KEHAMILAN
Kontraksi Bisa Terjadi Lagi Setelah Melahirkan, Pahami Penyebab dan Cara Mengatasinya
Asri Ediyati | HaiBunda
Sabtu, 24 Feb 2024 18:40 WIBJelang persalinan, Bunda tentu merasakan kontraksi hebat di area perut. Namun ternyata, sensasi rasa sakit seperti kontraksi ini juga bisa dialami setelah melahirkan selesai dijalani, Bunda.
Ya, Bunda mungkin merasakan kontraksi setelah melahirkan. Kok bisa? Ini terkadang disebut nyeri setelah melahirkan, selama beberapa hari setelah melahirkan. Kontraksi ini seringkali terasa seperti kram menstruasi.
Kontraksi ini terjadi untuk membantu mencegah perdarahan terlalu banyak karena memberi tekanan pada pembuluh darah di rahim. Namun,
Apa penyebab kontraksi setelah melahirkan?
Sekali lagi, kontraksi setelah melahirkan biasa terjadi dan normal, Bunda. Mengutip laman Mayo Clinic, kontraksi sebenarnya bermanfaat bagi tubuh. Hal ini tidak hanya menandakan bahwa rahim menyusut kembali ke ukuran sebelum hamil, tetapi juga menekan pembuluh darah tempat menempelnya plasenta, sehingga membantu mencegah perdarahan pasca persalinan.
Kontraksi pasca persalinan biasanya berlangsung sekitar tujuh hingga 10 hari, dan bersifat sporadis, tidak seperti kontraksi persalinan.
Dari segi rasa sakit, nyeri ini biasanya paling kuat pada hari kedua dan ketiga pasca persalinan dan dapat menyerang saat menyusui atau memompa. Selain itu, hormon oksitosin yang dipicu saat menyusui juga menyebabkan kontraksi.
Cara mengatasi kontraksi setelah melahirkan
Rahim memang perlu menjalani proses kontraksi dan penyusutan setelah bayi lahir. Jadi, tidak ada pengobatan yang dapat menghentikannya. Bunda juga tidak bisa menghentikannya, tetapi Bunda dapat mengatasi kram dan nyeri yang dialami untuk membuatnya lebih nyaman.
Di antaranya, dikutip dari Healthline, adalah sebagai berikut:
- Obat nyeri. Obat-obatan yang dijual bebas, seperti paracetamol, dapat meredakan nyeri. Untuk kram yang sangat menyakitkan, dokter mungkin juga memberi resep obat pereda nyeri jangka pendek yang sedikit lebih kuat.
- Bergerak secara aktif. Ini mungkin terdengar tidak menarik, tetapi bangun dan berjalan-jalan dengan lembut sesegera mungkin dapat meringankan rasa sakit yang alami setelahnya. Bonus: Menggerakkan tubuh juga baik untuk mengatasi sembelit usai melahirkan.
- Relaksasi. Cobalah beberapa latihan pernapasan dalam saat merasa sakit. Ini dapat membantu Bunda melewatinya dan tetap tenang.
Panas. Bantalan pemanas atau botol air panas juga dapat meredakan nyeri dan mudah ditemukan di toko besar dan apotek. (Atau bisa membuatnya sendiri.) - Saran lainnya. Jaga agar kandung kemih tetap kosong; jika sedang menyusui, usahakan untuk melakukannya sesering mungkin; dan ingatlah bahwa ini juga akan berlalu.
Kapan harus menemui dokter?
Meskipun kontraksi sering terjadi, tapi apabila disertai nyeri hebat dan gejala lainnya tidak umum terjadi. Dan ini mungkin merupakan tanda infeksi. Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami salah satu tanda peringatan berikut:
- Demam. Jika merasa tidak enak badan, coba ukur suhu tubuh. Suhu apa pun yang mencapai 38° atau lebih tinggi dapat mengindikasikan adanya infeksi.
- Keputihan. Bunda akan mengalami berbagai tingkat perdarahan dan keluarnya cairan setelah melahirkan. Namun jika cairan yang keluar berwarna aneh atau berbau busuk, mungkin mengalami infeksi seperti endometritis atau vaginosis bakterial.
- Alami perdarahan. Dengan kontraksi, Bunda mungkin mengalami peningkatan pendarahan dan keluarnya cairan. Pendarahan dianggap berat jika membasahi lebih dari satu pembalut setiap 1 hingga 2 jam.
- Buang air kecil yang menyakitkan. Buang air kecil yang sering atau nyeri mungkin merupakan tanda ISK atau infeksi lainnya. Tanpa pengobatan, ISK dapat menyebabkan infeksi ginjal atau sepsis.
- Sakit perut yang parah. Meskipun kram terkadang bisa sangat parah, kram ini tidak akan berlangsung lebih dari beberapa hari atau bertahan saat tidak sedang menyusui. Jika merasakan sakit yang luar biasa, mungkin terkena infeksi.
- Kemerahan di sekitar sayatan . Jika merasakan nyeri, kemerahan, keluar cairan, atau rasa hangat di sekitar sayatan setelah operasi caesar, area tersebut mungkin terinfeksi.
- American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyampaikan bahwa orang tua baru (khususnya sang bunda) harus menghubungi dokter dalam tiga minggu pertama setelah melahirkan. Dengan begitu, kita dapat menjelaskan apa pun yang menurut yang mungkin tidak sesuai dengan pemulihan .
- Dari situ, Bunda juga sebaiknya menjadwalkan janji temu pasca persalinan lengkap selambat-lambatnya 12 minggu setelah bayi lahir.
- Ingat juga, mungkin mengalami kram atau nyeri di perut yang disebabkan oleh sesuatu yang tidak berhubungan dengan kehamilan atau persalinan . Jika ragu, maka periksalah.
Demikian informasi mengenai penyebab terjadinya kontraksi setelah melahirkan. Setelah mengetahui perawatan dan pengobatannya, semoga bisa membantu bunda cepat pulih setelah melahirkan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)