
kehamilan
Pola Makan Buruk Bisa Sebabkan Janin Cacat dalam Kandungan, Waspada Bun
HaiBunda
Senin, 25 Dec 2023 13:50 WIB

Daftar Isi
Memasuki dunia kehamilan, tentu Bunda selalu berharap yang terbaik untuk kesehatan dan kesejahteraan Si Kecil. Namun, mengenal lebih dalam tentang berbagai risiko cacat sejak lahir merupakan langkah yang sangat penting.
Sebagai seorang ibu yang penuh cinta, tentu Bunda ingin memahami segala aspek yang terkait dengan kesehatan Si Kecil, termasuk kemungkinan adanya cacat sejak lahir.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dengan penuh setiap poin resiko serta memberikan wawasan yang mendalam agar Bunda dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk memberikan dukungan yang diperlukan pada perjalanan kehidupan bayi.
Janin cacat dalam kandungan
Sebagai ibu baru, tentu Bunda ingin memahami segala aspek yang terkait dengan kesehatan bayi, termasuk kemungkinan adanya cacat sejak lahir.
Cacat sejak lahir dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu kelainan struktural dan fungsional. Kelainan struktural melibatkan permasalahan pada bagian tubuh, seperti bibir sumbing, cacat jantung, clubfoot, dan spina bifida. Sementara itu, kelainan fungsional berhubungan dengan masalah fungsi atau sistem tubuh untuk menjalankan tugasnya.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1 dari 33 bayi di seluruh dunia mengalami cacat lahir. Setiap tahun, sekitar 3,2 juta bayi dilahirkan dengan kondisi tidak sempurna. Wilayah Asia Tenggara sendiri menyumbang 90.000 angka kematian bayi baru lahir akibat cacat lahir.
Marilah kita lihat beberapa contoh kelainan kongenital. Bibir sumbing, cacat jantung, clubfoot, dan spina bifida adalah jenis-jenis kelainan struktural yang mungkin ditemui. Kelainan ini dapat mempengaruhi kesehatan bayi secara bervariasi, tergantung pada organ atau bagian tubuh yang terlibat.
Sementara itu, kelainan fungsional, seperti autisme dan down syndrome, berhubungan dengan gangguan pada fungsi atau sistem tubuh untuk menjalankan tugasnya. Ini seringkali dapat memengaruhi perkembangan sistem saraf atau otak Si Kecil.
Penyebab janin cacat dalam kandungan
Penting bagi Bunda untuk memiliki kesadaran penuh terkait cacat sejak lahir. Dengan pemahaman yang lebih baik, Bunda dapat mempersiapkan diri untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan bagi janin. Kesadaran juga dapat memainkan peran kunci dalam upaya pencegahan dan penanganan kelainan sejak dini.
Memahami faktor-faktor ini dengan lebih detail dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam. Apa saja penyebabnya?
1. Faktor genetik
Faktor genetik memainkan peran sentral dalam penentuan potensi cacat sejak lahir. Informasi genetik yang diwariskan dari kedua orang tua dapat memengaruhi struktur dan fungsi tubuh janin. Beberapa kelainan genetik dapat diturunkan secara langsung, meningkatkan risiko terjadinya cacat kongenital.
2. Masalah kromosom
Masalah kromosom dapat terjadi selama pembentukan sel telur atau sperma. Perubahan genetik pada tingkat kromosom dapat mengakibatkan kelainan pada janin. Contohnya, down syndrome disebabkan oleh kelebihan kromosom 21.
3. Pola makan yang buruk
Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan asam folat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf, seperti spina bifida. Asam folat merupakan vitamin B yang ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan berjenis citrus.
Meskipun demikian, banyak wanita tidak mendapatkan cukup asam folat hanya dari makanan mereka, itulah mengapa disarankan agar wanita hamil mengkonsumsi suplemen asam folat setiap hari. Dengan begitu, dapat memastikan kecukupan asam folat yang diperlukan untuk mendukung perkembangan normal tabung saraf janin, memberikan perlindungan tambahan untuk mengurangi risiko kelainan kongenital.
4. Infeksi
Infeksi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat sejak lahir. Contohnya, infeksi rubella dapat menyebabkan kelainan jantung pada janin. Mengelola kesehatan dan menghindari paparan terhadap infeksi selama kehamilan adalah langkah-langkah pencegahan yang penting.
5. Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan tertentu selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan janin. Sebelum menggunakan obat-obatan, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan keamanan penggunaannya. Beberapa obat, seperti obat anti-kejang atau obat tertentu untuk penyakit tertentu, dapat meningkatkan risiko cacat kongenital.
6. Obesitas
Obesitas pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat sejak lahir pada bayi. Dilansir dari Health Shots, pola makan yang berujung kepada obesitas dapat berkontribusi pada berbagai komplikasi, termasuk diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi, yang dapat mempengaruhi kesehatan janin. Mempertahankan berat badan yang sehat selama kehamilan sangat penting.
7. Merokok dan alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan pada janin. Zat-zat berbahaya dalam rokok dan alkohol dapat merusak perkembangan janin, meningkatkan risiko cacat lahir, seperti kelainan jantung atau gangguan perkembangan otak.
![]() |
Risiko bayi lahir cacat dalam kandungan
Menyadari berbagai jenis cacat lahir dan potensi dampaknya dapat membantu Bunda memahami lebih baik perjalanan kesehatan anak tercinta. Ini menjadi salah satu hal yang dapat terjadi apabila penyebab di atas dilakukan terus-menerus, seperti pola makan yang buruk. Berikut adalah deretan risikonya.
1. Cacat lahir pada saraf
Bunda, cacat lahir pada saraf dapat mencakup kondisi seperti cerebral palsy dan spina bifida. Cerebral palsy terkait dengan gangguan gerakan dan postur tubuh, sedangkan spina bifida melibatkan kelainan pada tulang belakang dan sumsum tulang belakang. Pemahaman mendalam tentang kedua kondisi ini penting agar Bunda dapat memberikan dukungan yang sesuai untuk tumbuh kembang Si Kecil.
2. Cacat lahir pada wajah
Cacat lahir pada wajah, seperti bibir sumbing, dapat memengaruhi fungsi bicara dan nutrisi anak. Proses perawatan dan operasi dapat diperlukan untuk memperbaiki kondisi ini. Bunda perlu memahami langkah-langkah perawatan dan dukungan yang diperlukan untuk membantu anak melewati tantangan ini.
3. Cacat lahir pada otak
Hidrosefalus, suatu kondisi yang melibatkan penumpukan cairan pada otak, dapat menyebabkan peningkatan tekanan dan kerusakan pada jaringan otak. Pemantauan dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan kualitas hidup janin. Bunda perlu mendapatkan informasi yang komprehensif tentang hidrosefalus dan opsi pengobatan yang tersedia.
4. Cacat lahir pada paru-paru
Cystic fibrosis merupakan suatu kondisi genetik yang memengaruhi fungsi kelenjar lendir dan dapat menyebabkan masalah pada paru-paru serta sistem pencernaan. Dengan pemahaman yang mendalam, Bunda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang diperlukan untuk mendukung kesehatan paru-paru janin.
5. Cacat lahir pada mata
Cacat lahir pada mata melibatkan berbagai kondisi seperti katarak kongenital, glaukoma kongenital, retinopathy of prematurity, dan congenital dacryocystocele. Setiap kondisi memerlukan pendekatan perawatan yang khusus, dan Bunda perlu bekerja sama dengan tim medis untuk memastikan deteksi dini dan pengelolaan yang tepat.
Memahami risiko cacat sejak lahir adalah langkah pertama untuk memberikan perhatian dan dukungan maksimal bagi Si Kecil.
Dengan pengetahuan yang lebih mendalam, Bunda dapat melakukan perawatan dan perencanaan yang diperlukan untuk membantu anak menghadapi tantangan ini dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Semoga bermanfaat ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
10 Makanan untuk Mencegah Bayi Lahir Cacat, Enak dan Kaya Nutrisi

Kehamilan
Tanda Janin Cacat dalam Kandungan yang Bisa Dideteksi Melalui USG

Kehamilan
7 Kebiasaan yang Membahayakan Kandungan & Bisa Sebabkan Cacat Lahir, Catat Bun!

Kehamilan
Apakah Hasil USG Bisa Melihat Bayi Cacat atau Kelainan Janin? Ini Kata Dokter

Kehamilan
13 Makanan Berbahaya yang Bisa Sebabkan Bayi Lahir Cacat, Hindari ya Bumil


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Menakjubkan Ilustrasi Janin dalam Rahim dari Trimester 1-Trimester 3
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda