Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ibu Hamil Demam, Benarkah Salah Satu Tanda Janin Tidak Berkembang?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 26 Oct 2019 13:40 WIB

Demam saat hamil sering dikaitkan dengan perkembangan janin yakni janin tidak berkembang. Betulkah?
Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock
Jakarta - Perkembangan janin bisa diketahui dari tanda-tanda kehamilan, Bun. Paling mudah terlihat dari pemeriksaan ultrasonografi (USG). Jadi, ibu bisa tahu tanda janin tidak berkembang atau sebaliknya, berkembang dengan baik.

Menurut dr.Yuslam Edi Fidiantor, Sp.OG dari RS Mayapada Lebak Bulus, perkembangan janin yang terlihat di USG adalah cara untuk menentukan tanda-tanda objektif kehamilan, sedangkan tanda subjektif berupa gejala yang dirasakan selama hamil. Keduanya bisa menentukan janin berkembang atau janin tidak berkembang.

"Perkembangan janin bisa dilihat dari tanda subjektif dan objektif. Bila tanda subjektif tidak dirasakan ibu hamil, dan tanda objektif melalui pemeriksaan hasilnya negatif, artinya janin tidak berkembang atau ibu mengalami keguguran," kata Yuslam.

Terganggunya perkembangan janin bisa dikaitkan dengan kondisi si ibu. Salah satunya demam yang terjadi saat hamil.

Melansir dari Very Well Family, demam selama hamil terutama pada trimester pertama dapat menyebabkan masalah pada perkembangan janin. Meski begitu, para peneliti belum menemukan kaitannya bisa menyebabkan janin tidak berkembang hingga berisiko keguguran.

"Biasanya demam berkepanjangan dan tinggi yang dianggap menyebabkan masalah di perkembangan janin atau janin tidak berkembang," kata Krissi Danielsson, penulis buku After Miscarriage.

Ilustrasi ibu hamil demamIlustrasi ibu hamil demam/ Foto: iStock

Beberapa penelitian mengaitkan hipertermia atau suhu tubuh tinggi dengan risiko cacat tabung saraf dan kemungkinan keguguran. Studi tahun 2003 mengamati penggunaan air panas pada ibu hamil, dan menemukan pengaruhnya bisa menyebabkan keguguran. Inilah sebabnya ibu hamil tidak boleh lama-lama berendam di air hangat.

Selain berisiko cacat tabung saraf, demam juga meningkatkan risiko masalah perkembangan lain, seperti gangguan jantung. Untuk itu, Bunda tidak boleh menganggap remeh demam saat hamil ya.

"Jika mengalami demam lebih dari 38 derajat Celsius, sebaiknya segera hubungi dokter. Dikhawatirkan bisa berisiko pada perkembangan janin," ujar Danielsson.

Demam di atas 38 derajat Celsius juga dikaitkan dengan infeksi. Mengutip WebMD, demam disertai ruam dan nyeri sendi dapat menjadi tanda infeksi seperti cytomegalovirus (CMV), toksoplasma, dan parvovirus. CMV adalah penyebab umum tuli bawaan pada bayi.

Bunda, simak juga penjelasan ahli tentang demam tifoid di video berikut ya:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda