KEHAMILAN
Bolehkah Ibu Hamil Makan Kebab? Ini Fakta & Tips Aman Mengonsumsinya
Melly Febrida | HaiBunda
Senin, 25 Dec 2023 07:40 WIBSejumlah ibu hamil selera makannya bertambah. Namun perhatikan apa yang ibu hamil makan karena dapat berpengaruh ke kesehatan janin. Bagaimana dengan kebab, bolehkah ibu hamil memakannya? Simak yuk bagaimana fakta dan tips aman mengonsumsinya, Bunda.
Kebab menjadi salah satu makanan yang diinginkan ibu hamil, karena rasanya bercampur-campur. Mulai dari asin hingga pedas, di dalamnya pun dilengkapi dengan isian mulai dari daging hingga sayuran mentah.
Namun, karena kebab terdapat potongan daging yang berbeda, terkadang sulit untuk mengetahui apakah produk tersebut aman untuk kehamilan atau tidak.
Melansir laman Pregnancyfoodchecker, kebab sebenarnya aman dikonsumsi selama kehamilan. Asalkan, sudah disiapkan dengan baik serta dimasak dengan suhu internal minimum. Pastikan saja daging yang digunakan dalam kebab ini sudah matang sempurna, tanpa ada bekas darah atau masih berwarna merah muda.
Kebab dapat dibuat dengan daging domba, daging kambing, atau daging sapi, kalkun, dan ayam (ini adalah daging daerah yang populer). Ada juga kebab vegetarian, dan jenis ini juga sangat aman untuk dimakan.
Laman NHS hanya menyarankan ibu hamil untuk tidak makan daging mentah selama kehamilannya. Jika ibu hamil mengonsumsi daging merah muda bisa berisiko terkena toksoplasma. Ini yang dapat menyebabkan keguguran serta komplikasi pada kehamilan.
Jika ibu hamil membelinya di pinggir jalan, sebaiknya lebih berhati-hati dalam kebersihannya karena ibu hamil lebih rentan mengalami keracunan makanan. Carilah makanan yang sudah tersertifikasi keamanannya dari BPOM. Ini sering dipajang di etalase toko, atau di van.
Apabila kebab yang Bunda beli menggunakan yoghurt sebagai sausnya, pastikan bahwa yoghurtnya ini dibuat dengan susu pasteurisasi. Menurut NHS, produk susu yang tidak dipasteurisasi bisa mengandung sejenis bakteri yang disebut listeria.
Hal ini dapat menyebabkan listeriosis, infeksi yang dapat membuat bayi baru lahir menjadi tidak sehat, atau menyebabkan keguguran atau lahir mati.
Hal yang diperhatikan sebelum ibu hamil konsumsi kebab
Kekhawatiran terbesar ketika ibu hamil ingin makan kebab adalah keamanan dari dagingnya, apa sudah benar-benar matang atau belum. Untuk itu, ibu hamil harus memastikan bahwa daging yang digunakan di kebab aman dikonsumsi ketika sedang hamil. Ini berlaku pada daging apapun tak peduli bagaimana cara memasaknya.
Kebab, seperti produk daging lainnya, rentan terhadap pertumbuhan mikroba. Menurut sebuah penelitian, daging kebab tradisional tidak kebal terhadap Listeria monocytogenes, bahkan ketika dimasak dengan suhu maksimum tradisional 140°F (60°C).
WHO menyebutkan listeriosis menjadi salah satu jenis penyakit bawaan makanan yang paling parah. Ibu hamil 20 kali lebih rentan terkena listeriosis dibandingkan orang sehat. Risiko terburuk dari listeriosis adalah lahir mati atau keguguran.
Untuk membantu mencegah listeriosis, semua daging harus dimasak hingga matang dan mencapai suhu internal minimum. Persyaratan suhu ini juga bervariasi berdasarkan jenis daging yang digunakan, seperti tercantum sebagai berikut menurut USDA:
- Daging domba, sapi muda, kambing dengan suhu internal minimum 145 °F (62,8 °C), diamkan minimal 3 menit.
- Daging sapi 145 °F (62.8 °C), diamkan minimal 3 menit.
- Ayam, kalkun 165 °F (73,9 °C)
- Daging giling 160 °F (71,1 °C)
- Unggas giling 165 °F (73,9 °C)
Tips aman konsumsi kebab
Kebab aman dikonsumsi ibu hamil, asalkan dimasak dengan suhu internal minimum aman yang disebutkan di atas dan dipanaskan hingga suhu pemanasan yang aman.
