
kehamilan
Kapan Induksi Persalinan Dilakukan pada Ibu Hamil? Prosedur & Waktu hingga Melahirkan
HaiBunda
Kamis, 19 Oct 2023 18:43 WIB

Daftar Isi
Ibu hamil yang diinduksi biasanya untuk membantu memasuki proses persalinan. Namun, kapan induksi persalinan ini dilakukan pada hamil? Yuk pahami dulu prosedur serta waktu hingga melahirkan.
Kebanyakan kasus, yang terbaik itu membiarkan persalinan terjadi dengan sendirinya. Namun, dokter mungkin memutuskan untuk menginduksi ibu hamil karena berbagai alasan medis atau kehamilan Bunda sudah lewat 2 minggu atau lebih dari tanggal perkiraan lahir. Jika seperti ini, sebenarnya lebih baik induksi atau caesar?Â
Mengenal induksi persalinan
Stacy Henigsman, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi mengatakan bahwa ibu hamil seharusnya melahirkan tepat pada usia kehamilan 40 minggu. Tapi, terkadang prosesnya tidak berjalan semulus yang diharapkan dan bayi terlambat lahir.
Masalah medis tertentu dapat membuat kehamilan lebih lama sehingga berisiko bagi ibu hamil dan janinnya, seperti:
- Masalah pertumbuhan pada bayi
- Terlalu sedikit cairan ketuban di sekitar bayi
- Diabetes gestasional
- Tekanan darah tinggi
- Preeklamsia
- Infeksi rahim
- Pemisahan plasenta dari rahim
- Ketidakcocokan Rh
"Dokter mungkin perlu menginduksi persalinan jika air ketuban pecah sebelum mulai mengalami kontraksi," kata Henigsman dilansir dari Healthline.Â
Kontraksi sebenarnya tanda persalinan telah dimulai dan leher rahim sudah mulai terbuka. Kurangnya kontraksi bisa berarti tubuh tidak mempersiapkan persalinan sebagaimana mestinya. Ibu hamil mungkin lebih memilih menginduksi persalinan jika tinggal jauh dari rumah sakit, atau memiliki riwayat melahirkan dengan cepat.
Kapan induksi persalinan dilakukan?
Kebanyakan wanita akan melahirkan secara alami pada minggu ke-42, tetapi terkadang yang terbaik adalah menginduksi persalinan.
Induksi itu hal yang lumrah. Bidan akan berbicara dengan ibu hamil tentang kemungkinan menjalani induksi pada kunjungan antenatal di usia 38 minggu.
Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil perlu diinduksi:
1. Jika bayi terlambat lahir
Melansir laman Tommys, bayi biasanya lahir antara usia kehamilan antara 37 dan 42 minggu. Namun jika bayi terlambat lahir, plasenta mungkin tidak berfungsi sebaik biasanya dan risiko lahir mati meningkat. Dalam kasus ini, ibu hamil akan ditawari induksi antara usia kehamilan 41 dan 42 minggu. Keterlambatan (juga dikenal sebagai kehamilan berkepanjangan) adalah alasan paling umum untuk melakukan induksi.
2. Jika persalinan tidak dimulai setelah ketuban pecah
Ibu hamil mungkin ditawari induksi jika hamil lebih dari 34 minggu dan air ketuban pecah, tetapi persalinan tidak dimulai dengan sendirinya setelah 24 jam. Ini karena pecahnya ketuban meningkatkan risiko infeksi pada bayi.
Jika kehamilan tidak rumit, bidan atau dokter memantau Bunda dan bayi. Kehamilan juga berkembang secara alami selama aman.
Jika usia kehamilan lebih dari 37 minggu, mungkin akan ditawari induksi dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah. Jika tidak menginginkan induksi, bidan akan menyusun rencana untuk memantau Bunda.
Jika ketuban pecah sebelum 34 minggu, ibu hamil hanya akan ditawari induksi jika ada faktor lain yang menunjukkan bahwa itu adalah hal terbaik untuk dilakukan. Misalnya saja ibu hamil mengalami infeksi atau ada kekhawatiran terhadap kesehatan bayi. Jika bayi lahir sebelum usia 37 minggu, ia mungkin berisiko mengalami masalah terkait kelahiran prematur.
3. Jika ibu hamil atau bayi memiliki masalah kesehatan
Ibu hamil mungkin ditawari induksi jika Anda memiliki kondisi yang berarti akan lebih aman untuk melahirkan bayi lebih cepat. Ini dapat mencakup:
- Diabetes tipe 1 atau tipe 2
- Diabetes gestasional
- Preeklamsia
- Kolestasis intrahepatik pada kehamilan (ICP)
- Hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan
![]() |
Prosedur dan metode induksi kehamilan
Untuk induksi persalinan ini dilaksanakan di rumah sakit atau pusat bersalin. Prosesnya akan berbeda berdasarkan teknik yang digunakan dokter Anda menginduksi persalinan. Terkadang dokter menggunakan kombinasi metode.
Ada beberapa cara untuk mempercepat proses persalinan jika bayi terlambat dari jadwal. Cara paling aman dan efektif adalah menemui dokter. Pengobatan atau teknik medis dapat mempercepat proses persalinan.
Cara induksi persalinan ini dapat dengan menginduksi alami atau menggunakan obat induksi. Obat yang digunakan untuk menginduksi persalinan ini ada dua jenis. Â
Pertama, obat yang disebut prostaglandin melunakkan leher rahim agar siap untuk melahirkan. Obat ini bisa diminum melalui mulut atau dapat dimasukkan sebagai supositoria ke dalam vagina.
Jenis obat kedua memicu kontraksi. Pitocin adalah obat yang paling umum dari obat-obatan ini. Obat ini jenisnya infus. Sebelum menggunakan obat induksi persalinan, leher rahim harus siap untuk melahirkan atau obat-obatan tidak akan bekerja.
Obat-obatan dan teknik yang digunakan untuk menginduksi persalinan dapat menimbulkan efek samping bagi pada ibu hamil dan janinnya. Pitocin dan obat lain yang melunakkan leher rahim dapat mengintensifkan kontraksi sehingga membuat kontraksi menjadi lebih cepat dan berdekatan.
Kontraksi yang lebih intens mungkin akan lebih menyakitkan. Kontraksi yang lebih cepat tersebut juga dapat memengaruhi detak jantung bayi. Dokter mungkin berhenti memberi obat jika kontraksi Bunda terjadi terlalu cepat.
Sedangkan jika Bunda menggunakan pendekatan yang lebih alami tanpa intervensi medis, dapat mencoba menginduksi persalinan sendiri. Penelitian belum membuktikan bahwa metode ini berhasil, jadi tanyakan kepada dokter atau bidan sebelum mencobanya.
Salah satu cara termudah dan teraman untuk mencoba menginduksi persalinan sendiri adalah dengan berjalan-jalan. Gravitasi dari gerakan ibu hamil dapat membantu menurunkan bayi ke posisinya. Meskipun berjalan kaki mungkin tidak mempercepat kehamilan, namun secara umum hal itu baik untuk ibu hamil.
Berhubungan seks juga bisa membantu. Air mani mengandung hormon yang disebut prostaglandin, yang membuat otot rahim berkontraksi. Mengalami orgasme sendiri juga akan merangsang rahim.
Sementara olahraga belum terbukti membantu menginduksi persalinan. Namun, hal ini baik untuk kesehatan dan kehamilan. Olahraga mengurangi risiko operasi caesar dan diabetes gestasional.
Induksi kurangi risiko operasi caesar
Meskipun biasanya yang terbaik itu membiarkan alam mengambil tindakan, menginduksi persalinan mungkin merupakan ide bagus jika ada masalah dengan kehamilan atau bayi. Jika ibu hamil sehat, induksi mungkin membantu menghindari operasi caesar.
Sebuah studi pada 2018 menemukan bahwa perempuan pada kehamilan pertama yang diinduksi pada minggu ke-39 cenderung tidak membutuhkan operasi caesar ketimbang menunggu. Tingkat komplikasi tidak berbeda antara kedua kelompok.
Tanyakan kepada dokter apakah bisa untuk melakukan induksi pada minggu ke 39 jika:
- Ini adalah kehamilan pertama
- Hanya mengandung satu bayi
- Ibu dan bayi sehat
"Operasi caesar bisa berisiko, menyebabkan komplikasi seperti pendarahan dan infeksi. Meskipun mungkin diperlukan pada kasus tertentu, persalinan melalui pembedahan juga dapat menyebabkan lebih banyak masalah pada kehamilan berikutnya," jelas Henigsman.
Waktu normal proses induksi sampai melahirkan?
Melansir laman Parents, sebenarnya tidak ada cara untuk mengetahui secara pasti. Berapa lama waktu yang dibutuhkan induksi sangat bervariasi dari orang ke orang dan bergantung pada sejumlah faktor, dimulai dari metode induksi yang digunakan.
Dan induksi bukan berarti Bunda akan melahirkan lebih cepat. Induksi bisa saja berlangsung cepat atau berlangsung berjam-jam atau bahkan berhari-hari.
Laman Pregnancybirthbaby menuliskan setelah induksi dimulai, diperlukan waktu beberapa jam hingga lebih dari 24 jam hingga bayi  lahir. Tergantung bagaimana tubuh merespons induksi.
Seringkali, induksi akan menyebabkan persalinan pervaginam. Jika ini tidak berhasil, Bunda mungkin perlu mencoba lagi atau menjalani operasi caesar.
Ibu hamil akan diberikan obat yang disebut prostaglandin, yang bertindak seperti hormon alami yang memicu persalinan. Ini dimasukkan ke dalam vagina sebagai gel, tablet atau alat pencegah kehamilan.
Ini bisa memakan waktu cukup lama dan ibu hamil mungkin memerlukan lebih dari 1 dosis prostaglandin jika belum merasakan kontraksi apa pun setelah 6 jam.
Jika Bunda memasang pessarium dengan pelepasan terkontrol, dibutuhkan waktu 24 jam untuk berfungsi. Jika tidak mengalami kontraksi setelah 24 jam, Bunda mungkin akan ditawari dosis lain.
Ibu hamil mungkin memerlukan obat tetes hormon untuk mempercepat persalinan. Setelah proses persalinan dimulai, proses persalinan akan berjalan normal, namun terkadang diperlukan waktu 24 hingga 48 jam ibu hamil bisa melahirkan.
Itulah Bunda penjelasan kapan induksi persalinan dilakukan pada hamil. Semoga informasinya membantu ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Perjuangan Sheza Idris Melahirkan Anak Kedua, Hamil 40 Minggu & Induksi Berkali-kali

Kehamilan
Berapa Lama Proses Induksi sampai Melahirkan? Ibu Hamil Siap-siap Yuk!

Kehamilan
13 Induksi Alami untuk Mempercepat Pembukaan Melahirkan, Mudah dan Efektif Bun

Kehamilan
7 Kondisi Bumil yang Perlu Menerima Induksi, Termasuk Usia Kehamilan Lewati 42 Minggu

Kehamilan
9 Kondisi Bunda Hamil yang Disarankan Melakukan Induksi Persalinan


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda