KEHAMILAN
Ibu Hamil Gatal-gatal hingga Muncul Bintik Merah, Berbahayakah untuk Janin?
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 06 Dec 2023 10:35 WIBBunda sering mengalami gatal-gatal saat hamil? Ibu hamil gatal-gatal bisa terjadi karena beberapa penyebab. Memahami penyebabnya penting untuk penanganan yang tepat.
Gatal-gatal saat hamil sebenarnya hal yang normal, Bunda. Namun, pada kasus yang jarang, gatal-gatal di kulit bisa menandakan adanya gangguan organ hati.
Ibu hamil umumnya merasa sangat gatal di sekitar perut dan payudara. Gatal umumnya diperparah karena kondisi udara yang panas kering atau dingin.
"Merasakan sedikit gatal adalah hal yang wajar, namun rasa gatal yang hebat di perut, lengan, dan kaki bisa menjadi tanda bahwa tubuh memerlukan perhatian," ujar spesialis obstetri dan ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, dilansir Healthline.
"Gatal umumnya tidak dianggap sebagai tanda awal kehamilan. Banyak jenis ruam yang biasanya baru muncul di akhir kehamilan dan beberapa mungkin tidak hilang hingga bayi lahir," sambungnya.
Penyebab gatal pada ibu hamil
Ada beberapa penyebab gatal pada ibu hamil yang bisa terjadi di sepanjang kehamilan. Berikut 7 penyebabnya:
1. Peregangan kulit
Kehamilan pertama dan kehamilan kembar cenderung menyebabkan kulit meregang. Kondisi ini bisa menimbulkan gatal-gatal di kulit.
2. Perubahan hormon
Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat memengaruhi segalanya, mulai dari perubahan suasana hati, sirkulasi darah, hingga munculnya rasa gatal.
3. Kulit kering
Ibu hamil cenderung mengalami kulit kering karena perubahan hormon. Kulit kering disertai bersisik juga bisa menyebabkan gatal.
4. Kolestasis
Kolestasis merupakan kelainan hati yang dapat mengakibatkan penumpukan asam empedu dalam darah. Kondisi tersebut bisa menimbulkan rasa gatal di kulit/
5. Pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP)
Kondisi ini merupakan ruam gatal yang terjadi di sekitar stretch mark. Ibu hamil bisa mengalaminya di akhir kehamilan.
6. Prurigo
Prurigo adalah benjolan berkerak dan gatal di lengan, kaki, atau perut. Prurigo bisa terjadi di tiap trimester kehamilan.
7. Penggunaan parfum atau kain
Bahan kimia di parfum juga bisa memicu rasa gatal di kulit Bunda yang sensitif selama hamil. Selain itu, penggunaan bahan kain yang kasar juga dapat menimbulkan rasa gatal.
Gatal hingga muncul bintik merah saat hamil
Kondisi gatal yang disertai muncul bintik atau ruam merah bisa menjadi tanda PPUPP dan prurigo. Keduanya adalah kondisi yang berbeda, Bunda.
Berikut beda dari PUPPP dan prurigo:
PUPPP penyebab gatal dan bintik merah saat hamil
Menurut ulasan di Medical News Today, PUPPP memengaruhi sekitar 1 dari setiap 160 kehamilan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada ibu hamil yang mengandung lebih dari satu janin, seperti kembar dua atau tiga.
Ruam pada PUPPP berkembang ketika kulit meregang dan merusak lapisan di bawahnya. Kondisi tersebut menyebabkan peradangan yang tampak seperti ruam.
"Ruam PUPPP terkadang dimulai pada trimester kedua namun biasanya berkembang pada tiga bulan terakhir kehamilan. Ini akan hilang setelah melahirkan," ujar pendidik perawat Debra Sullivan, PhD.
PUPPP dapat menyebabkan benjolan yang gatal di kulit, atau bintik merah di lipatan stretch mark. Pada ibu hamil yang memiliki kulit putih, ruam biasanya tampak dikelilingi lingkaran putih tipis.
