Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Kebiasaan yang Membahayakan Kandungan & Bisa Sebabkan Cacat Lahir, Catat Bun!

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 19 Jun 2023 17:15 WIB

High angle view of a young pregnant woman drinking a cup of coffee at home
Ilustrasi Ibu hamil/ Foto: iStock

Bunda perlu menghindari kebiasaan yang membahayakan kandungan selama hamil ya. Sebab tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan cacat lahir.

Sampai saat ini, sudah banyak mitos yang berkembang tentang kebiasaan saat hamil yang dikaitkan dengan cacat lahir. Bahkan, mitos ini juga banyak berhubungan dengan gaya hidup seseorang.

Tak cuma mitos, ada banyak juga studi yang meneliti kebiasaan saat hamil dapat memengaruhi perkembangan janin. Kebiasaan ini perlu diwaspadai dan bahkan dihindari karena terbukti berisiko menimbulkan komplikasi seperti cacat lahir.

Kebiasaan yang membahayakan kandungan

Selama hamil, Bunda tidak dilarang melakukan berbagai aktivitas. Tapi, Bunda setidaknya perlu memilah kebiasaan atau aktivitas yang aman untuk diri sendiri dan janin. Ada beberapa kebiasaan yang ternyata dapat membahayakan kandungan.

Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 7 kebiasaan yang membahayakan kandungan dan bisa sebabkan cacat lahir:

1. Sering konsumsi kafein

Kafein dapat ditemukan di kopi, teh, cokelat, dan obat-obatan tertentu yang dijual bebas. Mengutip Healthline, kafein adalah stimulan dan diuretik, yang dapat meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan frekuensi buang air kecil (BAK).

Kafein dapat berbahaya pada janin karena bisa melewati plasenta. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan batasan jumlah kafein yang bisa dikonsumsi Bunda hamil, yakni tidak lebih dari 300 miligram per hari.

"Beberapa studi observasi menunjukkan bahwa kelebihan asupan kafein dapat dikaitkan dengan kelahiran prematur, lahir mati, berat badan lahir rendah, dan terhambatnya pertumbuhan," demikian tulis WHO di laman resminya.

2. Mandi dengan air panas dan sauna

Saat merasa sakit dan nyeri selama kehamilan, berendam di air hangat mungkin tampak ideal. Tetapi,Bunda perlu memerhatikan suhu air ya.

Suhu tubuh yang meningkat karena mandi air terlalu panas dapat menyebabkan cacat lahir tertentu, terutama bila dilakukan di trimester pertama. Mengutip Times of India, mandi air panas juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang menghilangkan oksigen dan nutrisi bayi sehingga meningkatkan risiko keguguran.

Bila ingin mandi air hangat saat hamil, pastikan air tidak terlalu panas hingga 38 derajat Celsius, dan tak boleh lebih dari 10 menit.

3. Membersihkan kotoran kucing

Sebisa mungkin hindari untuk membersihkan kotoran kucing selama hamil ya, Bunda. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terkena toksoplasmosis, yakni infeksi umum disebabkan parasit Toxoplasma gondii.

Menurut ulasan di New York Times, kucing dapat membawa parasit Toxoplasma gondii yang bisa menyebabkan cacat lahir, keguguran, hingga kematian pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Ibu hamil dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah sangat rentan terkena toksoplasmosis.

"Bila memiliki kucing yang sering pergi keluar dan mencari mangsa, mintalah orang lain untuk membersihkan kotorannya. Bila kucing dipelihara di dalam ruangan, hanya makan makanan kucing, dan tidak melakukan kontak dengan hewan luar, risiko toksoplasmosis sangat rendah," demikian saran dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

4. Merokok atau abai dengan asap rokok

Merokok sangat buruk bagi ibu hamil dan kandungan, tetapi menghirup asap rokok juga bisa sama buruknya. Ada sekitar 4.000 bahan kimia dalam asap rokok, dan beberapa di antaranya dikaitkan dengan kanker.

Paparan asap rokok selama kehamilan dapat menyebabkan:

  • Keguguran
  • Persalinan prematur
  • Berat lahir rendah
  • Masalah belajar atau perilaku saat bayi tumbuh
  • Sindrom kematian bayi mendadak

Sebuah penelitian seperti dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menunjukkan bahwa merokok sebelum dan sepanjang kehamilan bisa meningkatkan kemungkinan cacat janin, bayi lahir prematur, cacat lahir seperti bibir sumbing, dan kematian bayi.

5. Alkohol

Jika Bunda memang minum alkohol sebelum hamil, maka sebaiknya berhenti dahulu ya. Alkohol dapat mengalir dengan cepat dari aliran darah melalui plasenta dan tali pusat ke bayi. Kandungan zat di alkohol dapat membahayakan otak dan organ bayi yang sedang berkembang.

Minum alkohol selama hamil juga bisa menyebabkan bayi lahir dengan gangguan fetal alcohol sprectrum disorders (FASDs). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alkohol juga dikaitkan dengan cacar janin.

6. Olahraga kontak

Bunda suka boxing? Sebaiknya, aktivitas fisik ini dihindari dulu selama hamil ya.

ACOG merekomendasikan agar ibu hamil menghindari olahraga kontak seperti boxing. Olahraga kontak dapat meningkatkan risiko terjadinya solusio plasenta, yakni sebagian atau seluruh plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan

Solusio plasenta adalah kondisi parah yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin, kelahiran prematur, keguguran, atau lahir mati. Orang hamil juga lebih rentan terhadap cedera karena perubahan hormonal dalam tubuh menyebabkan ligamen menjadi lebih longgar.

7. Minum obat bebas tanpa konsultasi

Ibu hamil harus menghindari beberapa obat bebas, karena ini dapat membahayakan janin. Penggunaan obat yang terbaik adalah sesuai resep dokter. Biasanya, dokter menyarankan untuk menghindari obat-obatan tertentu karena berbahaya dan bisa meningkatkan risiko cacat lahir.

Berikut beberapa jenis obat yang dikaitkan dengan komplikasi kehamilan dan gangguan perkembangan janin:

  • Ibuprofen dan obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya (NSAID)
  • Obat herbal dosis tinggi
  • Beberapa obat flu selama trimester pertama
  • Obat pilek dan flu yang mengandung bahan khusus
  • Beberapa obat jerawat

3 Kebiasaan yang membuat janin sehat

Alih-alih melakukan kebiasaan buruk, Bunda bisa menggantinya dengan pola hidup sehat. Berikut 3 kebiasaan penting yang membuat ibu hamil dan janin sehat:

1.  Minum vitamin prenatal yang tepat

Mengonsumsi vitamin prenatal sesuai resep dokter dapat membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi. Beberapa jenis vitamin yang dibutuhkan ini adalah asam folat, zat besi, dan yodium.

Zat besi dalam vitamin prenatal bisa mencegah anemia, sedangkan asam folat dapat membantu mencegah cacat lahir yang parah pada otak dan sumsum tulang belakang. Kandungan yodium di vitamin prenatal juga dapat membantu perkembangan janin, Bunda.

Ingat, suplemen bukanlah pengganti diet sehat, sebagian besar wanita hamil perlu mengonsumsi vitamin prenatal untuk memastikan mereka mendapatkan kadar mineral yang sesuai.

LAZADA

2. Kunjungi dokter secara teratur

Kunjungan prenatal dini dan teratur membantu dokter memantau kesehatan ibu hamil dan kesehatan bayinya. Jika kehamilan sehat, maka ibu hamil dapat mengunjungi dokter setiap bulan sebelum 28 minggu pertama, setiap dua minggu antara minggu ke 28 hingga 36, kemudian setiap minggu mulai sekitar minggu ke 36 hingga kelahiran.

Pastikan untuk memeriksakan kondisi kesehatan Bunda selama kunjungan dokter. Jangan lupa juga untuk memeriksa janin dengan pemeriksaan USG ya.

3. Olahraga

Olahraga dengan intensitas ringan juga perlu rutin dilakukan selama kehamilan. Hamil atau tidak, tubuh Bunda membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga jantung, tulang, dan pikiran tetap sehat dan kuat.

Beberapa olahraga yang dapat dilakukan selama hamil seperti berjalan, menari, dan berenang. Hindari aktivitas berat dan berisiko menyebabkan benturan di perut.

Jangan lupa untuk sering beristirahat dan minum banyak air ya. Berhati-hatilah agar tidak kehilangan keseimbangan saat berolahraga.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda