HaiBunda

KEHAMILAN

Adakah Cara Tradisional Mengeluarkan Sisa Janin Pasca Keguguran yang Aman Tanpa Kuret?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 18 Nov 2023 13:10 WIB
Adakah Cara Tradisional Mengeluarkan Sisa Janin Pasca Keguguran yang Aman Tanpa Kuret?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/halfbottle
Jakarta -

Kuret menjadi salah satu tindakan medis yang dilakukan saat Bunda mengalami keguguran. Prosedur ini dilakukan untuk mengeluarkan janin dan jaringan yang tersisa di dalam kandungan, Bunda.

Selain kuret, beberapa tindakan tradisional lain dianggap bisa mengeluarkan sisa janin pasca keguguran. Misalnya, dengan minum jamu peluntur, konsumsi air kelapa, atau rebusan air sirih.

Lalu benarkah ada cara tradisional yang bisa mengeluarkan sisa janin pasca keguguran yang aman tanpa kuret?


Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya, Bunda!

Adakah cara tradisional untuk mengeleuarkan sisa janin usai keguguran?

Bidan Ewa Molika Sitompul AM. Keb, dalam buku 275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan & Melahirkan mengatakan bahwa pada keguguran kehamilan yang tidak lengkap (artinya hasil dari proses kehamilan tidak bisa keluar sempurna), maka tindakan kuret sangat diperlukan.

Menurut Bidan Ewa Molika, tindakan kuret sebaiknya segera dilakukan bila kehamilan tidak bisa lagi dipertahankan. Kuret menjadi pilihan terbaik ketimbang minum ramuan tradisional.

"Sebaiknya segera mungkin untuk dapat memutuskan atau menyetujui tindakan kuret bila dokter atau bidan telah memberikan penjelasan bahwa kehamilan sudah tidak bisa dipertahankan," ujar Bidan Ewa Molika.

"Tidak disarankan untuk minum ramuan tradisional untuk menggantikan tindakan kuret," sambungnya.

Penggunaan cara tradisional untuk mengeluarkan janin pasca keguguran memang sebaiknya tidak dilakukan tanpa berkonsultasi dengan tenaga profesional, seperti dokter atau bidan. Sejauh ini, belum banyak studi yang meneliti keamanan cara tradisional untuk menangani keguguran.

Cara mengeluarkan sisa janin pasca keguguran

Menurut dokter spesialis kebidanan dan ginekologi, Dr. Rebecca Cohen, ada tiga pengobatan utama untuk keguguran dini. Tujuan ketiganya adalah untuk menghilangkan jaringan kehamilan yang tersisa di dalam rahim.

Ada dua perawatan non-bedah, yakni manajemen kehamilan dengan membiarkan jaringan keluar dengan sendirinya, dan pengobatan. Perawatan ketiga adalah prosedur pembedahan yang disebut kuret.

"Dalam banyak kasus, pasien dapat memilih opsi yang mereka sukai," kata Cohen, dilansir laman American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

Manajemen kehamilan

Manajemen kehamilan memberikan waktu pada tubuh untuk mengeluarkan jaringan dengan sendirinya. Tindakan ini tidak melibatkan pengobatan atau pembedahan.

Beberapa perempuan memilih tindakan ini karena merupakan opsi yang paling alami. Namun, prosedur ini sulit diprediksi dibandingkan jenis perawatan lainnya.

"Kebanyakan perempuan mengeluarkan jaringan dalam waktu dua minggu setelah diagnosis keguguran, namun bisa memakan waktu lebih lama. Jika prosesnya memakan waktu lama, dokter kandungan mungkin akan merekomendasikan pengobatan untuk memulai prosesnya," ujar Cohen.

"Tapi terkadang, tubuh tidak mengeluarkan seluruh jaringan. Jika ini terjadi, pengobatan lain dianjurkan, biasanya adalah kuret," sambungnya.

Penggunaan obat

Obat bekerja lebih cepat dan lebih dapat diprediksi dibandingkan menunggu jaringan keluar dengan sendirinya. Beberapa perempuan memilih obat yang dapat membantu tubuh mengeluarkan jaringan tersisa.

Kebanyakan perempuan mengeluarkan jaringan dalam waktu 48 jam dan tidak memerlukan perawatan lain. Tapi, beberapa perempuan yang tidak bisa mengeluarkan jaringan sepenuhnya, mungkin memerlukan prosedur kuret.

"Pengobatan memberikan kontrol lebih besar terhadap waktu keluarnya jaringan, dan ini seringkali lebih cepat daripada menunggu jaringan tersebut keluar dengan sendirinya. Dua minggu setelah jaringan keluar, dokter kandungan mungkin akan melakukan pemeriksaan USG atau tes lainnya untuk memastikan semua jaringan telah keluar," kata Cohen.

Tindakan kuret

Menurut ACOG, kuret atau dilation and curettage (D&C) adalah prosedur pembedahan di mana leher rahim dibuka (dilatasi) dengan alat tipis dimasukkan ke dalam rahim. Alat ini digunakan untuk mengangkat jaringan bagian dalam rahim (kuret).

Penulis buku After Miscarriage, Krissi Danielsson, mengatakan bahwa kuret atau dikenal dengan dilation and curettage (D&C) merupakan prosedur pembedahan yang biasanya dilakukan setelah keguguran. Tujuannya untuk mengangkat jaringan yang tersisa dari uterus.

Dalam beberapa kasus, kuret dilakukan pada perempuan yang mengalami perdarahan berat setelah keguguran. Perdarahan bisa menyebabkan masalah serius bila tidak segera ditangani.

"Kuret adalah cara tercepat untuk menghentikan pendarahan dan menghindari perkembangan hipovolemia (kehilangan banyak darah) dan anemia," ujar Danielsson, dikutip dari Very Well Family.

Kondisi perempuan menjalani kuret

Berikut beberapa kondisi medis yang membutuhkan tindakan kuret:

  1. Membersihkan jaringan yang berada di rahim setelah keguguran. Tujuannya untuk mencegah infeksi atau pendarahan hebat.
  2. Menghilangkan kehamilan mola, di mana ada benjolan yang bukan kehamilan normal.
  3. Menghilangkan polip serviks yang biasanya bersifat kanker jinak.
  4. Mengobati pendarahan yang berlebihan setelah melahirkan dengan membersihkan semua plasenta yang tertinggal dalam rahim.

Beberapa dokter kandungan melakukan kuret di ruang operasi dengan menggunakan anastesi umum, yang berarti Bunda akan tertidur. Beberapa dokter akan menawarkan obat pereda nyeri yang disebut sedasi, agar Bunda merasa nyaman.

Kuret menjadi salah satu pilihan banyak perempuan untuk mengeluarkan semua sisa jaringan pasca keguguran. Meski begitu, tindakan ini tetap bisa berisiko menyebabkan kram, perdarahan, hingga rasa tidak nyaman.

Memeriksa ke dokter atau bidan adalah cara terbaik untuk memastikan janin yang meninggal sudah keluar. Bicarakan ke tenaga medis tentang pilihan tindakan yang aman, termasuk ketika Bunda ingin mencoba menggunakan cara tradisional.

Demikian penjelasan tentang cara mengeluarkan sisa janin pasca keguguran. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Makanan yang Perlu Dihindari setelah Mengalami Keguguran

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK