Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Diare pada Ibu Hamil Trimester 3, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 03 Dec 2023 12:20 WIB

Ciri kontraksi palsu di trimester 3 kehamilan
Diare pada Ibu Hamil Trimester 3, Bagaimana Cara Mengatasinya?/Foto: iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Selama kehamilan, Bunda mungkin kerap mengalami masalah perut dan pencernaan. Tak hanya mual dan sembelit, ada juga ibu hamil yang mengalami diare. Namun, jika ibu hamil mengalami diare di trimester ketiga, bagaimana cara mengatasinya?

Diare terjadi ketika seseorang sering buang air besar dan konsistensinya lebih encer dari biasanya. Kotoran bisa sangat encer atau lebih lunak dari kotoran biasa. Terkadang, diare bisa terjadi cukup sering dan mengharuskan segera ke kamar mandi. 

Jika  buang air besar tiga kali atau lebih dalam satu hari, Bunda disebut menderita diare.

Karena kondisi tersebut, sebagian besar ibu hamil khawatir jika mengalami diare akan membahayakan janinnya serta meningkatkan kemungkinan keguguran.

Gejala diare pada ibu hamil trimester 3

Diare saat hamil tua mungkin merupakan tanda bahwa persalinan semakin dekat. Beberapa orang hamil melaporkan diare, mulas, mual, dan/atau muntah tepat sebelum melahirkan. 

Meredith Shur, MD, Dokter Spesialis Obstetri-Ginekologi mengatakan bahwa ibu hamil yang mengalami diare disebabkan berbagai alasan. Termasuk keracunan makanan atau infeksi lainnya, dan diare dapat terjadi kapan saja selama kehamilan.

Jika Bunda mengalami diare pada trimester ketiga, bukan berarti bayi akan lahir saat ini. Jadi Bunda tidak perlu khawatir. Ini hanyalah cara tubuh wanita mempersiapkan diri menghadapi persalinan yang akan dimulai suatu saat nanti. Bunda mungkin juga ingin mengetahui tanda-tanda persalinan lainnya.

Saat mengalami diare, ibu hamil mungkin mengalami gejala ini:

  1. Kembung
  2. Kram
  3. Sakit perut
  4. Perasaan harus lari ke kamar mandi
  5. Dua atau lebih buang air besar encer atau cair dalam sehari (24 jam)

Penyebab diare pada ibu hamil trimester 3

Diare selama kehamilan sering terjadi. Penyebabnya bermacam-macam, seperti hormon dan hal lainnya:

  1. Perubahan tubuh: Selama kehamilan, Bunda mengalami perubahan pada hormon dan tubuh. Rahim  yang semakin membesar memenuhi saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan perubahan pada pergerakan usus dan menyebabkan mual dan muntah, sembelit, atau diare.
  2. Diet: Kehamilan mungkin menginspirasi Bunda untuk makan lebih sehat. Terkadang, perubahan mendadak ke makanan yang lebih bergizi dan kaya serat juga dapat menyebabkan perubahan pada pergerakan usus. Berikan sedikit waktu pada tubuh untuk menyesuaikan diri. Mengkonsumsi banyak makanan seperti buah beri atau anggur dapat menyebabkan ibu hamil mengalami diare.

  3. Vitamin prenatal: Ada banyak merek vitamin prenatal yang berbeda. Ada yang lebih mungkin menyebabkan sembelit, dan ada pula yang menyebabkan tinja lebih encer. Jika Bunda merasa diare karena vitamin, bicarakan dengan dokter dan mintalah rekomendasi merek lain.

Diare juga bisa disebabkan oleh sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan, seperti:

  1. Keracunan makanan
  2. Masalah kesehatan seperti penyakit Crohn, penyakit celiac, atau hipertiroidisme
  3. Infeksi virus, seperti rotavirus, norovirus, atau gastroenteritis virus
  4. Infeksi bakteri, seperti Salmonella atau E. coli
  5. Minum obat seperti antibiotik
  6. Bepergian
  7. Intoleransi makanan

Bahaya diare pada ibu hamil trimester 3

Diare bisa bersifat ringan dan cepat berlalu, atau bisa juga lebih serius. Ada bahaya yang dihadapi ibu hamil jika diare terus menerus.

Hilangnya air melalui usus dapat menyebabkan dehidrasi, yang sangat berbahaya selama kehamilan, membahayakan ibu hamil dan janinnya. Jadi, untuk mencegah diare menjadi berbahaya, pastikan untuk tetap terhidrasi.

Waspadai tanda dan gejala dehidrasi:

  • Mulut kering.
  • Merasa pusing, pusing, atau seperti ingin pingsan.
  • Sakit kepala.
  • Mual atau muntah.
  • Lebih jarang buang air kecil.
  • Urine yang berbau tajam.
  • Urine yang berwarna kuning sangat gelap atau oranye.

Meskipun diare biasanya bukan masalah serius, namun diare bisa menjadi tanda infeksi atau menyebabkan dehidrasi. Beritahu dokter jika:

  1. Diare berlangsung lebih dari satu atau dua hari.
  2. Bunda sedang mengalami kontraksi.
  3. Tidak merasakan bayi bergerak sebanyak sebelumnya.
  4. Demam 100,4 F atau lebih tinggi.
  5. Memiliki tanda-tanda dehidrasi.
  6. Mengalami gejala lain, seperti demam atau muntah.
  7. Melihat darah di tinja.
  8. Mengalami nyeri di perut bagian bawah.
Young sick pregnant woman witting on the toiletIlustrasi ibu hamil/ Foto: istock

Cara mencegah diare pada ibu hamil trimester 3

Dikutip WebMD, beberapa jenis diare seperti diare akibat kondisi medis lain mungkin tidak dapat dihindari. Namun, penularan diare dapat dicegah.

Minesh Khatri, MD, Dokter nefologi dan penyakit dalam menjelaskan bahwa cara terpenting untuk mencegah diare yakni dengan menghindari kontak dengan agen infeksius yang dapat menyebabkannya. Artinya mencuci tangan dengan baik dan menjaga kebersihan sangatlah penting.

Selain itu, ibu hamil dapat melakukan beberapa cara pencegahan di bawah ini:

  1. Hindari makan makanan dari pedagang kaki lima.
  2. Hindari es yang dibuat dengan air keran.
  3. Makanlah hanya buah atau sayuran yang dimasak atau bisa dikupas.
  4. Pastikan semua makanan yang dikonsumsi benar-benar matang dan disajikan panas mengepul.
  5. Jangan pernah makan daging atau makanan laut mentah atau setengah matang.

Cara mengatasi diare pada ibu hamil trimester 3

Untuk mengatasi diare saat hamil tentunya harus ditangani dengan cara yang aman dan tepat, Bunda. Mengutip What to Expect sebagai berikut:

1. Hindari jenis asupan tertentu

Ibu hamil sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang memperburuk diare. Bisa saja ibu hamil menjadi lebih sensitif terhadap jenis asupan tertentu.

Makanan yang sebaiknya dihindari ibu hamil seperti makanan pedas, berlemak, hingga gorengan. Adapun secara rinci, berikut jenis asupan yang harus dihindari:

  • Minuman tinggi gula seperti minuman ringan yang dapat membuat diare jadi lebih lama.
  • Makanan berlemak dan gorengan.
  • Buah dan sayuran penyebab gas, seperti buncis, brokoli, kacang polong, dan plum.
  • Produk berbahan susu.

2. Tetap terhidrasi

Ibu hamil yang mengalami diare harus tetap terhidrasi. Buang air besar bisa membuat banyak cairan tubuh terbuang dan perlu digantikan dengan cairan baru.

Jumlah yang disarankan bervariasi berdasarkan jenis dan ukuran tubuh, serta seberapa aktif Bunda, namun usahakan untuk minum delapan hingga 10 gelas sehari.

Jika ingin mengonsumsi minuman dengan elektrolit, sebaiknya menanyakan dulu ke dokter. 

3. Mengonsumsi obat

Utamakan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat diare yang dijual obat bebas. Termasuk jika diare tidak kunjung sembuh.

Jangan mengonsumsi obat anti diare yang dijual bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter. Kondisi tertentu mungkin diperburuk oleh obat-obatan ini. Selain itu, obat-obatan ini juga tidak aman untuk semua orang.

Jika diare tidak kunjung membaik setelah 2 atau 3 hari, segera bertemu dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil darah untuk menentukan penyebab diare.

4. Tambahkan probiotik ke dalam makanan

Probiotik adalah mikroorganisme kecil dan sejenis bakteri baik yang bekerja di saluran pencernaan untuk menciptakan lingkungan usus yang sehat. Probiotik mungkin sangat membantu ketika diare disebabkan oleh obat antibiotik.

5. Beri waktu

Kebanyakan kasus diare akan hilang dalam beberapa hari. Hal ini sering terjadi jika diare disebabkan keracunan makanan, kuman atau virus, atau bakteri.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda