HaiBunda

KEHAMILAN

Keputihan Bau tapi Tak Gatal Apakah Bahayakan Kesuburan? Bunda Perlu Tahu

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 04 Apr 2024 20:15 WIB
Keputihan Bau tapi Tak Gatal Apakah Bahayakan Kesuburan? Bunda Perlu Tahu/Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Bunda mengalami keputihan yang berbau? Keputihan berbau tak sedap disertai gatal bisa menjadi tanda infeksi. Tapi bagaimana jika tak disertai gatal, apakah membahayakan kesuburan? Ini yang perlu Bunda ketahui.

Keputihan merupakan cairan yang mengandung campuran sekret vagina dan lendir serviks. Jumlah keputihan yang dihasilkan berbeda-beda pada setiap orang.

Melansir laman Ovawomen, keputihan merupakan istilah umum untuk semua kotoran yang keluar dari vagina. Keputihan ini berperan penting dalam menjaga kebersihan vagina, mencegah infeksi, membuang sel-sel tua, dan mencapai kehamilan.


Baca Juga : Keputihan

Keputihan bau tapi tak gatal 

Debra Rose Wilson yang merupakan seorang profesor, peneliti, dan praktisi kesehatan holistik mengatakan bahwa keputihan biasanya berwarna putih atau bening dengan tekstur yang kental atau encer. Keputihan yang sehat bisa mengering berwarna kuning. Namun, jika disertai dengan bau yang tidak sedap, hal ini mungkin merupakan tanda infeksi.

Ada berbagai alasan perempuan mengalami keputihan, baik itu karena kehamilan, perubahan hormon, atau adanya infeksi dapat mempengaruhi konsistensi dan jumlah keputihan.

"Keputihan mempunyai beberapa fungsi. Secara alami menjaga vagina tetap bersih, memberikan pelumasan selama hubungan seksual, dan dapat membantu mencegah infeksi," kata Wilson dikutip dari Medical News Today.

Keputihan juga bisa tidak normal atau normal. Dalam banyak kasus, ini tidak menandakan adanya masalah.

Keputihan yang normal berwarna bening, mungkin kental atau encer, dan biasanya tidak berbau. Jumlah yang diproduksi dan konsistensinya dapat berubah pada waktu yang berbeda selama siklus menstruasi bulanan seorang perempuan.

Apabila keputihan yang Bunda alami tidak memenuhi kriteria di atas, dianggap tidak normal atau abnormal.

Apabila terjadi perubahan aroma, terutama bau yang tak sedap, perubahan warna, terutama kehijauan, keabu-abuan, atau apa pun yang tampak seperti nanah ataupun perubahan tekstur, seperti berbusa atau terlihat seperti keju cottage serta diikuti gejala vagina gatal, bengkak, atau kemerahan, bisa menandakan adanya keputihan yang tidak normal atau ada masalah.

Perubahan tersebut biasanya disebabkan infeksi jamur, infeksi bakteri, PMS, dan lainnya. Jika Bunda merasakan keputihan yang normal sudah berubah, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Ini sangat penting untuk mendeteksi lebih lanjut permasalahan yang mungkin muncul dan dokter dapat segera memberikan penanganan lebih lanjut.

Untuk menentukan penyebab keputihan yang tidak normal, dokter mungkin menanyakan gejala tambahan apapun, kesehatan umum seseorang, dan riwayat seksualnya.

Perawatan untuk penyebab keputihan abnormal bervariasi dan mungkin termasuk antibiotik atau obat antijamur.

"Dalam beberapa kasus, sulit untuk membuat diagnosis berdasarkan keputihan saja. Gejala lain seperti rasa terbakar, gatal, atau iritasi sering kali merupakan indikasi adanya suatu masalah," kata Wilson.

keputihan/ Foto: istock

Keputihan berbahaya untuk kesuburan?

Infeksi vagina sering kali disertai dengan serangkaian gejala. Namun tidak semua gejala menandakan adanya infeksi, dan tidak semua infeksi menunjukkan gejala. Tanda-tanda klasik pada infeksi vagina meliputi:

  • Keputihan yang tidak normal
  • Gatal, terbakar, atau iritasi
  • Nyeri saat berhubungan intim
  • Bau yang tidak sedap

Dari keterangan di atas, pada infeksi selain bergejala keputihan berbau juga mengalami gatal. Jika Bunda berpikir untuk hamil dan bertanya apakah infeksi di vagina dapat menghalangi untuk hamil maka faktanya sebagian besar infeksi vagina belum begitu diketahui dampaknya untuk kesuburan Bunda. Kecuali infeksi Menular Seksual (IMS).

Beberapa infeksi vagina dapat menyebabkan masalah kesuburan yang dapat menunda kehamilan. Meski infeksi jarang berdampak negatif pada kesuburan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

Dilansir Baby Center, jika Bunda mengalami infeksi jamur, tidak menyebabkan kemandulan atau membahayakan kehamilan. Namun, sering ditemukan bahwa sebagian besar perempuan tidak menikmati hubungan seksual selama infeksi jamur.

Bagi pasangan yang sedang mencoba untuk hamil, mungkin sulit untuk berhubungan seks selama masa subur karena menderita ketidaknyamanan dan rasa sakit akibat infeksi jamur.

Vaginosis bakterial, dapat menyebabkan kelahiran prematur meski jarang terjadi, namun tidak dikaitkan dengan infertilitas. Mengalami vaginosis bakterial, operasi vagina, atau memasang IUD saat menderita infeksi dapat menyebabkan masalah infeksi pada rahim. Hal ini memerlukan pengobatan infeksi sebelum melakukan intervensi vagina.

Sedangkan IMS seperti Klamidia dan Gonore dapat menyebabkan kemandulan jika tidak ditangani secara medis. Sebagian besar infeksi vagina membuat selaput lendir (bagian yang menghasilkan lendir/keputihan serviks) di vagina menjadi rapuh sehingga mudah tertular infeksi lain seperti HIV.

Apabila Bunda ingin mendiagnosis infeksi vagina tentu melibatkan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Keputihan saat Hamil, Berbahayakah? Begini Penjelasan Dokter Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

10 Negara yang Diyakini Tetap Aman Meski ada Perang Dunia, Ada Indonesia?

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Kaneishia Putri Bungsu Dede Yusuf yang Kini Ikuti Jejak Sang Ayah Jadi Aktris

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Klitoris akan Berubah Setelah Melahirkan? Ini Penjelasannya

Kehamilan Melly Febrida

Unik! SMP Ini Minta Siswa Belajar Sambil Menari untuk Tingkatkan Kecerdasan Otak

Parenting Nadhifa Fitrina

Catat Bun! 7 Makanan ini Bantu Tingkatkan Daya Ingat Anak

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Turun 72 Kg Tanpa Diet Ekstrem, Ini Cara Nyata Turunkan Berat Badan

Unik! SMP Ini Minta Siswa Belajar Sambil Menari untuk Tingkatkan Kecerdasan Otak

10 Negara yang Diyakini Tetap Aman Meski ada Perang Dunia, Ada Indonesia?

5 Potret Kaneishia Putri Bungsu Dede Yusuf yang Kini Ikuti Jejak Sang Ayah Jadi Aktris

Apakah Klitoris akan Berubah Setelah Melahirkan? Ini Penjelasannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK