
kehamilan
Sudah Rencanakan Persalinan Caesar, Mungkinkan Melahirkan Lebih Cepat? Ketahui Penanganannya
HaiBunda
Minggu, 14 Jan 2024 12:45 WIB

Operasi caesar bisa direncanakan sebelum kelahiran, ini dikenal dengan operasi caesar elektif. Namun, jika sudah direncanakan seperti ini, mungkinkan tanda-tanda melahirkan datang lebih cepat? Yuk ketahui seperti apa penanganannya.
Operasi caesar atau c-section adalah operasi untuk melahirkan bayi melalui sayatan di perut ibu hamil. Dokter terkadang merekomendasikan ibu hamil melakukan operasi caesar elektif karena berbagai alasan. Misalnya saja masalah kesehatan atau komplikasi kehamilan yang membuat kelahiran caesar lebih aman dibandingkan kelahiran normal.
Ibu hamil juga berhak terlibat dalam mengambil keputusan jenis kelahiran yang akan dijalani. Beberapa alasan dokter merekomendasikan ibu hamil melakukan operasi caesar terencana:
- Pernah menjalani satu atau lebih operasi caesar.
- Posisi bayi tidak normal, misalnya pantat atau kaki terlebih dahulu, atau berbaring menyamping.
- Bunda mengandung lebih dari satu bayi (misalnya, kehamilan kembar)
- Plasenta menutupi seluruh atau sebagian leher rahim (bukaan rahim) ini disebut plasenta previa.
- Ibu hamil memiliki masalah kesehatan, seperti masalah jantung, tekanan darah tinggi, atau fibroid (pertumbuhan di rahim).
- Ibu hamil memiliki infeksi yang dapat ditularkan ke bayi selama kelahiran normal
- Ibu hamil atau bayi mengalami komplikasi medis lainnya.
Beberapa perempuan kemungkinan lebih memilih operasi caesar daripada melahirkan normal karena alasan non-medis. Salah satu alasan yang paling umum ibu hamil melakukan operasi caesar elektif adalah karena pernah melakukan dengan cara yang sama di proses melahirkan sebelumnya.
Meskipun banyak bunda yang pernah menjalani operasi caesar sebelumnya mencoba melahirkan secara normal setelah operasi caesar (VBAC), banyak juga yang memilih untuk menjadwalkan operasi caesar lagi.
Ibu hamil yang menjalani operasi caesar elektif akan ditawari antara usia ke 39 dan 41 minggu kehamilan. Operasi caesar elektif tidak dilakukan sebelum minggu ke-39 karena bayi yang lahir melalui operasi caesar sebelum minggu ke-39 kemungkinan besar perlu dirawat di unit neonatal untuk mendapatkan bantuan pernapasan.
Selain itu, alasan medis tertentu seperti tekanan darah tinggi atau masalah jantung, disarankan operasi caesar terjadwal untuk membantu memastikan proses persalinan seaman mungkin. Alasan lain dilakukannya operasi caesar terjadwal adalah untuk membantu mencegah infeksi menular seksual yang dapat ditularkan kepada bayi selama persalinan normal.
Jika ibu hamil berencana menjalani operasi caesar, bicarakan dengan dokter tentang risiko dan manfaatnya. Bagaimana jika sudah direncanakan operasi caesar, mungkinkan bisa lebih cepat melahirkannya?
Dilansir laman PregnancyBirthBaby hal itu mungkin saja terjadi. Sekitar 1 dari 10 ibu hamil yang merencana operasi caesar pada minggu ke 39, ternyata malah melahirkan terlebih dahulu.Â
Hal tersebut bisa karena air ketuban yang pecah atau kontraksi datang lebih cepat dari perkiraan. Jika itu terjadi, ibu hamil akan menjalani operasi caesar darurat, bukan operasi caesar yang direncanakan.
Penanganan operasi caesar darurat
Kata 'darurat' terdengar terburu-buru, namun sering kali ada waktu untuk memutuskan apakah ibu hamil ingin menjalani operasi caesar. Dokter dan bidan akan menjelaskan pilihanya.
Jika kesehatan ibu atau bayi terancam, Bunda mungkin perlu menjalani operasi caesar lebih cepat.Â
Pada operasi caesar darurat, ini berarti ada masalah keselamatan bagi ibu hamil atau bayinya sehingga memerlukan dan intervensi segera untuk menjaga keamanan keduanya.Â
Laman WebMD menuliskan, selama operasi caesar darurat, ada beberapa hal yang berbeda, termasuk kecepatan dan urgensi operasi.
Dokter dapat melahirkan bayi sekitar 2 menit setelah membuat sayatan di rahim. Sedangkan dalam operasi caesar terencana, ini mungkin memakan waktu 10 atau 15 menit.
Dalam operasi caesar ini memerlukan kecepatan. Jika bayi kesulitan bernapas atau detak jantungnya tidak stabil, dokter ingin segera mengeluarkan bayi dari rahim dan memastikan bayi bisa mendapatkan bantuan medis penting agar tetap stabil.
Pada ibu hamil yang menjalani operasi caesar darurat, ahli anestesi mungkin dapat dengan cepat memberi obat melalui epidural untuk membuat mati rasa, sehingga ibu hamil masih bisa terjaga selama prosedur berlangsung.Â
Jika tidak, ibu hamil kemungkinan akan mendapatkan anestesi umum dan tidur selama operasi. Bunda tidak akan merasakan sakit atau tekanan apapun. Dan baru melihat atau mendengar bayi, atau dapat menggendong bayi segera setelah lahir. Saat obat biusnya hilang, Bunda seharusnya bisa melihat, menggendong, dan menyusui bayi.
Demikian informasi mengenai kemungkinan melahirkan lebih cepat dari tanggal perkiraan operasi caesar. Para Bunda hamil dengan kondisi ini, harus bersiap menjalani operasi caesar darurat. Semoga informasinya membantu ya!Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
10 Risiko Penyakit yang Bisa Timbul Setelah Operasi Caesar dan Cara Mengatasinya, Waspadai Bun!

Kehamilan
8 Makanan yang Perlu Bunda Hindari setelah Melahirkan secara Caesar

Kehamilan
Vagina Terasa Nyeri meski Melahirkan secara Caesar? Normal kok Bun

Kehamilan
4 Tips Mempercepat Pemulihan Luka Operasi Caesar, Salah Satunya 'Puasa' Seks

Kehamilan
4 Produk untuk Merawat Luka Sayatan Operasi Caesar agar Cepat Sembuh


5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda