu yang baik dan bisa membuat bayi mengalami komplikasi setelah lahir. Maka dari itu, dokter biasanya akan menyarankan operasi caesar apabila Bunda diketahui mengidap obesitas.
Operasi caesar menjadi lebih berisiko
Operasi caesar yang dilakukan pada bumil dengan obesitas ternyata lebih berisiko, khususnya pada tahap pemulihan. Luka bekas operasi biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dan dokter akan memberikan antibiotik yang lebih banyak untuk menghindari infeksi.
Risiko terjadinya pengentalan darah pasca operasi juga meningkat bila Bunda mengidap obesitas saat hamil. Jika hal itu terjadi, maka dokter akan memberikan obat pengencer darah lewat suntikan sampai kondisi benar-benar sudah membaik.
Bumil yang obesitas juga biasanya mengalami masalah pernapasan saat tidur atau kerap disebut dengan sleep apnea. Kondisi ini bisa menyebabkan berhenti bernapas selama 10 detik saat tidur dan bisa terjadi berulang kali.
Bila Bunda mengalami sleep apnea, proses operasi caesar bisa menjadi lebih berisiko dan dokter harus memantau lebih ketat, khususnya setelah obat bius dimasukkan hingga kesadaran bisa kembali. Maka dari itu, penting untuk berkomunikasi kepada dokter sebelum operasi bila Bunda mengalami masalah sleep apnea.
![]() |
Cara mengatasi masalah obesitas selama kehamilan
Jika saat hamil Bunda mengalami masalah obesitas ,sebaiknya segera lakukan cara berikut ini untuk mengatasinya:
1. Konsultasi dengan dokter
Konsultasi ke dokter adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah obesitas saat hamil. Dokter biasanya akan memberikan saran-saran terbaik dan tentunya aman untuk dilakukan guna menurunkan berat badan saat hamil.
Menurunkan berat badan tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu bisa menimbulkan masalah serius pada Bunda dan Si Kecil di dalam kandungan. Bila dokter telah memberikan arahan, silahkan ikuti arahan tersebut dengan cermat.
2. Mengubah pola makan
Jika sudah mengalami obesitas, hal pertama yang tentu harus dilakukan adalah mengubah pola makan sesuai dengan arahan dokter. Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk membatasi konsumsi lemak jenuh serta gula buatan.
Bunda juga bisa mencoba diet mediterania yang bisa membuat berat badan lebih stabil dan terbukti memiliki manfaat untuk Si Kecil di dalam kandungan dan ketika ia lahir. Diet ini bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi lebih banyak sayur, buah, kacang, umbi-umbian, serta rempah.
Untuk asupan protein, Bunda disarankan mengonsumsi ikan serta makanan laut yang pastinya rendah merkuri. Jenis diet yang satu ini telah direkomendasikan oleh banyak ahli dan banyak jurnal yang membuktikan manfaatnya.
"Tidak ada model diet lain yang memiliki akumulasi bukti ilmiah yang begitu mengesankan seperti diet tradisional mediterania," kata profesor kedokteran dan kesehatan masyarakat di University of Navarra, Spanyol, Dr. Miguel Martinez-Gonzalez, dikutip dari CNN.
3. Olahraga dengan intensitas sedang
Aktivitas fisik dapat dilakukan selama hamil untuk mengurangi kelebihan berat badan. Melansir dari Healthline, aktivitas fisik dengan intensitas sedang tidak akan membahayakan Bunda dan Si Kecil.
Meski begitu, Bunda sebaiknya tetap berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum melakukannya. Apabila dokter tidak menyarankan, maka tidak perlu dilakukan.
Sebaliknya, bila disarankan Bunda bisa melakukan olahraga yang ringan seperti jalan pagi atau berenang. Aktivitas fisik ini bisa dilakukan dengan intensitas yang sedang dan Bunda jangan terlalu memaksakan diri.
Itu dia sekilas tentang obesitas saat hamil yang ternyata bisa meningkatkan kemungkinan operasi caesar, serta cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Mengalami Obesitas saat Hamil, Apakah Bunda Harus Diet?

Kehamilan
Bunda, Kenali Yuk Risiko Obesitas pada Ibu Hamil dan Bayi

Kehamilan
Detik-detik Bumil Melahirkan Secara Dramatis, Leher Dimasukkan Selang!

Kehamilan
Senam Nifas untuk Bunda Baru Melahirkan, Dapatkan 3 Manfaat Ini

Kehamilan
11 Tips Supaya Bunda Melahirkan Normal dan Lancar


5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda