Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Baru! Tes Darah Ini Bisa Bantu Ibu Hamil Lebih mudah Prediksi Risiko Preeklamsia

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Senin, 04 Sep 2023 20:40 WIB

Ilustrasi Tes Darah dan Tensi Ibu Hamil
Ilustrasi Tes Darah dan Tensi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Menjalani tes darah selama hamil dapat bermanfaat, Bunda. Tes darah bisa bantu ibu hamil lebih mudah prediksi risiko preeklamsia.

Seperti diketahui, kehamilan menjadi masa yang memerlukan perhatian ekstra bagi Bunda dan Ayah. Bagaimana tidak, di masa ini suami istri harus menjaga kesehatan dan keselamatan Si Kecil di dalam kandungan agar lahir dalam kondisi yang sehat.

Selama kehamilan, umumnya para Bunda akan melakukan pemeriksaan secara rutin. Tak hanya USG, ibu hamil juga dapat melakukan beberapa tes tambahan demi memastikan kesehatan janin. Salah satunya adalah tes darah.

Teknologi dalam tes darah mulai berkembang seiring berjalannya waktu. Seperti saat ini, tes darah dapat membantu ibu hamil lebih mudah prediksi risiko preeklamsia selama kehamilan. 

Lalu bagaimana sih mekanisme tes darah untuk prediksi risiko preeklamsia ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

Sekilas tentang preeklamsia

Preeklamsia merupakan suatu kondisi yang menyebabkan ibu hamil mengalami peningkatan tekanan darah dan peningkatan kadar protein di dalam urine. Preeklamsia dapat menyebabkan beberapa keluhan bila tidak ditangani lebih lanjut. Dampaknya dapat membahayakan ibu hamil dan janinnya.

Preeklamsia cukup sering terjadi, khususnya jika usia kandungan telah melebihi dari 20 minggu. Hingga saat ini, belum ada obat yang terbukti efektif dapat menyembuhkan preeklamsia. 

Bila ibu hamil mengalami preeklamsia, biasanya dokter akan memberikan obat dosis rendah untuk mengurangi gejala yang muncul. Namun, jika obat tak bekerja, maka biasanya persalinan menjadi jalan satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya komplikasi. 

Prediksi risiko preeklamsia dengan tes darah

Melansir dari Live Science, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi risiko terjadinya preeklamsia selama kehamilan. Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur tekanan darah. Jika berisiko tinggi mengalami preeklamsia, maka dokter akan memberikan aspirin dosis rendah untuk dikonsumsi pada usia kandungan 12 - 16 minggu.

Namun, pemeriksaan preeklamsia dengan mengukur tekanan darah dan melihat riwayat medis belum terbukti efektif. Banyak ibu hamil yang mengalami preeklamsia meski hasil pemeriksaan tekanan darahnya bagus dan riwayat penyakitnya pun baik. Maka dari itu, beberapa negara mulai mencoba melakukan tes darah sebagai cara lain memprediksi risiko preeklamsia

Dikutip dari Uchicago News, tes darah ini telah disetuji oleh FDA dan dapat dilakukan oleh ibu hamil dengan usia kandungan 23 sampai 35 minggu. Tes ini sangat dianjurkan, khususnya untuk Bunda yang memiliki tekanan darah tinggi selama masa kehamilan.

"Dokter dapat menggunakan ini bersamaan dengan tes lain yang tersedia secara klinis untuk mengklasifikasikan pasien mereka, dan menentukan apakah mereka berisiko tinggi terkena preeklamsia berat dan komplikasi, atau berisiko rendah, sehingga dapat dikelola dengan tepat," kata Sarosh Rana, MD, MPH, kepala bidang kebidanan-kandungan di University of Chicago Medicine.

Tes darah juga dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya sFlt1 dan PIGF, yakni senyawa protein dalam darah yang dipercaya menyebabkan bisa meningkatkan risiko preeklamsia. Jika hasil tes dinyatakan berisiko tinggi preeklamsia, maka dokter akan menyarankan Bunda untuk tetap berada di rumah sakit sampai kondisi dinyatakan stabil dan aman.

Selain untuk deteksi risiko preeklamsia, tes darah juga dapat mencegah risiko bayi lahir prematur. Namun, hasilnya baru maksimal bila dilakukan bersama dengan tes lainnya.

Preeklamsia sebenarnya dapat dicegah, Bunda. Bagaimana caranya?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PENCEGAHAN PREEKLAMSIA

Ilustrasi Tes Darah dan Tensi Ibu Hamil

Ilustrasi Tes Darah dan Tensi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Langkah pencegahan preeklamsia

Terdapat beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah risiko preeklamsia selama kehamilan. Dilansir Cleveland Clinic dan Mayo Clinic, berikut 3 caranya:

1. Menjaga pola makan 

Langkah utama yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah preeklamsia adalah dengan menjaga pola makan. Salah satunya dengan menerapkan pola diet mediterania. Diet ini mengharuskan Bunda mengonsumsi lebih banyak sayur, buah, kacang-kacangan, serta bahan makanan yang sifatnya alami. 

Dengan pola makan seperti ini, resiko mengalami preeklamsia dapat turun karena makanan yang dikonsumsi mengandung lebih banyak nutrisi, seperti vitamin dan mineral.

Banner ISPA pada Anak

2. Melakukan olahraga ringan

Olahraga ringan terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan mencegah terjadinya preeklamsia. Jenis olahraga yang bisa Bunda coba selama hamil sebaiknya sifatnya ringan, seperti berjalan santai dan berenang.

Tapi sebelum melakukan olahraga ringan, pastikan dulu kondisi tubuh baik dan tak sedang mengalami keluhan apapun. Waktu yang dihabiskan untuk berolahraga pun usahakan jangan terlalu lama agar tak memicu kelelahan.

3. Istirahat yang cukup 

Waktu tidur yang berkualitas setiap harinya juga dapat menurunkan risiko terjadinya preeklamsia. Usahakan untuk tidur dengan waktu yang cukup, jangan terlalu lama atau terlalu sebentar. 

Waktu tidur malam yang baik bagi yang sedang hamil maksimal 8 jam. Jika ada waktu, Bunda juga boleh tidur siang maksimal 30 menit setiap harinya. Pastikan waktu tidur dan frekuensinya selalu teratur agar risiko preeklamsia pun berkurang.

Simak juga cara agar preeklamsia tidak terulang di kehamilan kedua, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(Nurul Jasmine Fathia/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda