
kehamilan
5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan saat Bayi Sudah Masuk Panggul, Termasuk Naik Turun Tangga
HaiBunda
Kamis, 02 Nov 2023 17:30 WIB

Daftar Isi
Pada minggu akhir kehamilan, sebagian besar bayi sudah bergerak ke posisi siap persalinan. Kepala bayi akan bergerak turun ke panggul. Dan pada saat itulah, ada beberapa hal yang tidak boleh ibu hamil lakukan.
Tidak ada yang bisa memastikan kapan tepatnya kepala bayi sudah turun ke panggul. Namun, umumnya bayi cenderung masuk ke panggul mendekati tanggal jatuh tempo. Atau ada juga yang baru turun ketika persalinan dimulai. Semua kondisi ini normal.
Saat bayi sudah masuk panggul jelang persalinan
Saat mendekati tanggal kelahiran dan kepala bayi masuk panggul, ibu hamil mungkin merasakan gejala kehamilan sudah mereda atau merasa berat di panggul.
Beberapa ibu hamil merasakan tekanan pada kandung kemih saat kepala bergerak ke bawah. Perutnya mungkin terasa sakit dan mungkin terasa nyeri di bagian rahim dan tulang belakang. Namun ibu hamil penting untuk mengetahui bahwa hal ini mungkin tidak dialami oleh setiap ibu.
Melansir laman Baby Center, ketika bayi pertama kali turun panggul digambarkan kepalanya atau pantatnya (jika sungsang) akan duduk sedikit lebih rendah dari sebelumnya. Kepala bergerak lebih jauh ke bawah panggul. Bagian terluas kepala bayi memasuki panggul dan ia berada pada posisi yang kokoh dan baik untuk dilahirkan.
Selama bulan terakhir kehamilan, dokter akan memeriksa apakah bayi sudah dalam kondisi engagement. Dengan menekan perlahan bagian bawah baby bump, dokter dapat merasakan seberapa jauh bayi sudah turun ke panggul.
Dokter akan mencatat:
- 5/5 atau 4/5 pada catatan medis yang berarti bayi belum turun sepenuhnya.
- 3/5, 2/5, atau kurang berarti bayi sudah engagement.
Dokter mungkin juga menulis "NE", "NEng" atau "floating" untuk "tidak engagement", atau "E" atau "Eng" untuk "engagement".
Hal yang tak boleh dilakukan saat bayi masuk panggul
Beberapa aktivitas lainnya sebaiknya dihindari jika kepala bayi sudah masuk panggul.
1. Naik turun tangga
Sangeeta Agrawal, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, mengatakan bahwa menaiki tangga pada akhir kehamilan akan semakin sulit. Menaiki tangga saat awal kehamilan dianggap aman jika tubuh masih seimbang. Namun, pada akhir kehamilan terjadi pergeseran pusat gravitasi tubuh yang meningkatkan risiko terjatuh.
Selama kehamilan, pusat gravitasi bergeser seiring dengan membesarnya perut sehingga terjatuh sedikit pun dapat mengakibatkan cedera.
"Pada tahap ini, jatuh dari tangga, terutama pada bagian perut, dapat menyebabkan komplikasi kehamilan," kata Agrawal dikutip dari Momjunction.
Menurutnya, pada minggu ke-37 kehamilan, bayi turun ke panggul, sehingga memudahkan ibu hamil bernapas. Namun, bertambahnya berat bayi cukup bulan membuat ibu hamil kesulitan menaiki tangga.Â
"Jika Anda harus mendaki, ambil satu langkah pada satu waktu, bergerak perlahan dengan memegang pagar sebagai penyangga, dan bernapaslah dengan kecepatan normal," imbuh Agrawal.
2. Naik wahana ekstrem
Ibu hamil sebaiknya menghindari segala sesuatu yang bersifat ekstrem selama hamil, apalagi ketika usia hamil sudah tua. Termasuk naik wahana ekstrem di taman hiburan.Â
Wahana ekstrem dapat menyebabkan rasa mual dan gerakan yang sangat berbahaya bagi janin. Gerakan yang menggelegar dari wahana ini juga dapat menyebabkan solusio plasenta. Beberapa di antaranya adalah roller coaster dan perahu ayun.
3. Membersihkan kotoran hewan
Jika ibu hamil memelihara kucing, hindari membersihkan kotoran kucing. Kotoran kucing dipenuhi jutaan bakteri dan parasit. Salah satunya adalah Toxoplasma gondii yang sangat berbahaya bagi ibu hamil.
4. Berendam air hangat
Sama seperti memasak, mandi atau berandam air hangat sebaiknya dihindari selama kehamilan. Aktivitas ini dapat meningkatkan suhu tubuh, sehingga menyebabkan masalah pada janin, seperti meningkatkan risiko cacat lahir. Selain itu ibu hamil juga berisiko mengalami dehidrasi.Â
Daripada berendam air hangat, ibu hamil bisa menggunakan air dingin atau air hangat suam kuku untuk mandi.Â
5. Menggunakan sepatu hak tinggi
Saat perut mulai membesar, pusat gravitasi akan berubah sehingga bumil mudah goyah saat berjalan. Sepatu hak tinggi juga bisa membuat ibu hamil rentan jatuh dan memberikan banyak tekanan pada bagian belakang tubuh selama hamil.
"Lebih baik tetap menggunakan pilihan sepatu lain untuk kehamilan dalam beberapa bulan terakhir sebelum melahirkan," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Layan Alrahmani, M.D., mengutip Baby Center.
Itulah Bunda pembahasan mengenai hal-hal yang tak boleh dilakukan saat bayi sudah masuk panggul. Semoga informasinya membantu ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Persiapan Jelang Melahirkan, Kenali 10 Tanda Bayi Masuk Panggul

Kehamilan
Bunda Bertubuh Pendek Lebih Berisiko Melahirkan Prematur, Mitos atau Fakta?

Kehamilan
Manfaat Kurma untuk Ibu Hamil, Benarkah Juga Bisa Lancarkan Persalinan?

Kehamilan
15 Tanda Mau Melahirkan, Ibu Hamil Wajib Tahu

Kehamilan
Perkembangan Janin yang Normal di Trimester 1, 2, dan 3


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Sabrina Anggraini Istri Belva Devara Jalani Trimester 3, Tak Sabar Sambut Baby Girl
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda