HaiBunda

KEHAMILAN

7 Penyebab Air Ketuban Keruh, Simak Cara Mengetahui dan Mengatasinya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 21 Feb 2024 19:35 WIB
7 Penyebab Air Ketuban Keruh, Simak Cara Mengetahui dan Mengatasinya/Foto: Getty Images/PonyWang
Jakarta -

Air ketuban itu normalnya berwarna bening hingga kuning pucat. Air ketuban juga lebih jernih dari urine serta tidak keruh. Namun, air ketuban ini bisa menjadi keruh. Ketahui penyebab, cara mengetahui dan mengatasinya.

Janin dikelilingi bantalan lembut di dalam cairan bening saat di kandungan. Ini adalah cairan ketuban yang melindungi janin dari benda asing. 

Melansir Claveland Clinic, janin tumbuh di dalam kantong ketuban yang berisi cairan ketuban selama kehamilan. Kantong ketuban ini terbentuk sekitar 12 hari setelah Bunda hamil. Dan ketuban biasanya pecah saat ibu hamil akan melahirkan. Kadang-kadang bisa pecah lebih awal, yang disebut ketuban pecah dini (PROM).


Air ketuban juga bukan hanya cairan agar janin mengapung. Air ketuban mengandung nutrisi, hormon, antibodi, dan cairan lain untuk membantu menjaga janin tetap sehat dan terlindungi.

Baca Juga : Amniotic Fluid

Warna air ketuban

Seperti apa air ketuban? Pada bulan pertama kehamilan, air ketuban itu berbentuk cairan bening. Menjelang akhir kehamilan, cairan ketuban berangsur-angsur berubah menjadi putih susu, ini normal sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, beberapa kasus cairan ketuban tidak normal seperti cairan ketuban berwarna hijau, kuning atau cokelat, dengan bau yang tidak sedap. Dilansir laman Vinmec, ini semua adalah tanda-tanda infeksi cairan ketuban yang menyebabkan banyak komplikasi berbahaya bagi ibu dan anak. anak.

Jika air ketuban menjadi keruh, Bunda perlu waspada. Karena dampak yang paling buruk itu bisa menyebabkan kematian bayi. 

Penyebab air ketuban keruh

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, air ketuban keruh memengaruhi sekitar 4 persen kehamilan. Diagnosis biasanya dapat ditentukan di akhir kehamilan atau tiga bulan jelang persalinan.

Salah satu yang dapat menyebabkan air ketuban keruh adalah terjadinya infeksi. Namun kondisi lain juga bisa menjadi penyebabnya. 

1. Solusio plasenta. Kondisi ini terjadi ketika sebagian atau seluruh plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan.

2. Kondisi kesehatan ibu selama hamil, seperti tekanan darah tinggi kronis.

3. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat penghambat enzim pengubah angiotensin.

4. Kondisi kesehatan tertentu pada bayi, seperti tidak tumbuh optimal atau kelainan genetik.

5. Chorioamnionitis. Choroamnionitis merupakan infeksi bakteri pada kantung dan air ketuban. Bakteri paling umum yang menyebabkan Choroamnionitis adalah E.coli dan strep grup B.

Ibu hamil dapat mengalami sebelum atau selama persalinan. Infeksi ini biasanya berasal dari bakteri dari vagina atau saluran kemih. Karena infeksi bakteri, air ketuban jadi keruh. Selain itu kondisi ini dapat menyebabkan kelahiran prematur atau sepsis pada ibu dan bayi. 

6. Mekonium

Janin mengeluarkan mekonium yang merupakan kotorannya setelah sistem pencernaannya berkembang sempurna. Air ketuban yang bercampur dengan mekonium ini dapat berubah warna menjadi kehijauan atau kecoklatan. 

Air ketuban yang bercampur dengan mekonium ini berisiko terhirup atau tertelan bayi. Jika terjadi maka mekonium dapat menghambat saluran pernapasan bayi dan mengurangi kadar oksigen di dalam tubuhnya.

Bayi juga dapat mengalami gangguan pernapasan segera setelah lahir atau beberapa jam setelah lahir pada kasus tertentu.

7. Anemia hemolitik 

Air ketuban yang keruh ini bisa menunjukkan adanya bilirubin pada air ketuban. Berlebihan air ketuban bisa disebabkan anemia hemolitik pada bayi.

Cara mengatasi air ketuban keruh

Dokter akan memeriksa kondisi ketuban terlebih dahulu dengan pemeriksaan USG sebelum menentukan pengobatan yang tepat. Jika sudah, maka dokter akan merekomendasikan untuk melakukan beberapa hal di bawah ini dari berbagai sumber:

1. Pengobatan rumahan

Ibu hamil yang mengalami air ketuban keruh juga perlu melakukan beberapa hal ini di rumah:

  • Banyak minum air putih
  • Hindari aktivitas berat
  • Cukup istirahat

2. Minum antibiotik

Melansir laman Cleveland Clinic, perawatan ibu hamil yang mengalami air ketuban keruh yakni dengan minum antibiotik. Beberapa jenis antibiotik yang kerap diberikan adalah penisilin, ampisilin, sefazolin, gentamisin, hingga metronidazole. Namun itu semua tergantung jenis bakteri yang menginfeksi.

3. Persalinan prematur

Infeksi air ketuban dapat menyebabkan berbagai komplikasi sehingga pada kasus tertentu, dokter bisa menyarankan persalinan lebih awal agar infeksi pada ibu hamil tidak semakin menyebar.

Bayi yang dilahirkan lebih awal karena infeksi umumnya akan diberi melalui infus antibiotik.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kenali Warna Cairan Ketuban & Artinya: Selain Bening Bisa Jadi Tanda Bahaya, Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Bahagia Julie Estelle Dampingi Suami Pebalap Angkat Piala Kemenangan di Jepang

Mom's Life Annisa Karnesyia

Aaliyah Massaid Main Padel 1 Bulan Setelah Melahirkan, Intip Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Belajar dari Bidan Sydney, Acha Sinaga Makan Pedas saat Hamil agar Bayi Terbiasa saat Menyusu

Menyusui Annisa Aulia Rahim

9 Cara Mengecek Kotak Bekal dan Botol Minum Anak yang Berbahaya, Jangan Asal Pakai!

Parenting Nadhifa Fitrina

Hati-hati Parasit dari Kucing Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Janin di Masa Depan

Kehamilan Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Bahagia Julie Estelle Dampingi Suami Pebalap Angkat Piala Kemenangan di Jepang

9 Cara Mengecek Kotak Bekal dan Botol Minum Anak yang Berbahaya, Jangan Asal Pakai!

Aaliyah Massaid Main Padel 1 Bulan Setelah Melahirkan, Intip Potretnya

Belajar dari Bidan Sydney, Acha Sinaga Makan Pedas saat Hamil agar Bayi Terbiasa saat Menyusu

Hati-hati Parasit dari Kucing Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Janin di Masa Depan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK