Kenapa Janin Menutup Wajah saat USG? Penyebab Janin Tidak Terlihat & Cara Mengatasinya

Ibu hamil terkadang dibuat penasaran dengan wajah janin tak terlihat saat ultrasonografi (USG). Kenapa janin menutup wajahnya saat USG? Ketahui penyebab janin tidak terlihat dan cara mengatasinya, Bunda.

USG sebenarnya merupakan tes prenatal yang ditawarkan kepada ibu hamil. USG menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambar janin di dalam rahim. USG ini yang membantu dokter memeriksa kesehatan dan perkembangan bayi Bunda.

Kenapa janin suka menutup wajahnya saat USG?

Melansir laman Marchfodimes, USG biasanya menjadi bagian istimewa dari kehamilan. Ayah dan Bunda dapat melihat bayi pertama kalinya meski masih di dalam rahim. Namun, untuk melihat janin ini juga tergantung kapan dan posisi bayi.

Kebanyakan ibu hamil melakukan USG pada trimester kedua pada usia kehamilan 18 hingga 20 minggu. Beberapa ibu hamil juga menjalani USG pada trimester pertama (juga disebut USG awal) sebelum usia kehamilan 14 minggu.

Jumlah dan waktu USG mungkin berbeda untuk wanita dengan kondisi kesehatan tertentu seperti asma dan obesitas.

Jenis USG

Ada berbagai jenis USG yang semuanya menggunakan alat yang disebut transduser. Alat tersebut menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar bayi di komputer. Jenis USG yang paling umum adalah:

1. USG transabdominal

USG ini digunakan saat hamil. Bunda tinggal berbaring telentang di meja pemeriksaan, dan dokter memberi lapisan tipis gel. Gel membantu gelombang suara bergerak lebih mudah sehingga dokter mendapatkan gambar yang lebih baik.

Lalu dokter menggerakkan transduser melintasi perut. Ibu hamil mungkin perlu minum beberapa gelas air sekitar 2 jam sebelum pemeriksaan agar kandung kemih terisi penuh selama tes. 

Kandung kemih yang penuh membantu gelombang suara bergerak lebih mudah untuk mendapatkan gambar yang lebih baik. USG tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi kandung kemih yang penuh mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman. USG memakan waktu sekitar 20 menit.

2. USG transvaginal

USG jenis ini dilakukan melalui vagina (jalan lahir). Ibu hamil berbaring telentang di meja ujian dengan kaki di rentangkan. Dokter memasukkan transduser berbentuk seperti tongkat ke dalam vagina. Bunda mungkin merasakan tekanan dari transduser, namun tidak menimbulkan rasa sakit. Kandung kemih harus kosong atau terisi sebagian. USG jenis ini juga memakan waktu sekitar 20 menit.

3. USG Doppler

USG jenis ini digunakan untuk memeriksa aliran darah bayi  jika ia tidak tumbuh normal. Dokter menggunakan transduser untuk mendengarkan detak jantung bayi dan mengukur aliran darah di tali pusat dan di beberapa pembuluh darah bayi. 

Bunda juga mungkin mendapatkan USG Doppler jika menderita penyakit Rh. Ini adalah kondisi darah yang dapat menyebabkan masalah serius pada bayi  jika tidak ditangani. USG Doppler biasanya digunakan pada trimester terakhir, namun bisa juga dilakukan lebih awal.

4. USG 3D

USG 3-D mengambil ribuan gambar sekaligus. Itu menghasilkan gambar 3-D yang hampir sejelas foto. Beberapa rumah sakit menggunakan jenis USG ini untuk memastikan organ bayi tumbuh dan berkembang secara normal. Bisa juga memeriksa kelainan pada wajah bayi.

5. USG 4D

Ini seperti USG 3D, tetapi juga menunjukkan gerakan bayi dalam sebuah video.

Foto: Getty Images/PonyWang

Penyebab janin tidak terlihat di USG

James Greenberg, dokter spesialis kebidanan/ginekologi umum bersertifikat mengatakan bahwa ibu hamil mungkin saja membayangkan bahwa dapat melihat hidung mancung, pipi montok, maupun senyuman janin ketika di USG. Namun, kenyataannya sebagian besar USG yang dilakukan antara minggu ke 18 dan 22, bahkan USG 3D, tidak memberikan hasil seperti itu.

"Jadi, jika Anda adalah calon orang tua yang terkejut dengan gambar yang Anda lihat di layar, ketahuilah terlebih dahulu bahwa Anda tidak sendirian," ujar Greenberg dikutip dari WhattoExpect. 

Menurutnya, banyak orang tua yang memposting secara online bahwa melihat wajah aneh atau sekadar menyeramkan pada pemindaian anatomi. Dan kedua, beberapa alasan normal dapat menjelaskan mengapa sonogram berubah seperti itu.  Atau ketika USG bayi menutup wajahnya.

Ketika Bunda melakukan ultrasonografi 3D tentu mengharapkan gambar yang lebih nyata, menampilkan fitur wajah, bukan hanya tampilan dua dimensi. Namun, tetap saja mengandalkan gelombang suara untuk menyatukan sebuah gambar - yang tidak selalu sempurna. Dengan kata lain, USG tidak selalu membaca dengan akurat pada beberapa permukaan. 

"Ini tidak seperti kamera di ponsel Anda. Jadi, meskipun USG 3D dapat berfungsi sebagai alat diagnostik yang berguna dalam beberapa skenario, Anda berpotensi menemukan wajah-wajah aneh yang Anda lihat terkait dengan cara kerja teknologi tersebut," jelas Greenberg.

Bagaimana bayi yang menutup wajahnya saat USG? Bayi mungkin bergerak cukup banyak di dalam rahim seiring pertumbuhannya. Ibu hamil mungkin merasa menendang atau bergoyang, atau bayi berputar. 

Greenberg bilang, jika bayi menghadap jauh dari perut saat USG, gelombang suara mungkin hanya memperlihatkan dua pertiga atau separuh wajahnya, yang mungkin terlihat sedikit aneh. 

Begitu pula ketika bayi menutup wajahnya dengan bagian tubuh lain. Ini mirip dengan apa yang terjadi jika wajah berbalik. Kemungkinan sebagian wajah tertutup oleh lengan atau anggota tubuh lain sehingga terlihat aneh.

Jika Bunda khawatir karena tidak bisa melihat wajahnya atau wajahnya terlihat menyeramkan, Greenberg mengatakan ini tidak perlu dikhawatirkan. Untuk mengatasinya,  ibu hamil bisa langsung mengajukan pertanyaan dan sampaikan kekhawatiran apapun ke dokter saat melakukan USG. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!