Ini berlaku juga untuk Bunda yang sebelum hamil suka makan steak setengah matang (rare), saat hamil sebaiknya tidak makan lagi daging setengah matang. Bunda dapat melihat daging yang dimasak hampir matang jika sarinya menjadi jernih dan dagingnya menyusut dibandingkan saat pertama kali memasaknya.
Namun, metode ini hanya boleh digunakan untuk mengetahui apakah daging sudah hampir matang, dan bukan merupakan penanda keamanan pangan. Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah daging sudah cukup matang atau belum adalah dengan menggunakan termometer makanan.
Apabila ibu hamil tidak memiliki termometer, cara lain untuk memeriksanya adalah dengan melihat permukaan daging. Permukaan daging kebab harusnya berkerak saat sudah matang.
Selain hal-hal di atas, risiko penyakit bawaan makanan dapat dikurangi dengan pencairan es secara menyeluruh, kebersihan yang memadai, dan prosedur sanitasi yang ketat.
Kebab tidak hanya menggunakan daging, tapi sering juga dipadukan dengan bahan lain seperti sayuran, yang dimasak bersama dagingnya atau terpisah. Terkadang sayuran yang ditambahkan masih segar dan ditambah saus.
Jika menggunakan sayuran, apakah ini dimasak atau tidak pastikan sayuran tersebut harus dicuci bersih dengan air mengalir untuk membantu menghilangkan kemungkinan patogen.
Beberapa sayuran dan saus populer yang cocok dengan kebab adalah saus yogurt, jagung rebus, salad hijau segar, atau salad tomat mentimun.
Saat Bunda memesan kebab di restoran, pesanlah dari sumber yang memiliki reputasi dan dapat diandalkan. Mintalah daging dimasak dengan baik, dan pastikan dagingnya diiris setipis mungkin. Makanlah kebab dalam waktu dua jam setelah pemesanan.
Lebih aman lagi jika Bunda mengonsumsi kebab yang dibuat sendiri di rumah. Namun saat membuatnya di rumah, pastikan untuk mengikuti prosedur yang aman dan higienis terutama saat menangani daging ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Hati-hati Bun, Ini Bahaya Makan Asin Berlebihan pada Ibu Hamil
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Manfaat Buah Sirsak Untuk Janin dan Bumil, Ternyata Kaya Asam Folat
5 Jenis Makanan Kaya Asam Folat untuk Ibu Hamil, Cegah Bayi Lahir Cacat
Tips Memenuhi Kalsium Selama Kehamilan dengan Asupan Makanan dan Susu
Posisi Seks yang Memuaskan Saat Kehamilan Trimester 2
TERPOPULER
Ashanty hingga Krisdayanti Kompak Hadiri Wisuda Calon Mantu, Sarah Menzel
Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil usai 29 Th Nikah, Sidang Pertama Digelar Desember
Kasus Serangan Jantung Perempuan di Bawah 40 Naik, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai
Bayi Usia 6 Bulan Sudah Bisa Apa Saja? Ketahui Perkembangan Motorik & Sensoriknya
7 Tanda Karyawan Jadi Korban Quiet Firing, Sengaja 'Dibikin' Resign
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Suplemen & Vitamin Kalsium untuk Ibu Hamil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Mothercare All We Know Hadir Menemani Sentuhan Lembut Orang Tua kepada Si Kecil
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Lip Balm Natural untuk Anak, Melindungi Bibir saat Aktivitas Sekolah
Natasha ArdiahREKOMENDASI PRODUK
Bolehkah Menggunakan Pelumas saat Hamil? Ketahui Aturan Amannya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Susu Formula Terbaik: Panduan Memilih, Aturan Memberi, dan Rekomendasi
ZAHARA ARRAHMATERBARU DARI HAIBUNDA
Ashanty hingga Krisdayanti Kompak Hadiri Wisuda Calon Mantu, Sarah Menzel
Setelah 29 Tahun Menikah, Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil
7 Tanda Karyawan Jadi Korban Quiet Firing, Sengaja 'Dibikin' Resign
Kenapa Bayi Sering Muntah? Ketahui Cara Membedakan yang Normal & Abnormal
7 Resep Sarapan 2 Bahan yang Praktis dan Bikin Kenyang
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
George Clooney Putuskan Tak Lagi Ambil Adegan Ciuman, Ingin Fokus pada...
-
Beautynesia
Korban Banjir Sumatra Tembus Seribu Jiwa, Simak Update-nya
-
Female Daily
Layak Masuk Wishlist Belanja Desember, Ini 13 Makeup Pemenang FD Best of Beauty Awards 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
-
Mommies Daily
Untuk Para Ibu yang Merasa Tidak Cukup Baik, Tulisan Ini untuk Kalian