
kehamilan
7 Bahaya Asap Rokok Bagi Ibu Hamil dan Perkembangan Janinnya
HaiBunda
Sabtu, 24 Feb 2024 14:30 WIB

Daftar Isi
Merokok dapat membuat ibu hamil dan janin mengalami peningkatan risiko masalah kesehatan yang serius, meski termasuk perokok pasif. Bahkan, menurut data dari Global Adult Tobacco Survey, jumlah perempuan yang terpapar asap rokok di lingkungan rumah sebesar 78,4 persen.
Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan RI, sebuah penelitian menyebutkan bahwa asap rokok merupakan paparan asap yang dihirup oleh seseorang yang bukan perokok (perokok pasif).
Asap rokok lebih berbahaya terhadap perokok pasif daripada perokok aktif. Ini dapat terjadi bila paparan asap rokok yang ibu hamil hirup selama di rumah berasal dari suami ibu hamil yang berstatus sebagai perokok aktif.
Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh perokok pasif, lima kali lebih banyak mengandung karbon monoksida, empat kali lebih banyak mengandung tar dan nikotin.
Bahaya asap rokok bagi ibu hamil dan perkembangan janin
Yang perlu Bunda ketahui lagi, asap rokok merupakan campuran antara asap dan partikel. Asap ini terdiri dari 4.000 senyawa kimia yang bercampur, termasuk bahan beracun dan 69 di antaranya merupakan bahan penyebab kanker.
Lalu, apa saja bahaya asap rokok bagi ibu hamil dan perkembangan janinnya?
1. Keguguran
Merokok selama kehamilan terbukti meningkatkan risiko keguguran sebesar 24-32 persen. Selain itu, selama kehamilan, paparan terhadap ibu hamil perokok pasif berpotensi mempengaruhi kehamilan dengan meningkatkan risiko aborsi spontan. Kadar karbon monoksida yang sangat tinggi pada ibu hamil dapat mengakibatkan masalah pada sistem saraf bayi, atau dapat mengakibatkan keguguran.
2. Berat badan lahir rendah (BBLR)
Berat badan lahir adalah salah satu prediktor pasca kelahiran yang paling signifikan terhadap outcome kehamilan dan merupakan parameter pertumbuhan utama yang secara rutin dievaluasi pada bayi baru lahir. Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal The Egyptian Journal of Bronchology di tahun 2021 memberikan bukti dampak berbahaya dari paparan asap rokok.
Mereka menemukan bahwa rata-rata usia janin dengan USG secara signifikan lebih rendah pada ibu hamil yang terpapar dibandingkan dengan yang tidak dengan perbedaan yang jauh lebih tinggi antara usia kehamilan dan usia janin. Mekanisme di balik penurunan berat badan lahir pada ibu hamil yang terpapar mungkin karena efek negatif nikotin terhadap perkembangan plasenta dan fungsinya sehingga menyebabkan penurunan pengiriman oksigen ke janin.
3. Kelahiran prematur
Jika merokok saat hamil, kemungkinan besar ibu hamil akan melahirkan terlalu dini. Bayi yang lahir 3 minggu atau lebih sebelum tanggal perkiraan lahir termasuk bayi prematur. Bayi yang lahir terlalu dini akan kehilangan pertumbuhan penting yang terjadi di dalam rahim selama minggu-minggu dan bulan-bulan terakhir kehamilan.
Berhenti merokok pada setiap tahap kehamilan memiliki manfaat kesehatan bagi ibu hamil dan janin. Bahkan setelah satu hari tidak merokok, janin akan mendapatkan lebih banyak oksigen. Hal ini akan membantu paru-paru janin berkembang dengan baik.
4. Lahir mati
Ibu yang merokok selama kehamilan dikaitkan dengan dua kali lipat risiko kematian bayi mendadak dan cacat lahir, sementara paparan asap rokok selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko lahir mati sebesar 23 persen.
Penelitian New York University tahun 2018 meneliti jumlah kehamilan dan data paparan rokok di 30 negara berkembang dari tahun 2008 hingga 2013. Analisis tersebut mengungkapkan bahwa di Armenia, Indonesia, Yordania, Bangladesh, dan Nepal, lebih dari 50 persen ibu hamil melaporkan terpapar asap rokok di rumah. Para peneliti yakin hal ini menyebabkan lebih dari 10.000 kelahiran mati di Indonesia saja.
5. Cacat lahir
Merokok meningkatkan risiko bayi mengalami cacat lahir. Ini termasuk bibir sumbing, langit-langit mulut sumbing, atau keduanya. Sumbing adalah lubang pada bibir atau langit-langit mulut bayi (langit-langit). Anaknya memiliki bibir sumbing mungkin mengalami kesulitan makan dengan benar dan kemungkinan besar memerlukan pembedahan.
6. Aliran darah plasenta tidak lancar
Ibu hamil yang merokok telah terbukti menurunkan aliran darah plasenta. Efek ini dapat dimediasi melalui perubahan produksi zat vasoaktif, seperti prostasiklin dan oksida nitrat,16 atau kerusakan sel endotel. Perokok mempunyai plasenta yang lebih tipis dan bulat dibandingkan bukan perokok dan jarak dari tepi pecahnya selaput ke tepi plasenta berkurang pada perokok.
7. Risiko bayi terkena asma di kemudian hari
Merokok saat hamil dapat meningkatkan kejadian asma pada keturunannya. Ibu yang merokok selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan struktur paru-paru dan fungsi paru-paru keturunannya, sehingga secara signifikan meningkatkan kejadian asma pada individu tersebut.
Semoga informasi ini dapat membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Apakah Asap Rokok Bisa Sebabkan Keguguran? Simak Penjelasan Dokter

Kehamilan
Penting Bun, Ketahui Bahaya Asap Rokok untuk Bumil dan Janin dalam Jangka Panjang

Kehamilan
Tahapan Perkembangan Janin dari Awal hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran

Kehamilan
Ibu Hamil Terpapar Asap Rokok Akibatkan Cacat Janin, Ini Faktanya


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Menakjubkan Ilustrasi Janin dalam Rahim dari Trimester 1-Trimester 3
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda