KEHAMILAN
Bahaya BB Janin Kecil, Baik saat Dalam Kandungan atau Setelah Lahir
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Senin, 21 Aug 2023 11:30 WIBBerat janin kecil selama kehamilan perlu dicari penyebabnya, Bunda. Sebab, ada beberapa bahaya yang dapat terjadi pada janin kecil saat dalam kandungan dan setelah lahir.
Berat janin kecil bisa dialami ibu hamil dengan berat badan berlebih. Salah satu penyebabnya bisa karena diabetes melitus atau hipertensi yang dialami saat hamil.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, ada dua kondisi terkait diabetes melitus dan efeknya ke janin. Penyakit ini dapat menyebabkan kadar gula darah ibu menjadi tinggi, namun gula darah janin menjadi rendah atau ikut naik menjadi tinggi,
"Saat diabetes melitus, gula darah ibu tinggi, dan gula darah janin bisa menjadi rendah, sehingga aliran darah terganggu untuk membawa nutrisi dan oksigen. Berat janin pun bisa tidak bertambah dan perkembangannya terhambat," Adila kepada HaiBunda via Zoom, Selasa (15/8/21).
"Tapi bisa juga kadar gula darah ibu hamil tinggi dan gula darah janin juga tinggi. Akibatnya, berat janin besar, tapi banyak organ-organ di dalam yang belum matang," sambungnya.
Kondisi lain yang juga bisa memengaruhi janin adalah hipertensi selama kehamilan, Bunda. Penyakit ini dapat memberikan dampak secara tidak langsung ke janin yang membuat beratnya rendah.
"Tekanan darah ibu tinggi itu jadi banyak macetnya, sehingga menyebabkan arus darah dari ibu ke janin terganggu, maka janin kecil," ujar Adila.
Berat janin yang kecil dibandingkan usia kehamilan harus segera dievaluasi secara medis. Bila kondisinya mengancam nyawa, maka bayi harus segera dilahirkan meski belum cukup bulan atau prematur.
Menurut Adila, janin kecil yang terus dipertahankan bisa saja menjadi Intrauterine Fetal Death (IUFD) atau kematian janin setelah usia kehamilan 20 minggu. Janin dapat meninggal karena tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang seharusnya didapatkan.
"Kalau kita tahan di dalam perut juga bisa IUFD. Jadi kayak buah simalakama. Dia (janin) kan tidak mendapat apa-apa lagi kerana arus darahnya terganggu, padahal itu untuk membawa oksigen dan nutrisi," kata Adila.
Langkah persalinan prematur dapat diambil pada janin yang beratnya kurang atau kecil. Nah, risiko lain dapat muncul pada bayi yang lahir prematur.
Bahaya BB janin kecil karena kelahiran prematur
Dampak BB janin kecil adalah gangguan pertumbuhan. Risiko lainnya adalah terjadi kelahiran prematur.
"Risikonya dapat menyebabkan kelahiran prematur karena janin tidak mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen yang cukup," ujar Adila.
Bayi yang lahir prematur juga berisiko mengalami berbagai kondisi medis, Bunda. Beberapa di antaranya bisa menetap menjadi kelainan jangka panjang.
"Kalau dia lahir prematur, tentu dia dapat meningkatkan risiko-risiko kelainan yang didapat dari bayi-bayi prematur," kara Adila.
"Seperti dia butuh oksigen tinggi, tapi ternyata itu bisa merusak retina dan akhirnya bisa terjadi retinopati yang efeknya bisa sampai masa depan. Terus kalau paru-paru belum terlalu matang bisa menyebabkan sesak, kurang oksigen terus tanpa peralatan memadai mungkin bisa jadi cerebral palsy, kalau usus belum matang dan kita berikan ASI itu bisa mampet dan mengalami nekrosis," sambungnya.
Sebenarnya untuk mengatasi BB janin kecil, Bunda dapat mengubah pola makan dengan membatasi asupan karbohidrat sederhana dan banyak konsumsi protein. Bila janin kecil terjadi di trimester 3, evaluasi menyeluruh juga akan dilakukan.
Bila dalam 2-3 minggu tidak ada perkembangan, berat janin tidak mencapai yang seharusnya, dan aliran darah terganggu, maka bayi mungkin harus segera dilahirkan. Tindakan serupa juga dilakukan bila ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dan di saat yang sama, berat janin kecil atau tidak bertambah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)