
kehamilan
Penyebab Kelelahan Ekstrem pada Ibu Hamil di Trimester 1 dan 3
HaiBunda
Jumat, 08 Dec 2023 10:21 WIB

Kelelahan saat hamil bisa mulai dirasakan sejak awal trimester pertama dan di trimester ketiga. Meski mengganggu, kelelahan selama bulan-bulan pertama kehamilan adalah hal yang wajar ya Bunda.
Kelelahan, bahkan kelelahan yang ekstrem, merupakan tanda awal kehamilan yang dialami hampir semua Bunda di trimester pertama. Kelelahan juga sangat normal jika terasa di trimester ketiga, bahkan memengaruhi sekitar 60 persen dari semua wanita hamil.
Dikutip dari What to Expect, kelelahan secara resmi dianggap sebagai kekurangan energi yang konstan. Selama kehamilan, Bunda mungkin merasa tidak bisa bangun di pagi hari atau tidak sabar untuk segera tidur begitu tiba di rumah di malam hari.Â
Bunda juga mungkin merasa seperti terseret dan lamban dari saat Bunda terbangun di pagi hari hingga ingin tidur. Kelelahan bisa dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan, bahkan ada yang sudah merasakan kelelahan kehamilan satu minggu setelah pembuahan.
Biasanya, kelelahan membaik sekitar awal trimester kedua, meskipun akan kembali pada trimester ketiga. Akan tetapi, setiap gejala dapat bervariasi di setiap kehamilan.Â
Kelelahan ekstrem pada ibu hamil
Kehamilan bisa diibaratkan seperti lari maraton sambil membawa ransel yang beratnya akan bertambah setiap harinya. Jadi, Bunda mungkin tidak menyadari tubuh sedang bekerja lebih keras, bahkan saat Bunda sedang istirahat.
Penyebab kelelahan di trimester 1
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan kelelahan kehamilan, termasuk:
1. Membangun plasenta
Sepanjang trimester pertama kehamilan, tubuh Bunda akan menciptakan plasenta, organ yang diproduksi khusus untuk kehamilan yang memasok nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin untuk tumbuh dan berkembang, sehingga ini dapat menguras energi tubuh Bunda.
2. Hormon
Kelelahan kehamilan penyebab utamanya disebabkan oleh produksi hormon progesteron yang meningkat. Hormon inilah yang mendukung kehamilan Bunda dan meningkatkan produksi kelenjar susu yang diperlukan untuk menyusui di kemudian hari. Perubahan hormon juga dapat menyebabkan perubahan ekstrem suasana hati, dan adanya roller coaster emosional juga bisa melelahkan saat hamil.
3. Suplai darah meningkat
Tuntutan untuk memproduksi dan memompa darah ekstra untuk menyuplai Si Kecil dengan nutrisi dan oksigen dapat membuat Bunda juga merasa lelah.
4. Perubahan fisik lainnya
Metabolisme Bunda berjalan tinggi, detak jantung Bunda naik, gula darah dan tekanan darah Bunda turun, dan Bunda menggunakan lebih banyak nutrisi dan air, yang semuanya bisa membuat Bunda kelelahan.
Pada akhir trimester pertama, tubuh Bunda akan menyelesaikan tugas untuk membuat plasenta dan berubah agar sedikit lebih terbiasa dengan perubahan hormonal dan emosional yang telah terjadi, yang berarti trimester kedua biasanya merupakan masa tingkat energi baru.
Penyebab kelelahan di trimester 3
Kelelahan dari awal kehamilan bisa kembali di trimester ketiga, yang disebabkan oleh:
1. Perubahan perut Bunda yang menonjol
Si Kecil tumbuh dengan cepat, dan Bunda akan menanggung berat badan yang akan bertambah daripada sebelumnya. Jadi, membawa Si Kecil yang bertambah berat inilah yang akan membuat Bunda merasa lelah.
2. Insomnia kehamilan dan gejala lainnya
Perut Bunda yang membesar bersamaan dengan gejala kehamilan termasuk sakit maag, sakit punggung, dan sindrom kaki gelisah dapat membuat tidur lebih sulit dari sebelumnya.
3. Stres melahirkanÂ
Kehidupan Si Kecil setelah lahir, akan menambah pikiran Bunda yang mungkin penuh dengan daftar belanja, daftar tugas, daftar nama bayi, dan keputusan lain yang harus dibuat, sehingga dapat menghabiskan waktu dan energi yang membuat Bunda merasa lelah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TIPS MENGATASI RASA LELAH SAAT HAMIL
Penyebab Kelelahan Ekstrem pada Ibu Hamil di Trimester 1 dan 3/Foto: Getty Images/Dacharlie
Tips mengatasi kelelahan kehamilan
Kelelahan tidak bisa dihindari selama kehamilan. Tetapi pasti ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk menjaga tingkat energi Bunda.
Lantas, bagaimana agar tetap berenergi selama kehamilan? Simak tips nya yang dikutip dari Self berikut ini:
1. Tambahkan jam tidur setiap malam
Mendapatkan tidur yang baik, tentu saja sangat penting jika Bunda ingin tetap berenergi saat hamil. Namun, kehamilan juga membuat hal itu sulit dilakukan, terutama pada trimester ketiga.
"Tidur menjadi lebih sulit di akhir kehamilan karena Anda merasa tidak nyaman, entah karena masalah pencernaan, Anda tidak dapat menemukan posisi yang nyaman, atau Anda sering bangun untuk buang air kecil," kata Dr. Angela Bianco, MD, direktur kedokteran ibu-janin dan profesor kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai.
Untuk itu, Dr. Clara Paik, MD, wakil ketua departemen obstetri dan ginekologi dan kepala divisi spesialisasi ginekologi di University of California, Davis, menyarankan untuk mencoba tidur lebih lama dari yang biasanya.
Dengan begitu, Bunda masih bisa mencatat waktu yang diperlukan untuk tertidur atau waktu Bunda bangun untuk buang air kecil. Bunda juga bisa mengambil langkah-langkah untuk mencegah refluks asam di malam hari, seperti menghindari makan malam beberapa jam sebelum tidur, dan tidur sedikit disangga, dan menghindari meminum air terlalu larut malam.
Memperhatikan kebersihan sebelum tidur dan memastikan Bunda tidur di ruangan gelap dan tidak terlalu panas juga perlu. Para ahli juga merekomendasikan untuk tetap menghindari penggunaan layar dan cahaya biru sekitar satu jam sebelum tidur dan menghentikan kafein di sore hari.
2. Bergeraklah setiap hari, meskipun aktivitasnya ringan dan singkat
Gerakan teratur dapat meningkatkan daya tahan dan aliran darah ke seluruh tubuh, yang pada akhirnya bisa membantu Bunda merasa lebih berenergi. "Meskipun Anda mungkin tidak ingin berolahraga karena lelah, ada pembaruan energi dengan berolahraga, yang bisa membuat Anda merasa lebih segar," kata Dr. Paik.
"Kadang-kadang itu juga membantu Anda tidur lebih nyenyak di malam hari." tambahnya.
Bunda bisa berjalan kaki, karena ini adalah cara yang bagus untuk berolahraga saat Bunda sedang hamil. Bunda tidak perlu mengikuti kelas olahraga atau melakukan sesuatu yang benar-benar menguras tenaga. Hanya melakukan pergerakan ringan juga akan sangat bermanfaat bagi Bunda.
3. Temukan cara untuk menghilangkan stres dan mengurangi kecemasan
Ada begitu banyak perubahan yang terjadi di tubuh Bunda, begitu banyak hal yang perlu dipikirkan dan dikhawatirkan sehubungan dengan perkembangan janin, persalinan yang akan datang, dan perubahan hidup yang sangat besar. Jadi kemungkinan Bunda memiliki tingkat kecemasan sebelum hamil yang relatif bertambah sepuluh kali lipat selama 40 minggu kehamilan.
"Banyak dari stres dan kecemasan itu pasti dapat mengganggu tidur dan juga membuat Anda lelah di siang hari," kata Dr. Paik.
Dengan menemukan cara untuk menghilangkan stres dan menenangkan pikiran, akan sangat membantu Bunda. Misalnya Bunda bisa melakukan yoga prenatal, meditasi mindfulness, latihan pernapasan dalam, melakukan pijat prenatal secara teratur, berjalan-jalan, dan lain-lain untuk meredakan stres.
4. Tidur siang
Selama kehamilan, apalagi jika Bunda sudah memiliki seorang anak sebelumnya, tidur siang mungkin merupakan hal yang mustahil. Tetapi jika Bunda memiliki jadwal yang fleksibel dan memungkinkan, Bunda sangat disarankan untuk memanfaatkan waktu ini untuk tidur siang.
Dr. Bianco menyarankan untuk tidur siang jika memungkinkan, meskipun hanya 20 menit. Kemudian, di akhir pekan, Bunda bisa tidur siang lebih lama jika Bunda merasa membutuhkannya.
5. Makan dengan baik dan pastikan untuk mendapatkan cukup zat besi
Makanan memberi Bunda energi, jadi Bunda perlu memastikan bahwa Bunda mengonsumsi makanan yang penuh nutrisi, dan memberi apa yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mengatasi kelelahan. "Terkadang sulit untuk melakukannya sejak dini, karena Anda sedang melawan mual dan muntah dan hanya dapat mentolerir apa yang dapat Anda toleransi," kata Dr. Bianco.
Jika Bunda tidak mendapatkan cukup nutrisi penting atau mungkin mengonsumsi karbohidrat sederhana yang tidak memberi Bunda energi lebih, juga dapat menyebabkan kelelahan. Dr. Paik merekomendasikan untuk menghindari makanan yang dapat membuat Bunda lesu dan fokus untuk mendapatkan banyak sayuran, buah, dan protein yang padat nutrisi.Â
Makanan kaya zat besi, seperti daging merah tanpa lemak, bayam, dan kacang kering, juga penting untuk menghindari anemia selama kehamilan. Jika Bunda tidak mendapatkan cukup zat besi dan pemeriksaan darah menunjukkan bahwa Bunda menderita anemia, dokter akan merekomendasikan Bunda untuk mengonsumsi vitamin prenatal dengan zat besi di dalamnya atau suplemen zat besi khusus.
Saksikan juga video tentang tiga cara mencegah anemia pada ibu hamil:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
3 Dampak Kelelahan pada Ibu Hamil, Ketahui Tanda Harus Cek ke Dokter

Kehamilan
Coba 5 Buah Ini untuk Tunda Kehamilan secara Alami, Minim Risiko Bun

Kehamilan
7 Penyebab Perut Kedutan Saat Hamil, Waspadai Bayi Terlilit Tali Pusar

Kehamilan
4 Dampak Bunda Stres saat Hamil, Tingkatkan Risiko Lahirkan Anak ADHD

Kehamilan
Sebab dan Cara Mengatasi Kelelahan di Minggu-minggu Awal Kehamilan


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Clarissa Tanoesoedibjo Liburan ke Jepang saat Hamil, Nikmati Beragam Kuliner Lezat
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda