KEHAMILAN
Tahapan Rasa Sedih yang Mungkin Dirasakan Bunda setelah Keguguran dan Cara Mengatasinya
Alysa Audriani | HaiBunda
Selasa, 26 Mar 2024 02:00 WIBKehamilan merupakan momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Jutaan pasangan di seluruh dunia akan berjuang agar memiliki anak untuk melengkapi kehidupan mereka. Saat akhirnya Bunda diberikan kehamilan, tentu keluarga sangat antusias menantikan kelahiran Si Kecil.
Akan tetapi, terkadang tidak semua kehamilan berjalan dengan lancar, Bunda. Terdapat beberapa risiko yang dapat terjadi saat hamil, dan terburuk, hal tersebut dapat berupa keguguran. Hal ini juga merupakan sesuatu yang berada di luar kendali manusia tentunya.
Tentu keguguran itu tidak mudah dihadapi oleh para orang tua, dan pastinya memberikan rasa sedih yang mendalam. Ternyata, rasa sedih itu juga memiliki beberapa tahapan, Bunda. Melansir dari VeryWell Family berikut adalah tahapan rasa sedih yang mungkin dirasakan oleh Bunda setelah mengalami keguguran.
Tahapan rasa sedih setelah keguguran
1. Penyangkalan dan menutup diri
Ketika ibu hamil diberitahu oleh dokter telah mengalami keguguran, tentu timbul rasa tidak percaya. Setelah sekian lama mengandung, pasti seorang Bunda tidak ingin menerima kenyataan bahwa janinnya sudah tiada begitu saja.
Pada tahapan ini, biasanya Bunda yang mengalami keguguran akan menyangkal dan mencoba cari tahu melalui internet kondisi apa yang telah terjadi pada kehamilannya.
Selain itu, fase penyangkalan ini juga akan membuat Bunda tidak ingin melakukan interaksi sosial. Hal ini artinya Bunda akan cenderung lebih menutup diri dan tidak ingin berbicara dengan siapapun, tak terkecuali suami atau keluarga terdekat.
Biasanya, Bunda yang sedang bersedih karena keguguran juga tidak ingin untuk menerima telpon atau pergi ke kantor terlebih dahulu. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa berbicara dengan seseorang yang mengerti perasaan yang dialami oleh Bunda dapat membantu Bunda untuk lebih mudah melalui rasa sedih karena keguguran ini.
2. Amarah
Selanjutnya, biasanya Bunda yang mengalami keguguran akan melalui tahapan amarah. Pada dasarnya, amarah ini merupakan bentuk pelampiasan dari rasa sedih atas keguguran yang dialami oleh Bunda.
Terdapat banyak kasus para Bunda marah kepada dokter dan tenaga medis saat mengetahui dirinya mengalami keguguran. Para Bunda tersebut merasa dokter tidak dapat menangani pasien dengan baik dan seharusnya dapat mendeteksi sejak dini.
Rasa amarah yang besar ini juga dapat membuat Bunda yang mengalami keguguran cenderung lebih sensitif. Bisa saja, Bunda lebih cepat marah pada pasangan atau keluarganya sendiri. Ketika mendapatkan komentar, Bunda menganggap komentar tersebut menyakitkan. Padahal, mungkin mereka hanya berniat untuk membantu.
Tidak menutup kemungkinan, seorang Bunda bahkan dapat marah dan menyalahkan diri sendiri karena merasa menyesal tak bisa menjalani kehamilan dengan baik. Kendati demikian, penting untuk diingat bahwa keguguran ini bukanlah salah siapapun dan memang tidak bisa dihindari ya, Bunda.
3. Tawar-menawar
Pada tahapan ini, Bunda mungkin mencoba untuk berdoa dan berjanji kepada Tuhan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi bila segera dikaruniai anak kembali dan tidak mengalami keguguran nantinya.
Selain itu, bisa saja Bunda akan melakukan riset dan mencari informasi mengenai cara meminimalisir risiko keguguran pada saat hamil, seperti mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat atau mencoba pengobatan alternatif.
Meskipun niat untuk memiliki gaya hidup yang lebih sehat adalah hal yang bagus, Bunda perlu ingat untuk tidak menaruh ekspektasi yang tidak realistis pada diri sendiri. Selain itu, Bunda perlu berhati-hati dengan obat yang mengklaim dapat memberikan pemulihan secara ajaib.
4. Depresi
Setelah melalui tahapan tawar-menawar, Bunda yang mengalami keguguran akan melalui tahapan depresi. Tahapan ini akan membuat seorang Bunda berpikir tidak dapat memiliki bayi atau merasa dihukum karena alasan tertentu.
Saat Bunda mencoba untuk hamil lagi setelah keguguran, mungkin Bunda dapat merasa putus asa bila tidak segera hamil. Saat akhirnya hamil, Bunda juga dapat merasa cemas dan memiliki pemikiran bahwa keguguran dapat terjadi lagi nantinya.
Tahapan depresi ini juga dapat membuat Bunda lebih sensitif ketika melihat bayi atau ibu hamil yang Bunda temui di tempat umum atau melalui gambar di internet. Namun, tak perlu khawatir, Bunda. Sebab, 85 hingga 90 persen perempuan yang mengalami keguguran akan segera mengalami kehamilan lagi dalam waktu setahun.
5. Penerimaan
Walaupun rasa sedih akan keguguran pasti membekas pada diri Bunda, akan tiba tahapan yang terakhir dari kesedihan tersebut, yaitu penerimaan. Tahapan ini akan membantu Bunda untuk lebih mudah menghadapi kesedihan yang selama ini telah Bunda alami.
Tentu, dibutuhkan proses yang cukup panjang untuk mencapai tahapan ini. Bahkan, bisa saja seorang Bunda melalui tahapan penerimaan ketika akhirnya sudah melahirkan seorang anak.
Meski tak mudah, penting bagi Bunda untuk tidak sedih secara berlarut-larut. Oleh karena itu, Bunda juga harus mencari cara untuk mengatasinya. Berikut adalah lima cara mengatasi kesedihan setelah keguguran menurut Healthline.
Cara mengatasi kesedihan setelah keguguran
1. Biarkan diri mengekspresikan emosi
Kehilangan janin di dalam kandungan akan terasa seperti kehilangan seseorang yang amat Bunda cintai. Akan tetapi, rasa duka dari keguguran ini akan menimbulkan kesedihan yang berbeda. Seorang Bunda yang mengalami keguguran akan melalui naik turun emosi dari sedih hingga putus asa.
Saat mengalami hal tersebut, penting untuk mengekspresikan diri atas kekesalan Bunda. Tidak perlu malu untuk bersedih, sebab wajar bagi Bunda yang keguguran untuk merasa hal tersebut. Selain itu, mengekspresikan diri ini merupakan salah satu bagian dari proses berduka.
2. Meminta bantuan dan dukungan dari keluarga dan teman terdekat
Saat Bunda mengalami keguguran, mungkin sulit bagi Bunda untuk dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Oleh karena itu, Bunda dapat meminta keluarga dan teman terdekat untuk membantu dalam mengerjakan aktivitas-aktivitas tersebut. Selain itu, kehadiran keluarga dan teman terdekat ini dapat membantu Bunda untuk mengekspresikan emosi atau sebagai tempat mencurahkan perasaan.
3. Mencari grup dukungan
Perlu Bunda ketahui bahwa keguguran ini banyak dialami oleh para Bunda lainnya. Sehingga, terdapat banyak grup dukungan keguguran yang dapat Bunda temukan. Meskipun keluarga dan teman akan tetap ada untuk Bunda, perlu untuk memiliki grup yang memang merasakan apa yang Bunda alami dan mengerti dengan betul seperti apa perasaannya.
4. Mencari bimbingan spiritual
Mendekatkan diri pada Tuhan akan membantu Bunda menjadi lebih tenang dan tegar ketika mengalami masalah. Agar tidak merasa sedih terlalu lama, Bunda juga dapat bercerita dengan seseorang yang memang ahli agama atau pemimpin spiritual. Bisa saja, mereka dapat membimbing Bunda agar bisa menerima keadaan dengan lebih baik.
5. Berbicara dengan terapis
Bantuan profesional juga dapat membantu agar tidak berlarut dalam kesedihan terlalu lama, Bunda. Dengan mengunjungi terapis atau psikolog, Bunda dapat pulih dari rasa sedih mendalam itu dengan waktu yang lebih cepat. Bila perlu, Bunda juga dapat melakukan konseling pasangan agar suami dapat mengerti betul perasaan yang Bunda alami.
Bunda, itulah beberapa tahapan rasa sedih yang akan dialami seseorang setelah keguguran. Tak perlu sedih dengan berlarut-larut, karena terdapat berbagai cara untuk mengatasinya. Semoga informasinya bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)
Simak video di bawah ini, Bun:
5 Kebiasaan yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil Trimester 1, Salah Satunya Malas Minum Air
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
4 Penyebab Keguguran yang Perlu Bunda Waspadai di Awal Kehamilan
9 Penyebab Keguguran, dari Faktor Genetik hingga Penyakit Kronis
Waspadai Gejala Abortus Imminens pada Kehamilan di Bawah 20 Minggu
14 Makanan Penyebab Keguguran di Awal Kehamilan
TERPOPULER
5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau
60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur
Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah
Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami
Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Keren! 5 Potret Sada Anak Fitri Tropica Ikut Lomba Ice Skating di Malaysia, Jadi Princess Belle
Turun BB 25 Kg dalam 4 Bulan, Ini 4 Cara Ampuh Menurut Pakar Bun!
Intip 5 Momen Hengky Kurniawan Bareng Putranya Bintang yang Tak Kalah Tampan Bun
Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya
60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Dengan Suara Bergetar, Nikita Mirzani Ungkap Kerinduan ke Anak di Persidangan
-
Beautynesia
Lee Hyeri Dikabarkan Jalin Hubungan Asmara dengan Wootae, Simak Tanggapan Agensi
-
Female Daily
Manis dan ‘Dreamy’, Intip Look Nadin Amizah saat Lamaran dengan Faishal Tanjung!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
5 Fakta Pernikahan Mewah Jeff Bezos-Lauren Sanchez: Cincin Hingga Goodie Bag
-
Mommies Daily
Dimulai 14 Juli 2025, Sekolah Rakyat Jadi Harapan Baru untuk Anak-anak dari Keluarga Miskin