Prurigo penyebab gatal dan bintik merah saat hamil
Prurigo merupakan ruam yang menyebabkan benjolan gatal di kulit. Kondisi ini dapat berkembang di sepanjang kehamilan, tetapi biasanya terjadi di trimester kedua dan ketiga.
Ruam pada prurigo terlihat seperti gigitan serangga kecil berwarna merah muda, merah, atau ungu, Beberapa benjolan atau ruam bisa disertai folikel rambut, Bunda.
Dikutip dari Cleveland Clinic, bintik yang timbul akibat prurigo kehamilan bisa berukuran kecil seperti ujung pensil, atau selebar penghapus bagian atas pensil. Biasanya, bintik-bintik merah ini ditemukan dalam satu tempat.
Prurigo berbeda dengan PUPPP. Gatal dan bintik pada prurigo banyak ditemukan di area lengan dan kaki yang disebabkan karena gesekan benda asing. Sedangkan PUPPP banyak ditemukan di sekitar stretch mark dan umum terjadi di akhir kehamilan.
Apa gatal disertai bintik merah berbahaya bagi janin?
Gatal disertai bintik merah karena PUPPP atau prurigo tidaklah berbahaya bagi janin. Pada kebanyakan kasus, kedua kondisi tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah bayi lahir.
Meski begitu, PUPPP dan prurigo bisa menyebabkan ketidaknyamanan karena gejala yang ditimbulkan. Penggunaan obat-obatan sesuai resep dokter serta perubahan gaya hidup mungkin dibutuhkan untuk mengatasi keluhan.
Cara mengatasi gatal karena PUPPP dan prurigo
Selain minum obat yang diresepkan dokter, Bunda dapat melakukan bebarapa cara untuk mengatasi gatal disertai bintik merah karena PUPPP dan prurigo. Berikut caranya;
- Menggunakan detergen dan pewangi pakaian yang bebas bahan kimia.
- Mengenakan pakaian berbahan katun yang ringan dan longgar agar tidak mengiritasi kulit.
- Oleskan lotion atau pelembap tanpa pewangi di lokasi ruam.
- Kompres dingin di lokasi ruam.
Dokter biasanya akan meresepkan beberapa jenis obat yang aman untuk ibu hamil yang mengalami PUPPP, yakni krim anti gatal, antihistamin, dan kortikosteroid. Pengobatan diberikan untuk meredakan rasa gatal dalam satu atau dua hari.
Gatal saat hamil yang berbahaya bagi janin
Gatal saat hamil bisa menjadi kondisi berbahaya bagi janin. Penyebabnya adalah kolestasis, Bunda.
Kolestasis kehamilan merupakan kondisi hati yang menyebabkan rasa gatal di akhir kehamilan. KOndisi ini dikenal juga sebagai cholestasis of pregnancy (ICP) atau kolestasis obstetrik.
Kolestasis dapat menurunkan fungsi hari pada beberapa orang. Hal tersebut menyebabkan empedu menumpuk di hati dan aliran darah. Ketika kadar empedu dalam darah mencapai tingkat tertentu, Bunda bisa merasa gatal.
"Risiko stillbirth lebih tinggi terjadi pada seseorang yang mengalami kolestasis saat hamil, dan dapat meningkat seiring dengan peningkatan kadar garam empedu dalam darah. Ada juga risiko kelahiran prematur yang jauh lebih tinggi pada janin, meski pun penyebabnya tidak jelas," kata dokter bersertifikat dewan ABMS, Wendy A. Satmary, MD.
Studi dalam Clinical and Experimental Hepatology tahun 2018 menunjukkan bahwa kolestasis kehamilan dapat meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular dan metabolisme, seperti obesitas saat anak mencapai usia dewasa.
Berbeda dengan PUPPP dan prurigo, gatal pada kolestasis kehamilan biasanya tidak disertai ruam. Rasa gatal yang dirasakan cukup parah dimulai pada tangan dan kaki, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya. Rasa gatal pada kolestasis kehamilan biasanya bertambah parah pada malam hari.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)