Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Adakah Cara Menghitung Usia Kehamilan Manual? Simak Penjelasannya untuk Tahu HPL

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 07 Jul 2023 09:05 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Bunda dapat mengetahui Hari Perkiraan Lahir (HPL) untuk mengetahui usia kehamilan. Selain itu, mengetahui HPL juga sangat penting karena beberapa alasan.

Ini dapat membantu Bunda merencanakan dan mempersiapkan kehadiran Si Kecil. Menghitung HPL juga akan memberi dokter informasi penting yang dibutuhkan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan bayinya.

Namun perlu diingat, HPL hanyalah perkiraan. Tidak semua ibu hamil pasti melahirkan di hari yang seharusnya atau sesuai perhitungan.

Meski begitu, tidak ada salahnya kita mengetahui HPL ya, Bunda. Apalagi untuk menghitungnya juga tidak rumit. Secara umum, ada tiga cara untuk mengetahui usia kehamilan dan HPL, yakni secara manual, online, dan USG.

1. Menghitung usia kehamilan manual

Pembuahan sel telur biasanya terjadi sekitar 14 hari setelah Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Namun, kehamilan dapat diukur dari siklus haid terakhir dan tidak dari tanggal pembuahan. Berdasarkan prinsip tersebut, Bunda dapat menentukan tanggal jatuh tempo secara manual.

Dikutip dari laman resmi Johnson Memorial Health, cara manual yang pertama adalah dengan kalender. Bunda dapat menggunakan kalender dan melihat hari pertama haid terakhir sebagai titik awal. Kemudian, tambahkan 40 minggu ke hari tersebut untuk menemukan perkiraan tanggal jatuh tempo.

Cara yang kedua untuk menentukan HPL adalah dengan menggunakan aturan Naegele. Cara standar untuk menghitung tanggal jatuh tempo yang telah ada sejak tahun 1800-an. Perlu diketahui, Franz Karl Naegele adalah seorang dokter kandungan yang mengemukakan aturan ini.

Pada dasarnya, aturan dalam metode Naegele adalah menambahkan 9 bulan 7 hari ke tanggal hari pertama haid terakhir. Hasilnya, kira-kira 280 hari atau 40 minggu.

Metode ini memiliki beberapa kekurangan karena tidak semua bulan kalender memiliki panjang yang sama, dan tidak memperhitungkan tahun kabisat. Metode ini juga tidak memperhitungkan wanita yang tidak memiliki siklus menstruasi 28 hari.

Dilansir Healthline, berikut cara menentukan HPL dengan metode Naegele:

Misalnya, jika hari pertama haid terakhir Bunda adalah 1 Juni 2023, maka:

  • Tambahkan tujuh hari menjadi 8 Juni 2023.
  • Kemudian, kurangi tiga bulan menjadi 8 Maret 2023.
  • Ubah tahun, bila perlu ke tahun 2024.
  • Maka tanggal hari perkiraan lahir (HPL) adalah 8 Maret 2024.

Demikian, jika Bunda dinyatakan positif hamil, maka perkiraan melahirkan (40 minggu) di tanggal 8 Maret 2024 mendatang.

Lantas, bagaimana bila Bunda mengalami menstruasi tidak teratur atau siklus panjang? Bagaimana menentukan HPL?

Ilustrasi Ibu Hamil dan DokterIlustrasi Ibu Hamil dan Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Menghitung HPL secara manual ketika haid tidak teratur

Bunda dapat menggunakan rumus Parikh [bila haid tidak teratur. Rumus Parikh dibuat untuk memperhitungkan perbedaan panjang siklus haid.

Rumus menghitung HPL ini adalah menambahkan 9 bulan ke awal periode haid terakhir, lalu mengurangi 21 hari, dan menambahkan durasi siklus sebelumnya.

Misalnya, jika hari hari pertama haid terakhir adalah tanggal 1 Juni 2023, maka lama siklus haid adalah 35 hari. Berikut cara perhitungannya:

  • 1 Juni 2023 ditambah 9 bulan, artinya 1 Maret 2024.
  • Setelah itu, tambah 35 hari dan kurangi 21 hari sehingga hasilnya 14 hari.

Dengan demikian, HPL Bunda adalah tanggal 1 Maret 2024 + 14 hari, jadi jatuh pada tanggal 15 Maret 2024.

Menghitung HPL secara manual tanpa tahu HPHT

Jika lupa dengan HPHT, Bunda tidak perlu khawatir karena tetap bisa menghitung HPL. Tapi, syaratnya Bunda harus mengetahui dulu kapan dinyatakan positif hamil.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, jika mengetahui hari yang tepat dinyatakan hamil, Bunda bisa hitung 38 minggu ke depan dari hari positif hamil. Hari itu adalah tanggal HPL-nya. Ingat metode ini hanya berlaku jika kita benar-benar yakin dengan hari dinyatakan positif hamil, ya.

2. Kalkulator Online

Salah satu cara termudah untuk mengetahui tanggal jatuh tempo adalah dengan menggunakan kalkulator online. Pencarian sederhana untuk, 'due date calculator' akan memunculkan ribuan opsi online.

Bunda cukup memasukkan satu atau dua tanggal, dan kalkulator akan melakukan semua pekerjaan menghitung dan menentukan HPL. Kemungkinan, kalkulator paling akurat akan menggunakan HPHT.

Beberapa kalkulator daring umumnya akan menanyakan tanggal pembuahan. Namun, kebanyakan wanita tidak yakin dengan tanggal pasti pembuahan. Tapi, bila Bunda mengetahui tanggal pasti pembuahan, carilah kalkulator yang menawarkan opsi tersebut untuk menentukan HPL.

3. USG

Dokter juga dapat membantu menentukan tanggal HPL dengan USG. Metode ini paling akurat di trimester pertama kehamilan.

Meski ada beberapa margin error dengan metode ini, tetapi umumnya dianggap akurat. Dokter menggunakan kombinasi USG transvaginal dan siklus haid terakhir untuk menentukan tanggal perkiraan kelahiran.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda