HaiBunda

KEHAMILAN

Penyebab Ibu Hamil Jadi Lebih Sering Demam, Ini Pilihan Obat yang Aman dan Pencegahannya

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Apr 2024 12:35 WIB
Penyebab Ibu Hamil Jadi Lebih Sering Demam, Ini Pilihan Obat yang Aman dan Pencegahannya/Foto: iStock
Jakarta -

Demam merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit tertentu. Meski tidak menyebabkan keguguran, bisa menjadi tanda adanya infeksi. 

Salah satu penyebab umum demam pada ibu hamil adalah infeksi virus, seperti influenza atau pilek. Virus ini dapat menyebabkan demam dengan gejala lain seperti pilek, batuk, sakit tenggorokan dan nyeri otot.

Kondisi ini dapat memengaruhi kenyamanan dan kesejahteraan ibu hamil serta meningkatkan risiko komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.


Demam juga dapat menjadi respons tubuh terhadap kondisi inflamasi, seperti infeksi gigi atau radang amandel. Kondisi inflamasi ini dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan gejala lain seperti nyeri dan pembengkakan.

Ibu hamil jadi lebih sering demam

Bunda perlu untuk merawat kondisi inflamasi dengan baik, terutama selama kehamilan, untuk mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Saat kehamilan, perubahan hormonal juga dapat mempengaruhi suhu tubuh.

Beberapa Ibu hamil mungkin mengalami demam ringan atau fluktuasi suhu tubuh tanpa adanya infeksi atau kondisi medis lainnya. Meski demam ringan ini sering kali tidak berbahaya, penting untuk memantau suhu tubuh dengan cermat dan berkonsultasi dengan profesional medis jika ada kekhawatiran, Bunda.

Penyebab sering demam pada Ibu hamil

Selama kehamilan, tubuh mengalami berbagai perubahan hormonal dan imunologis yang dapat memengaruhi respons terhadap infeksi. Hal ini membuat Ibu hamil lebih rentan terhadap demam dan meningkatkan risiko mengalami demam lebih sering daripada mereka yang tidak hamil.

Salah satu perubahan utama adalah penurunan respons imun tubuh terhadap infeksi untuk mencegah penolakan janin yang sebenarnya merupakan sel asing dalam tubuh.

Menilik laman Parents, Dr. Greves seorang dokter kandungan mengatakan bahwa Ibu hamil perlu mencari tahu penyebab seringnya mengalami demam, karena bisa menjadi indikasi masalah serius. Infeksi virus seperti flu atau pilek adalah penyebab umum demam selama kehamilan.

Namun, infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal juga dapat menyebabkan demam. Selain itu, penyakit seperti listeriosis atau toksoplasmosis yang disebabkan oleh bakteri atau parasit juga bisa menjadi penyebab demam selama kehamilan. Kondisi medis serius seperti ensefalitis, yang merupakan radang otak, juga dapat menyebabkan demam.

Penting untuk diingat bahwa demam selama kehamilan bukanlah hal yang biasa dan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan serius. Demi kesehatan Bunda dan bayi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab demam dan mendapatkan perawatan yang sesuai.

Dampak Ibu hamil demam pada janin

Menurut beberapa penelitian demam selama kehamilan dapat mengalami peningkatan risiko kelainan bawaan pada janin dan bahkan autisme. Namun, hasil penelitian ini perlu ditinjau lebih lanjut untuk memastikan hubungan yang sebenarnya.

Sejumlah studi epidemiologis telah menemukan korelasi antara demam yang terjadi pada trimester pertama kehamilan dan peningkatan risiko kelainan bawaan pada bayi.

Kelainan bawaan ini meliputi cacat lahir seperti celah bibir dan langit-langit serta masalah jantung dan sistem saraf. Walaupun temuan ini menarik, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan sebab akibat antara demam dan kelainan bawaan ini.

Selain itu, beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa demam selama kehamilan, terutama saat trimester pertama dapat meningkatkan risiko autisme pada anak.

Namun, hasil penelitian ini masih kontroversial dan belum ada konsensus ilmiah yang jelas. Beberapa ahli meyakini bahwa demam itu sendiri mungkin bukan penyebab langsung autisme, tetapi merupakan salah satu faktor risiko yang berpengaruh.

 

Ibu hamil sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto/JackF

Pengobatan demam yang aman saat kehamilan

Mengutip Healthline, demam pada Ibu hamil dapat diobati tergantung dengan gejala yang dirasakan. Simak selengkapnya, Bunda.

1. Nyeri dan sakit kepala

Penggunaan obat pereda nyeri selama kehamilan memerlukan pertimbangan yang hati-hati karena beberapa obat dapat memengaruhi kesehatan Ibu hamil dan janin.

Acetaminophen (Tylenol) adalah obat yang sering direkomendasikan untuk meredakan nyeri selama kehamilan karena diklasifikasikan dalam kategori B, hal ini berarti studi pada hewan tidak menunjukkan risiko yang signifikan, meski penelitian pada manusia terbatas.

Di sisi lain, aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, ketoprofen, dan naproxen sebaiknya dihindari selama kehamilan karena dapat meningkatkan risiko komplikasi pada janin, terutama pada trimester ketiga.

Penggunaan NSAID dalam jangka panjang atau di trimester pertama dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelainan pada perkembangan janin.

