kehamilan

10 Pantangan Makanan Ibu Hamil Trimester 1 agar Janin Sehat

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 10 Sep 2023 07:40 WIB

Tidak semua makanan bisa Bunda konsumsi selama masa kehamilan, terutama di trimester 1. Ada pantangan makanan di trimester 1 agar janin sehat dan berkembang dengan baik, Bunda.

Trimester pertama merupakan masa paling penting untuk perkembangan bayi. Selama periode ini, struktur tubuh dan sistem organ bayi berkembang.

Struktur utama tubuh terbentuk di trimester 1. Ini termasuk perkembangan tulang belakang, kepala, lengan dan kaki. Selain itu, beberapa organ vital juga mulai berkembang di bulan-bulan pertama kehamilan.


Trimester 1 kehamilan didefinisikan sebagai kehamilan sampai dengan minggu ke 14 (13 minggu 6 hari), terhitung sejak hari pertama haid terakhir. Paparan berbahaya selama awal kehamilan dapat berisiko besar menyebabkan cacat lahir besar.

Risiko gangguan perkembangan pada janin di trimester pertama sebenarnya dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan tepat. Bunda juga perlu memantang beberapa jenis makanan untuk meminimalkan risiko penyakit bawaan makanan dan masalah kesehatan pada janin lainnya. Lantas, makanan apa saja yang tidak boleh saya makan saat hamil?

10 pantangan makanan ibu hamil trimester satu

Makanan yang harus dihindari di trimester 1 adalah makanan yang berisiko menularkan, mengandung zat yang dapat membahayakan bayi, dan makanan yang tidak bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Berikut 10 pantangan makanan ibu hamil trimester 1:

1. Lalapan mentah

Lalapan mentah sebetulnya boleh-boleh saja dimakan, akan tetapi harus dicuci dengan bersih. Namun, jika Bunda tidak yakin apakah 100 persen itu bersih, sebaiknya dihindari ya.

Kulit luar buah dan sayuran yang tidak bersih dapat terkontaminasi bakteri berbahaya. Saat dipotong atau diperas, bakteri juga dapat menyebar ke bagian dalamnya.

Dikutip dari Very Well Health, sayur atau buah yang mentah dan tidak dicuci berisiko tinggi terpapar Toxoplasma gondii, yakni parasit yang dapat menyebabkan toksoplasmosis. Penyakit infeksi ini sangat berbahaya selama kehamilan karena berisiko menyebabkan bayi kehilangan penglihatan, mengalami gangguan pendengaran, dan cacat intelektual. Gejala infeksi dapat terus berkembang bahkan bertahun-tahun setelah bayi lahir, sehingga memerlukan perawatan khusus dalam jangka waktu panjang.

2. Ikan mengandung merkuri

Dilansir March of Dimes, merkuri merupakan logam yang dapat membahayakan bayi dalam kandungan. Ikan mendapatkan merkuri dari air tempat mereka berenang dan dari memakan ikan lain yang mengandung merkuri.

Ibu hamil yang mengonsumsi ikan yang mengandung merkuri dapat 'menularkan' logam tersebut kepada bayinya selama kehamilan. Paparan merkuri pada janin dapat merusak otak dan mempengaruhi pendengaran serta penglihatan bayi. 

Bila Bunda ingin makan ikan saat hamil, pastikan kandungan merkurinya rendah. Jangan lupa untuk memasak kan hingga suhu bagian dalamnya 145 derajat dan lihat apakah ikannya terpisah menjadi serpihan. Beberapa jenis seafood, seperti udang, lobster, dan kerang harus dimasak hingga berwarna putih susu. Sedangkan kerang, remis, dan tiram harus dimasak hingga cangkangnya terbuka.

3. Telur setengah matang

Telur mentah atau setengah matang dapat terkontaminasi bakteri Salmonella. Penyakit akibat Salmonella, yakni salmonellosis, dapat menyebabkan demam, diare, muntah, dan kram perut.

Meski jarang ditemukan, penyakit ini berpotensi menyebar ke aliran darah sehingga menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa. Salmonella juga dapat menular ke janin selama kehamilan yang membuatnya demam dan diare setelah lahir. Infeksi Salmonella juga dapat menyebabkan meningitis atau pembengkakan selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang, yang menyebabkan komplikasi parah.

4. Sashimi atau seafood mentah lainnya

Mengonsumsi makanan laut mentah, seperti sushi atau tiram mentah, dapat meningkatkan risiko salmonellosis. Gejalanyanya dapat berupa demam dan mual, muntah, kram perut, dan diare.

Ibu hamil lebih rentan terhadap penyakit bawaan makanan karena perubahan sistem kekebalan tubuh. Mereka juga lebih besar kemungkinannya untuk jatuh sakit setelah tertular penyakit bawaan makanan. Pada kondisi serius, ini dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.

5. Makanan mengandung alkohol

Alkohol harus dihindari selama kehamilan ya, Bunda. Minuman atau makanan mengandung alkohol terbukti berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Alkohol bisa melewati darah ibu ke tali pusat bayi, yang dapat menyebabkan gangguan spektrum alkohol janin atau Fetal Alcohol Spectrum Disorders (FASDs)(FASDs). Anak-anak yang terlahir dengan FASD lebih mungkin mengalami fitur wajah yang tidak normal, ukuran kepala yang kecil, berat badan yang rendah, atau perawakan yang pendek.

Selain kelima hal di atas, ada lima lagi pantangan makanan ibu hamil trimester 1. Apa saja?

Baca di halaman berikutnya, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT