KEHAMILAN
Benang IUD Tidak Teraba, Ini yang Perlu Dilakukan Bunda
Asri Ediyati | HaiBunda
Sabtu, 03 Feb 2024 21:20 WIBIUD adalah alat kecil berbentuk T yang terbuat dari plastik fleksibel dan digunakan untuk menunda kehamilan. IUD merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif, Bunda.
Efektivitas IUD cukup tinggi atau sebanyak 1 dari 100 pengguna akan hamil setiap tahunnya. Penggunaan IUD juga berjangka waktu lama dan tidak memengaruhi ASI pada Bunda yang menyusui.
"IUD sekitar 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan dan bekerja dengan menghalangi sperma mencapai sel telur. Caranya dengan menebalkan lendir serviks, menipiskan lapisan rahim, atau dengan membunuh dan melumpuhkan sperma," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Alyssa Dweck, MS, MD, FACOG, dilansir Parents.
Tapi karena berupa alat, IUD bisa terlepas dari rahim, baik sebagian atau seluruhnya. Salah satu masalahnya adalah benang IUD yang tidak teraba saat dilakukan pemeriksaan.
Dalam artikel ini, HaiBunda akan membahas tentang benang IUD yang tidak teraba. Mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga apa yang perlu dilakukan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya, Bunda!
Mengenal benang IUD
Saat memasang IUD ke dalam rahim, dokter akan memandu Bunda tentang cara memeriksa tali atau benang IUD setiap bulannya.
Perlu diketahui ya, ada dua benang plastik yang digantung di perangkat IUD. Bila Bunda tidak dapat melihat tali IUD, maka perlu untuk memasukkan jari dan merasakannya.
Dilansir Very Well Health, berikut cara memeriksa benang IUD:
- Cuci tangan Bunda dan pastikan untuk membersihkan bagian bawah kuku.
- Saat duduk atau jongkok, masukkan jari telunjuk atau jari tengah ke dalam vagina hingga menyentuh leher rahim. Leher rahim akan terasa kencang dan kenyal, seperti ujung hidung.
- Bunda dapat merasakan benang IUD, terasa seperti tali pancing pendek yang menembus leher rahim. Jika merasakan talinya, maka IUD sudah terpasang dan seharusnya berfungsi.
- Jika benang terasa lebih panjang atau lebih pendek dari terakhir kali Bunda memeriksanya, IUD mungkin telah berpindah. Hal yang sama juga berlaku bila Bunda merasakan bagian keras IUD menempel pada leher rahim (bagian plastik atau tembaga berbentuk huruf T).
Seringkali, benang yang hilang bukanlah pertanda adanya masalah, Bunda. Namun, hal tersebut dapat berarti IUD berpindah posisi, sehingga Bunda tidak lagi terlindungi dari kehamilan. Kemungkinan lainnya bisa karena IUD terdorong (melubangi) dinding rahim.
Ciri-ciri posisi IUD bergeser sehingga benang IUD tidak teraba
Ada pun ciri-ciri posisi IUD bergeser sehingga benang IUD tidak teraba yakni:
1. Bunda tidak bisa merasakan benangnya
Jika Bunda memeriksanya tetapi tidak menemukannya, mungkin benang sudah berpindah posisi.
2. Merasakan sakit
Bila merasakan sakit di area perut yang terus berlanjut dan menjadi sangat parah, IUD mungkin tidak berada pada tempatnya. Jika merasakan nyeri dan Bunda sudah minum paracetamol atau ibuprofen tapi tidak kunjung sembuh, segera hubungi dokter.
3. Mengalami perdarahan hebat atau tidak normal
Bercak dan perdarahan sering terjadi setelah IUD terpasang, tetapi pendarahan yang banyak atau tidak normal bisa berarti posisinya salah.
4. Mengalami kram parah, keputihan tidak normal, atau demam
Kram parah disertai demam dan keputihan tidak normal juga bisa menjadi tanda-tanda lain bahwa IUD telah berpindah posisi. Tetapi, ini mungkin juga merupakan tanda infeksi. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya ya.
Penyebab benang IUD tidak teraba
Ada dua alasan umum benang IUD tidak teraba. Salah satunya adalah IUD sudah lepas dari rahim. Alasan lainnya adalah terjadi perforasi saat pemasangan IUD.
Mengutip Healthline, perforasi merupakan kondisi ketika IUD masuk ke dalam atau menembus dinding leher rahim atau rahim. Perforasi sangat jarang ditemukan pada kasus pemasangan IUD.
Ada beberapa alasan lain yang menyebabkan IUD tidak teraba, yakni:
- Ada juga kemungkinan IUD masih berada pada posisi yang benar, tetapi tali IUD telah melingkar dan membengkok kembali ke dalam saluran endoserviks. Ini adalah bagian di antara leher rahim dan rahim. Bisa juga benangnya terputus.
- Ada kemungkinan benang dipotong terlalu pendek, sehingga Bunda tidak bisa merasakannya. Dalam hal ini, IUD akan tetap terpasang dan berfungsi untuk mencegah kehamilan.
- IUD dapat berputar selama atau setelah pemasangan. Berputarnya IUD dapat menyebabkan senar tertarik. Jika hal itu terjadi, IUD masih berfungsi dan terpasang pada tempatnya. Masalah hanya pada benangnya saja.
- Pembengkakan atau pembesaran rahim akibat fibroid atau kehamilan dapat menyebabkan benang IUD dapat masuk ke dalam rongga rahim. Bila ini terjadi, IUD masih berada di dalam rahim. Namun penyelidikan lebih lanjut diperlukan. Sebagian besar penyedia layanan kesehatan akan melakukan USG untuk mencoba menemukan IUD dan/atau menyingkirkan kemungkinan kehamilan.
Hal yang perlu dilakukan ketika benang IUD tidak teraba
Jika tidak dapat menemukan benang IUD atau tidak teraba, buatlah janji temu dengan dokter atau bidan. Sementara itu, Bunda dapat menggunakan dulu alat kontrasepsi cadangan. Dokter mungkin meminta Bunda melakukan tes kehamilan, jika belum melakukannya.
Jika benang tidak dapat ditemukan selama pemeriksaan panggul, USG dapat dilakukan untuk menemukan lokasi IUD. Setelah IUD ditemukan, penyedia layanan kesehatan dapat melepasnya dan, jika Bunda menginginkannya, akan diganti dengan yang baru.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(aci/ank)