
kehamilan
7 Manfaat Air Ketuban untuk Janin, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Jumat, 02 Feb 2024 22:20 WIB

Bunda pasti sudah tak asing dengan istilah medis air ketuban atau amniotic fluid. Di mana ada kehamilan, pasti ada air ketuban.
Ya, air ketuban merupakan sistem pendukung kehidupan janin di dalam kandungan selama masa kehamilan. Air ketuban berguna untuk banyak hal yang berhubungan dengan janin dan kehamilan itu sendiri, Bunda.
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Monique Rainford, MD, air ketuban adalah cairan bening hingga agak kekuningan yang menjadi bantalan janin di dalam kantung ketuban. Janin yang sedang berkembang mengapung di air ketuban selama masa kehamilan.
"Air ketuban muncul pada saat kantung kehamilan terbentuk. Kantung kehamilan merupakan kantung berdinding tipis yang berisi janin selama kehamilan," kata Rainford, dilansir Very Well Family.
Menurut ulasan di MedlinePlus, pada sekitar minggu ke-34 kehamilan, sekitar 800 mililiter (mL) cairan ketuban mengelilingi janin. Sementara di usia kehamilan cukup bulan (40 minggu), sekitar 600 mL cairan ketuban tersisa.
Perkembangan air ketuban
Perkembangan air ketuban dibagi menjadi dua tahap, yakni:
- Kehamilan awal
Pada periode pembuahan hingga delapan minggu, cairan ketuban sebagian besar terdiri dari air yang berasa dari ibu. Pada minggu ke 10, janin menghasilkan urine yang masuk ke kantung ketuban.
- Kehamilan lanjut
Pada trimester kedua dan ketiga, kantung ketuban membesar dan cairan ketuban sebagian besar terdiri dari urine janin. Selain itu, sekresi paru-paru dari janin, serta sekresi dan ekskresi saluran cerna dari tali pusat dan permukaan plasenta, juga berkontribusi terhadap kandungan cairan ketuban.
Perlu diketahui Bunda, air ketuban terdiri dari 98 persen air dan elektrolit, termasuk peptida, karbohidrat, dan molekul pemberi sinyal. Sementara 2 persen sisanya terdiri dari lipid dan hormon.
Kandungan utama di air ketuban itu sangat penting. Air ketuban tak hanya mengandung nutrisi, tapi juga antibodi untuk melawan infeksi.
Fungsi air ketuban untuk janin
Berikut telah HaiBunda rangkum dari beberapa sumber, 7 fungsi air ketuban untuk janin:
1. Melindungi janin dari tekanan luar
Fungsi utama air ketuban adalah melindungi janin dari tekanan luar. Air ketuban juga bertindak sebagai peredam kejut atau melindung janin dari gerakan ibu yang mendadak. Nah, bertindak sebagai bantalan, air ketuban juga memungkinkan janin bergerak bebas dan mengembangkan otot serta tulangnya.
2. Pengontrol suhu
Fungsi lain cairan ketuban adalah membantu menjaga suhu tetap konstan di sekitar janin selama kehamilan. Air ketuban menjaga suhu tetap hangat atau melindungi janin agar tidak kehilangan suhu yang panas.
3. Mencegah infeksi
Cairan ketuban memiliki sifat antibakteri dan antibodi. Air ketuban melindungi janin dari infeksi karena sifat antibakteri ini, Bunda.
4. Membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan
Air ketuban juga membantu perkembangan sistem pernapasan dan pencernaan janin, Bunda. Bayi berlatih menggunakan otot-ototnya karena bernapas dan menelan cairan ketuban.
5. Membantu perkembangan otot dan tulang
Saat bayi mengapung di dalam kantung ketuban, ia memiliki kebebasan untuk bergerak. Kondisi tersebut memberikan kesempatan pada otot dan tulang janin untuk berkembang dengan baik.
6. Mencegah jari berselaput (webbing)
Cairan ketuban mencegah bagian tubuh seperti jari tangan dan kaki tumbuh bersama. Kelainan pada tangan bayi yang disebut 'webbing' atau jari berselaput dapat terjadi bila kadar cairan ketuban rendah.
7. Melindung tali pusat
Air ketuban di dalam rahim juga berfungsi untuk mencegah tali pusat tertekan. Tali pusat ini memiliki peran penting untuk mengangkut makanan dan oksigen dari plasenta ke janin yang sedang tumbuh.
![]() |
Komplikasi terkait air ketuban
Gangguan terkait air ketuban dapat terjadi selama kehamilan. Berikut gangguan atau komplikasinya:
1. Oligohidramnion
Oligohidramnion terjadi ketika cairan ketuban terlalu sedikit dari yang diharapkan untuk usia kehamilan. Dilansir Medical News Today, kondisi ini terjadi pada 4 persen dari seluruh kehamilan dan 12 persen pada kehamilan lewat bulan.
Oligohidramnion terjadi ketika indeks cairan ketuban yang terlihat pada USG berukuran kurang dari 5 cm (indeks normal adalah 5-25 cm) dan kantong vertikal maksimum atau maximum vertical pocket (MVP) kurang dari 2 cm.
Oligohidramnion dapat terjadi pada ibu hamil yang memiliki riwaya kondisi medis, seperti kehamilan dengan hambatan pertumbuhan sebelumnya, masalah pada plasenta, preeklamsia, diabetes, lupus, kehamilan lebih dari satu janin, atau cacat lahir seperti kelainan ginjal.
Oligohidramnion dapat terjadi pada trimester berapa pun. Namun, masalah bisa lebih mengkhawatirkan bila terjadi pada 6 bulan pertama kehamilan. Pada masa tersebut, terdapat risiko lebih tinggi terjadinya cacat lahir, keguguran, kelahiran prematur, atau kematian bayi baru lahir.
2. Polihidramnion
Polihidramnion adalah kondisi di mana volume cairan ketuban terlalu banyak. Menurut American Kehamilan Association (APA), hal ini terjadi pada 1 persen dari seluruh kehamilan. Polihidramnion terjadi ketika indeks cairan ketuban yang terlihat pada USG terlihat lebih dari 24 cm dan MVP lebih dari 8 cm.
Polihidramnion dapat terjadi karena beberapa kondisi, seperti adanya masalah detak jantung janin, infeksi, gangguan gastrointestinal, termasuk atresia duodenum atau esofagus, gastroschisis, dan hernia diafragma, gangguan otak atau sistem saraf, seperti anencephaly atau distrofi miotonik, kelainan pertumbuhan tulang, inkompatibilitas rhesus, dan diabetes pada ibu yang tidak terkontrol.
Kasus polihidramnion ringan biasanya sembuh tanpa pengobatan. Namun, dalam kasus yang lebih parah, cairan mungkin perlu dikurangi dengan amniosentesis atau obat yang disebut indometasin. Hal tersebut dapat mengurangi jumlah urine yang diproduksi bayi.
Demikian serba-serbi air ketuban pada kehamilan dan fungsinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Berapa Berat Plasenta dan Air Ketuban Normal Selama Kehamilan?

Kehamilan
7 Fungsi Air Ketuban, Salah Satunya Cegah Perlengketan Jemari Bayi

Kehamilan
Manfaat Air Ketuban, Simak Faktor Risiko Kekurangan & Kelebihannya untuk Janin

Kehamilan
5 Cara Memperbanyak Air Ketuban Secara Alami, Bumil Perlu Tahu

Kehamilan
Berapa Lama Waktu untuk Segera Melahirkan Setelah Pecah Ketuban?


7 Foto
Kehamilan
7 Seleb Hollywood Pernah Alami Masalah saat Hamil, Meghan Trainor Idap Diabetes Gestasional
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda