kehamilan

Susah BAB saat Hamil, Normalkah? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Sep 2023 11:40 WIB

Jakarta -

Susah buang air besar (BAB) saat hamil dapat terjadi di awal dan akhir kehamilan. Lalu normalkah susah BAB saat hamil? Apa saja penyebab dan cara mengatasinya?

Menurut American Pregnancy Association (APA), susah BAB atau konstipasi selama kehamilan adalah masalah yang umum. Hampir separuh ibu hamil mengalami konstipasi.

"Sembelit terjadi ketika ada rasa sakit atau ketidaknyamanan pada perut, sulit, dan jarang buang air besar, serta feses yang keras," tulis APA dalam laman resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, konstipasi sering dikenal juga dengan istilah sembelit. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan frekuensi BAB yang kurang dalam waktu seminggu.

"Pada ibu hamil, konstipasi ditandai dengan tidak bisa BAB atau seperti ada yang mengganjal saat BAB. Konstipasi biasanya terjadi bila frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu atau 2-3 hari," kata Alex kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Penyebab susah BAB saat hamil

Alex mengatakan bahwa kondisi susah BAB atau sembelit saat hamil adalah wajar. Ada beberapa penyebab susah BAB saat hamil, yakni:

1. Faktor hormon

Penyebab susah BAB saat hamil dapat disebabkan karena peningkatan hormon kehamilan. Faktor hormonal ini bisa memperlambat kerja usus, sehingga feses sulit dikeluarkan.

"Di awal kehamilan, terutama trimester pertama, konstipasi disebabkan oleh hormon yang memperlambat gerak usus. Peningkatan hormon progesteron akan membuat otot-otot halus di seluruh tubuh menjadi relaks. Itu sebabnya bagian di saluran pencernaan pun ikut melambat," ujar Alex.

2. Rahim yang semakin membesar

Selain di awal kehamilan, susah BAB juga biasanya dialami ibu hamil di trimester akhir. Penyebabnya karena adanya hambatan dari gerakan usus yang terdesak oleh him yang semakin besar.

"Secara anatomi, rahim terletak di depan usus atau rektum yang merupakan saluran pencernaan," ungkap Alex.

3. Gaya hidup tidak sehat

Konstipasi juga dapat terjadi karena Bunda tidak menjalani gaya hidup sehat selama kehamilan. Misalnya, jarang mengonsumsi makanan berserat dan kurang minum.

Selain pola makan, kebiasaan jarang olahraga juga dapat memicu susah BAB saat hamil. Bila tidak diatasi, konstipasi bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas.

4. Terlalu banyak konsumsi suplemen zat besi

Zat besi yang didapat dari vitamin prenatal memang baik dikonsumsi selama hamil. Zat besi dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin, yang fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Meski baik, konsumsi zat besi dalam dosis tinggi bisa menyebabkan konstipasi, Bunda. Terlalu banyak zat besi bisa mempersulit bakteri di usus untuk memecah makanan. Kondisi bisa menjadi buruk bila Bunda tidak minum cukup air.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn

Cara mengatasi susah BAB saat hamil

Susah BAB saat hamil dapat diatasi dengan beberapa cara, yakni:

1. Konsumsi makanan berserat

Makanan berserat dapat memudahkan BAB selama masa kehamilan. Serat dalam makanan yang Bunda konsumsi dapat mengencerkan feses sehingga gampang dikeluarkan oleh tubuh.

Ada banyak jenis makanan berserat yang bisa dikonsumsi selama hamil, seperti buah pepaya dan buah naga. Selain dari buah, serat juga dapat diperoleh dari sayur-sayuran.

2. Minum cukup cairan

Memenuhi asupan cairan selama hamil sangat dianjurkan untuk mencegah susah BAB. Selain air putih, ada banyak pilihan sumber cairan dari makanan yang bisa memenuhi kebutuhan.

Konsumsi banyak cairan dapat memudahkan pergerakan makanan yang melewati usus. Pada akhirnya, konstipasi dapat dicegah dan BAB bisa normal.

3. Perbanyak aktivitas fisik

Salah satu indikasi susah BAB adalah kurang aktivitas. Selama kehamilan, ibu hamil dianjurkan melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga ringan dengan berjalan atau joging.

Jika Bunda merasa tidak kelelahan, maka aktivitas olahraga tersebut bisa tetap dilakukan secara rutin. Bila khawatir dengan kondisi janin, coba konsultasikan ke dokter tentang pilihan aktivitas fisik yang aman.

4. Konsumsi probiotik

Makanan mengandung probiotik seperti yogurt juga dapat dikonsumsi untuk mengatasi sembelit pada ibu hamil. Yogurt umumnya mengandung Acidophilus probiotik, yakni kultur aktif yang dapat merangsang bakteri usus untuk memecah makanan dengan baik. Pilihlah yogurt yang teksturnya kental karena bisa memberikan efek mudah BAB.

Selain yogurt, Bunda juga bisa mendapatkan probiotik dalam bentuk suplemen kapsul, tablet kunyah, atau bubuk. Coba konsultasikan dulu ke dokter sebelum memilih suplemen probiotik untuk mengatasi sembelit.

5. Hindari makanan yang memicu konstipasi

Ada beberapa makanan yang perlu dihindari untuk mencegah konstipasi semakin parah. Berikut makanan yang dimaksud:

  • Susu: Beberapa dokter menganggap bahwa kandungan gula di dalam susu sulit dicerna oleh tubuh, sehingga bisa menyebabkan susah BAB.
  • Makanan tinggi lemak: Makanan tinggi lemak juga sulit dicerna oleh tubuh dan perlu dihindari bila Bunda mengalami konstipasi.
  • Makanan asin: Makanan asin seperti junk food umumnya mengandung lemak jenuh dengan kadar garam yang tinggi, sehingga bisa menyebabkan feses kering dan sulit dikeluarkan.
  • Konsumsi gandum dan tepung secara berlebihan: Konsumsi makanan ini juga bisa menyebabkan konstipasi. Bila ingin makan ini, Bunda jangan lupa minum air putih ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT