Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Penyebab Perdarahan di Awal Kehamilan, Apakah Selalu Jadi Tanda Keguguran?

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Rabu, 04 May 2022 07:00 WIB

Nyeri Haid
Ilustrasi perdarahan di awal kehamilan/ Foto: iStock

Jakarta - Perdarahan selama kehamilan umum terjadi, terutama selama trimester pertama, dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi karena perdarahan terkadang bisa menjadi pertanda sesuatu yang serius, penting untuk mengetahui kemungkinan penyebabnya ya. 
 
“Pendarahan selama kehamilan relatif umum dan tidak selalu berarti ada masalah. Seringkali disebabkan oleh sesuatu yang tidak serius, tetapi sangat penting untuk memastikan dan segera mengetahui penyebabnya.” Papar Traci J. Johnson dikutip dari laman Webmd. 

Mantan Kepala Obstetri dan Ginekologi di Eastside Medical Center itu menjelaskan, sekitar 20 persen Ibu hamil mengalami perdarahan selama 12 minggu pertama kehamilan.  Hal itu terjadi karena beberapa kemungkinan, Bunda. Di antaranya karena perdarahan implantasi, kehamilan ektopik hingga keguguran.
 
Agar mengetahui lebih jelas bagaimana pendarahan kehamilan yang sangat mungkin Bunda alami juga, yuk simak terus yuk ulasan selengkapnya!

Terjadi pada tiga trimester kehamilan

Seperti kita ketahui bersama, masa kehamilan biasa dibagi dalam tiga trimester, yakni trimester pertama, kedua, dan ketiga. Masing-masing trimester ini akan menunjukkan perkembangan janin yang berbeda seiring bertambah usianya dalam kandungan ya. 

Nah, perdarahan pada kehamilan juga bisa terjadi dalam setiap trimester kehamilan ini, Bunda. Berikut penjelasannya sesuai dengan usia trimester kehamilan:

Perdarahan pada trimester pertama

Pada pendarahan trimester pertama ini bisa terjadi karena beberapa hal, Bunda. Di antaranya:

1. Perdarahan implantasi

Pada proses menempelnya embrio di lapisan rahim Bunda ini sering ditandai dengan keluarnya bercak darah tanpa bau dari vagina, biasanya disertai mual dan sakit kepala, Bunda. 

2. Keguguran

Biasanya keguguran terjadi pada usia kehamilan di bawah usia 20 minggu. Gejalanya ditandai dengan terjadinya perdarahan hebat disertai kram parah dan munculnya gumpalan darah dari vagina. 

3. Kehamilan anggur

Kehamilan mola atau juga sering diistilahkan sebagai hamil anggur ini terjadi saat jaringan plasenta tumbuh tidak normal karena kesalahan genetic selama pembuahan. 

4. Kehamilan ektopik

Nama lain dari kondisi ini adalah hamil di luar rahim. Di mana sel telur yang telah dibuahi berimplantasi di tuba falopi atau tempat selain rahim. 

5. Infeksi

Bisa jadi pendarahan ini tidak berhubungan sama sekali dengan kehamilan. Sebab, mungkin saja Bunda keluar darah karena penyebab lain seperti infeksi di kandung kemih atau organ reproduksi Bunda yang lain. 


BISA MENJADI PERTANDA MASALAH SERIUS PADA KEHAMILAN

Ilustrasi Sakit Perut

Ilustrasi perdarahan di awal kehamilan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai

 Pendarahan pada trimester kedua dan ketiga

Pada pendarahan trimester kedua dan ketiga ini, ada hal yang cukup membahayakan kandungan Bunda ya, misalnya:

1. Plasenta previa

Tertutupnya leher rahim ibu, baik sebagian maupun sepenuhnya oleh plasenta atau ari-ari Si Kecil ini disebut plasenta previa. Selain menutupi jalan lahir, plasenta previa juga dapat menyebabkan pendarahan hebat.

2. Solusio plasenta

Kondisi ini terjadi saat plasenta terlepas dari lapisan rahim sebelum melahirkan. Solusio plasenta lebih sering terjadi pada Bunda hamil berusia tua. Kondisi ini juga lebih mungkin terjadi pada Bunda yang memiliki infeksi dan memiliki masalah kesehatan kronis.

3. Persalinan prematur

Normalnya, janin akan lahir pada minggu ke 37 sampai 40, Bunda. Namun jika lahir sebelum masa tersebut, biasa disebut prematur ya.

4. Vasa previa

Vasa previa adalah kondisi ketika pembuluh darah dari tali pusat yang menyuplai janin, terletak terlalu dekat dengan serviks. Kondisi ini menempatkan pembuluh darah pada risiko pecah setelah ketuban pecah.

5. Plasentasi invasif

Plasenta invasif terjadi ketika plasenta tertanam terlalu dalam di dalam rahim, menyerang miometrium, jaringan otot polos rahim. Kondisi ini adalah penyebab umum terjadinya pendarahan vagina pada kehamilan, Bunda. 

Nah, semoga informasi di atas bisa menjadi bahan pengetahuan bagi Bunda sehingga tidak panik ketika mengalami perdarahan selama kehamilan, baik itu di trimester 1, trimester 2, dan trimester 3.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda