Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

4 Penyebab BB Ibu Hamil Naik Drastis tapi Janin Kecil

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 18 Aug 2023 07:35 WIB

Ilustrasi Janin
Ilustrasi Janin kecil meski[un berat sang bunda naik drastis/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Naeblys
Jakarta -

Perubahan berat badan normal terjadi selama kehamilan. Tapi, Bunda perlu waspada dengan penyebab berat badan ibu hamil naik drastis, terutama bila janin kecil.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, mengatakan bahwa janin kecil atau berat badan rendah dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Sementara itu, risikonya dapat menyebabkan kelahiran prematur.

"Dapat melahirkan prematur karena janin tidak mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen yang cukup," kata Adila kepada HaiBunda via Zoom, Selasa (15/8/23).

"Bayi yang lahir prematur ini berisiko mengalami beberapa masalah kesehatan jangka panjang, seperti retinopati, sesak napas, cerebral palsy, hingga nekrosis," sambungnya.

Pemeriksaan lebih lanjut biasanya diperlukan bila berat badan ibu hamil berlebih dan ukuran janin kecil. Beberapa dampaknya juga bisa memengaruhi Bunda, seperti risiko terkena diabetes melitus dan hipertensi pada kehamilan.

Penyebab BB ibu hamil naik

Ada beberapa berat badan ibu hamil naik melonjak. Berikut 4 penyebab BB ibu hamil naik:

1. Perubahan karena kehamilan

Kehamilan sendiri dapat menyebabkan berat badan ibu hamil melonjak atau naik drastis. Tapi, ada batasan terkait rata-rata kenaikan berat ini, Bunda.

Berikut penyebab berat badan ibu hamil naik karena kehamilan:

  • Berat rahim yang dapat mencapai 1 kg
  • Berat ketuban mencapai 1 kg
  • Berat plasenta yang dapat mencapai 500 gram
  • Berat lemak tubuh untuk persiapan persalinan
  • Berat payudara untuk persiapan menyusui

Selain itu, berat volume cairan di dalam tubuh dan volume darah juga berperan dalam pertambahan berat badan Bunda selama hamil.

2. Asupan makan yang salah: tinggi karbohidrat sederhana

Asupan makan yang salah selama hamil dapat membuat berat badan melonjak drastis melebihi batas normal. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi banyak makanan mengandung tinggi gula (karbohidrat sederhana).

Konsumsi jenis makanan tersebut dapat menyebabkan insulin Bunda naik atau disebut insulin spike. Kondisi ini terjadi ketika insulin naik secara tiba-tiba untuk mencerna gula yang datang dalam jumlah banyak.

"Akibat insulin spike, karbohidrat yang masuk ke tubuh dan dijadikan sumber energi, tidak semuanya digunakan. Sumber energi ini lalu tertumpuk dan tersimpan menjadi lemak. Ini yang membuat berat badan ibu melonjak tapi janin kecil," ujar Adila.

3. Reaksi peradangan akibat insulin spike

Insulin spike yang terjadi juga dapat menginduksi peradangan pada tubuh. Saat tubuh mendeteksi peradangan, organ-organ akan merespons dengan menumpuk makanan yang sudah dicerna, hingga menjadi lemak.

Adila mengatakan bahwa efek peradangan akibat insulin spike bisa memengaruhi janin. Janin tidak mendapatkan nutrisi karena tubuh ibu sedang 'berperang' melawan peradangan.

4. Penyakit metabolisme

Penyakit metabolisme menjadi salah satu yang dapat memengaruhi berat badan ibu selama hamil. Beberapa penyakit metabolisme ini adalah hipotiroid dan diabetes.

Hipotirod merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan hormon tiroid, Bunda. Kondisi medis ini bisa menyebabkan gangguan metabolisme dan berakibat pada melonjaknya berat badan.

Hipotiroid selama kehamilan dapat diperbaiki dengan pemberian obat-obatan. Ingat ya, penting untuk mendeteksi kondisi ini guna memahami sumber kenaikan berat badan yang melonjak secara signifikan selama hamil.

Selain hipotiroid, penyakit metabolik seperti diabetes juga bisa menjadi salah satu penyebab kenaikan berat badan ibu yang melonjak saat hamil. Perawatan diabetes dapat dibantu dengan obat-obatan untuk mengalokasikan gula dalam darah.

Ilustrasi Ibu Hamil/ Timbangan BBIlustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Kenaikan berat ibu hamil

Kenaikan berat badan ibu yang ideal akan dihitung berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil. Berikut kenaikan berat badan ibu hamil, seperti melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC):

Kehamilan tunggal

  • IMT sebelum hamil kurang atau (< 18,5), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 12,5 sampai 18 kg.
  • IMT sebelum hamil normal atau (18,5-24,9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 11,3 sampai 15,8 kg.
  • IMT sebelum hamil overweight (25.0-29.9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 6,8 sampai 11,3 kg.
  • IMT sebelum hamil obesitas (> 30), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 5 sampai 9 kg.

Kehamilan kembar

  • IMT sebelum hamil kurang atau (< 18,5), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 22,6 sampai 28 kg.
  • IMT sebelum hamil normal atau (18,5-24,9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 16,7 sampai 24,4 kg.
  • IMT sebelum hamil overweight (25.0-29.9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 14 sampai 22,6 kg.
  • IMT sebelum hamil obesitas (> 30), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 11,3 sampai 19 kg.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda