Kapan Janin Bisa Mendengar Suara? Ketahui Tanda Bunda Sebaiknya Mulai Ajak Bicara

Bunda senang bernyanyi atau mengajak berbicara janin di dalam kandungan? Tapi, kapan sebenarnya janin bisa mendengar suara dari luar? Kapan juga Bunda sebaiknya mulai mengajak bicara janin? Simak penjelasannya berikut ini ya.

Ibu hamil boleh saja mengajak bicara janin, menyanyikan lagu,atau mendengarkan kajian, serta membacakan cerita. Kebiasaan ini membuat banyak ibu hamil bertanya-tanya, apakah semua yang dilakukan ini sia-sia?

Kapan janin bisa mendengar suara?

Anita Sadaty, MD, Dokter Spesialis Obstetrician-Gynecologist, mengatakan bahwa pendengaran bayi berkembang sangat awal dalam kehamilan. Akibatnya, bayi mulai menyerap informasi dari dunia luar jauh lebih awal dari yang ibu hamil duga.

Suara Bunda saat bicara bisa terdengar ke janin karena fungsi tubuh. Ketika berbicara, tubuh Bunda akan bergerak dan membuat janin bisa mendengar suara dengan jbelas.

"Tidak mengherankan, suara paling jelas yang bisa didengar bayi Anda adalah suara Anda. Sebagian besar suara yang didengar bayi Anda ditransmisikan di udara dan kemudian melalui rahim Anda. Sebaliknya, suara Anda bergema di seluruh tubuh dan tulang Anda, yang memperkuat suaranya," ujar Sadaty dilansir Verywellfamily.

Penelitian telah menunjukkan bahwa detak jantung janin meningkat setelah mendengar suara ibunya, yang berarti bayi lebih waspada ketika ibu hamil berbicara. Ini menunjukkan bahwa berbicara dengan bayi yang sedang tumbuh merupakan ide yang bagus. 

"Anda juga dapat membaca buku dan menyanyikan lagu pengantar tidur," imbuh Sadaty.

Hal senada disampaikan psikolog Christine Moon, PhD. Menurutnya, saat ibu hamil berbicara akan bergerak, dan diafragmanya juga bergerak. "Kami pikir hal itu mungkin berguna dan dapat membantu membuat suaranya lebih terdengar," ujar Moon.

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa bayi mendengar apa yang dikatakan ibu mereka dan mengenali kata-kata ini setelah lahir. Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa bayi dapat mendeteksi perubahan halus dan memproses informasi yang kompleks.

Peneliti di Universitas Helsinki di Finlandia menyimpulkan bahwa bayi yang belum lahir dapat belajar dan mengingat sama seperti bayi yang baru lahir. Akibatnya, peneliti meyakini mengekspose bayi dengan lebih banyak suara sebelum lahir mungkin bermanfaat.

Perkembangan telinga bayi

Sekitar minggu ke-18 kehamilan, bayi mulai mendengar beberapa suara secara terbatas karena struktur di dalam telinga bayi cukup mapan. Beberapa di antaranya adalah suara yang bahkan mungkin tidak ibu hamil sadari, seperti udara masuk dan keluar dari paru-paru.

Dikutip dari Medical News Today, telinga bayi mulai terlihat menonjol keluar dari kepala pada usia kehamilan 18 minggu. Pada tahap ini, otak juga mulai menentukan area yang akan mengatur penciuman, rasa, penglihatan, sentuhan, dan suara. 

Memasuki usia kehamilan 22 hingga 24 minggu, janin mulai mendengar suara frekuensi rendah dari luar rahim. Janin juga dapat membedakan semakin banyak suara yang berbeda.

Pada minggu 27 hingga 30, bayi bereaksi sebagai tanggapan terhadap suara yang tersaring ke dalam rahim.

Studi yang diterbitkan dalam Newborn and Infant Nursing Reviews tahun 2008, menjelaskan bahwa waktu paling vital untuk perkembangan pendengaran bayi adalah usia kehamilan 25 minggu. Pada waktu ini, sel-sel rambut koklea, akson saraf pendengaran, dan neuron korteks pendengaran lobus temporal mulai bisa menerima sinyal frekuensi dan dalam intensitas tertentu.

Tanda janin bisa mulai diajak bicara

Bunda dapat menstimulasi pendengaran janin agar berkembang. Stimulasi ini dapat berupa musik, suara dari orang lain, dan suara yang bermakna dari lingkungan. Mengajak janin berbicara dapat dilakukan saat sistem pendengaran berkembangan, namun frekuensi suaranya harus dengan volume sedang.

Sadaty mengatakan, ibu hamil dapat membayangkan apa yang bayi dengar dengan meletakkan tangan di atas mulut dan berbicara. Bayi di dalam rahim mendengar percakapan yang teredam itu sebagai pembicaraan. 

Bagaimana tanda bayi mendengar Bunda? Para peneliti telah menemukan bahwa bayi cenderung bereaksi terhadap kata-kata dan suara yang didengar sepanjang trimester ketiga kehamilan dibandingkan dengan yang tidak pernah mereka dengar selama kehamilan.

"Jadi, ini adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk berbicara dengan perut buncit Anda yang tumbuh dan untuk mendorong pasangan Anda untuk melakukannya juga," kata Sadaty.

Bunda juga dapat membaca buku dan menyanyikan lagu pengantar tidur. Semua hal ini tidak hanya memungkinkan Bunda dan Ayah merangsang dan mendukung pendengaran bayi yang sedang tumbuh, tetapi juga memungkinkan Ayah dan Bunda terikat dengan bayi yang belum lahir.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!