sign up SIGN UP search

kehamilan

9 Tips agar Janin Tumbuh Sehat dan Sempurna hingga Dilahirkan

Annisa Karnesyia   |   Haibunda Selasa, 10 Jan 2023 20:56 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil caption
Jakarta -

Kehamilan dengan janin sehat dan sempurna menjadi dambaan para Bunda. Janin yang sehat adalah janin yang berkembang dengan baik dari kehamilan yang juga sehat.

Kondisi janin sehat dapat diketahui melalui pemeriksaan USG. Bunda juga bisa menilai kondisi janin dari gerakan yang dirasakan selama kehamilan.

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, janin atau kehamilan dikatakan berkembang sudah dapat dinilai sejak trimester pertama. Hal ini dapat dilihat dari kantung kehamilan dan deteksi denyut jantung janin.


"Sebuah kehamilan dikatakan berkembang pada trimester pertama bila pada diameter kantung kehamilan di bawah 2,5 cm sudah ditemukan janin. Kemudian, pada panjang janin kurang 5 mm harus sudah terdeteksi denyut jantung," kata Adila kepada HaiBunda, belum lama ini.

"Jika di atas parameter itu tidak ditemukan janin atau detak jantung, artinya janin tidak berkembang di trimester pertama," sambungnya.

Tips agar janin sehat dan sempurna

Janin yang berkembang dengan baik adalah janin yang sehat. Mendapatkan janin dan kehamilan sehat dapat dilakukan dengan berbagai cara, Bunda.

Melansir dari berbagai sumber, berikut tips agar janin sehat dan sempurna:

1. Kehamilan diprogram dengan baik

Salah satu upaya mendapatkan janin sehat dan sempurna adalah merencanakan dengan matang kehamilan. Ayah dan Bunda sebaiknya menjalani program hamil dengan tatalaksana yang tepat.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan, kesehatan prakonsepsi dan perawatan kesehatan perlu dipersiapkan dengan matang sebelum program hamil. Bagi sebagian besar wanita, mempersiapkan tubuh untuk kehamilan mungkin butuh waktu beberapa bulan.

Kontrol kesehatan ke dokter merupakan pemeriksaan prakonsepsi. Pemeriksaan ini dilakukan sekitar tiga bulan sebelum memulai program hamil dan dilakukan oleh pasangan suami istri.

2. Perhatikan asupan dan porsi makan

Memerhatikan asupan makan sangat penting saat program hamil dan selama kehamilan. Apa yang Bunda makan akan memengaruhi kondisi janin.

Selain itu, asupan makanan ibu hamil atau bumil tentu berbeda dengan asupan harian normal orang yang tidak hamil. Begitu pula kebutuhan kalorinya. Menurut Angka Kecukupan Gizi tahun 2013, kebutuhan kalori ibu hamil berbeda di tiap semester.

Menurut ahli nutrisi dr.Merdina Manik, M.Gizi, di trimester pertama dibutuhkan tambahan sebanyak 180 kkal/hari, trimester kedua 300 kkal/hari, dan trimester ketiga sebanyak 300 kkal/hari. Porsi makan per hari dapat dibagi menjadi 3 kali makan utama dan 3 kali selingan.

"Makanan utama berupa nasi 150 gram, lauk dua potong dan sayur semangkok. Selingan dapat diberikan buah-buahan. Selingan malam dapat diberikan susu segelas," kata Merdina kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

3. Konsumsi makanan mengandung asam folat

Asam folat dapat menurunkan risiko gangguan pembentukan saraf janin dan mencegah masalah kesehatan yang dapat memengaruhi janin. CDC merekomendasikan bumil mengonsumsi 400 mcg asam folat setiap harinya.

Sumber asam folat bisa didapatkan dari daging, bayam, brokoli, asparagus, kacang kedelai, kacang almond, alpukat, jeruk, dan pepaya.

Penggunaan suplementasi asam folat biasanya diberikan saat hamil. Sebelum konsumsi suplemen ini, sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter ya, Bunda.

4. Konsumsi makanan kaya zat besi

Zat besi berperan penting pada tumbuh kembang janin. Zat besi dapat mencegah kekurangan sel darah merah atau anemia dan membantu memindahkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh Bunda dan janin.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kebutuhan zat besi pada bumil adalah sekitar 800 mg. Makanan mengandung zat besi adalah hati ayam, kacang almond, telur, daging sapi tanpa lemak, brokoli, asparagus, dan tahu.

Sama seperti asam folat, konsumsi zat besi selama hamil juga perlu dikonsultasikan dulu ke dokter. Bumil hanya diberikan suplemen zat besi pada kondisi tertentu.

"Suplementasi zat besi dibutuhkan ibu hamil yang kekurangan sel darah merah atau mengalami anemia. Suplementasi zat besi juga diberikan pada Bunda hamil untuk mencegah kekurangan zat besi," ujar Adila.

Baca halaman berikutnya untuk mengetahui tips lainnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 7 penyebab janin tidak bergerak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

kehamilan
Kehamilan Trimester 1 Ketahui perkembangan kehamilan Trimester 1 setiap minggu. Cek Yuk arrow-right
TIDAK STRES DAN HINDARI KEBIASAAN BURUK SAAT HAMIL
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Menanti kelahiran Si Kecil dengan arti nama bayi yang pas untuknya nanti hanya di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ikuti perkembangan kehamilan Bunda setiap minggunya di Aplikasi HaiBunda yuk, Bun!