Dalam situasi di mana nyeri sangat parah, seperti setelah operasi, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri opioid dalam jangka pendek. Penggunaan opioid harus sesuai dengan petunjuk dokter dan dibatasi pada dosis yang diperlukan karena penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan risiko terhadap Ibu dan janin.

Selain itu, penggunaan opioid selama kehamilan juga dapat menyebabkan neonatal abstinence syndrome (NAS) yaitu kondisi di mana bayi mengalami gejala penarikan setelah lahir karena terpapar opioid dalam rahim. Oleh karena itu, penggunaan opioid harus dipertimbangkan dengan cermat dan hanya digunakan jika manfaatnya melebihi risiko potensial bagi Ibu dan janin.

2. Flu dan batuk

Penggunaan obat flu selama kehamilan memerlukan pertimbangan yang hati-hati karena beberapa bahan aktif dalam obat flu memiliki potensi risiko bagi perkembangan janin. Sebagian besar dokter merekomendasikan untuk menunda penggunaan obat flu hingga setelah minggu ke-12 kehamilan untuk meminimalkan risiko pada bayi.

Beberapa opsi aman yang dapat digunakan untuk meredakan gejala flu selama kehamilan termasuk:

  1. Sirup obat batuk biasa yang dapat membantu meredakan batuk yang disebabkan oleh flu.
  2. Dekstrometorfan (Robitussin) dan dekstrometorfan-guaifenesin (Robitussin DM) adalah pilihan yang aman untuk meredakan batuk. Keduanya diklasifikasikan dalam kategori C oleh FDA, yang berarti studi pada hewan menunjukkan risiko pada janin, tetapi tidak ada studi yang memadai pada manusia.
  3. Obat ekspektoran di siang hari dan penekan batuk di malam hari dapat membantu mengatasi batuk yang mengganggu tidur.
  4. Acetaminophen (Tylenol) adalah pilihan yang aman untuk menghilangkan rasa sakit dan demam selama kehamilan. Obat ini diklasifikasikan dalam kategori B oleh FDA, yang berarti studi pada hewan tidak menunjukkan risiko yang signifikan, meskipun penelitian pada manusia terbatas.

Sementara itu, bahan aktif pseudoephedrine dalam Sudafed dapat memengaruhi aliran darah dari rahim ke janin. Penggunaannya selama kehamilan dapat aman dalam beberapa kasus, tetapi perlu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Bunda memiliki tekanan darah tinggi atau masalah kesehatan lainnya.

Selalu penting untuk mengikuti saran dokter dan menghindari obat-obatan yang tidak diresepkan tanpa persetujuan medis selama kehamilan.

Cara mencegah demam saat hamil

Melansir Medical News Today, demam tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena penyakit sejak awal. Beberapa cara pencegahan yang efektif meliputi:

  1. Vaksinasi flu adalah langkah pencegahan yang sangat penting, terutama selama musim flu. Hal ini membantu melindungi  dari virus flu yang dapat menyebabkan demam dan komplikasi lainnya. Ini juga dapat membantu melindungi bayi setelah lahir karena mereka akan menerima perlindungan dari Bunda.
  2. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran infeksi. Hal ini termasuk langkah sederhana namun efektif untuk menghilangkan kuman dan virus dari tangan yang dapat membantu mencegah Bunda terkena penyakit yang dapat menyebabkan demam.
  3. Jika ada seseorang yang sakit, terutama dengan gejala flu atau infeksi lainnya, lebih baik menjauh dari mereka jika memungkinkan. Penyebaran penyakit dapat terjadi melalui udara atau kontak langsung, jadi mengurangi paparan terhadap orang yang sakit dapat membantu mencegah Bunda terinfeksi.

Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan ini, Bunda dapat membantu melindungi diri sendiri dan bayi dari penyakit yang dapat menyebabkan demam selama kehamilan. Tetap konsisten dengan praktik pencegahan ini dapat membantu menjaga kesehatan dan meminimalkan risiko terkena penyakit.

Demikian ulasan tentang ibu hamil sering mengalami demam. Semoga bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Jangan Sepelekan, Ini 7 Tanda Bahaya Kehamilan yang Bisa Ancam Keselamatan Ibu & Janin

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

4 Kitab yang Diturunkan Allah SWT Beserta Rasul yang Menerimanya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Aulia Anak Bungsu Alyssa Soebandono & Dude Harlino Selalu Ramai Dikomentari Netizen

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Tanda Anak Alami Speech Delay yang Jarang Disadari Orang Tua

Parenting Asri Ediyati

Belajar dari Suami Yura Yunita, Intip Ucapan Manis Donne Maula saat Istri Ulang Tahun

Mom's Life Arina Yulistara

Pernah Capai BB 107 Kg, Ini Cara Diet Oprah Winfrey

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Curhat Ari Lasso Tak Sangka Bisa Sekolahkan Anak ke Luar Negeri

4 Kitab yang Diturunkan Allah SWT Beserta Rasul yang Menerimanya

Belajar dari Suami Yura Yunita, Intip Ucapan Manis Donne Maula saat Istri Ulang Tahun

7 Tanda Anak Alami Speech Delay yang Jarang Disadari Orang Tua

Pernah Capai BB 107 Kg, Ini Cara Diet Oprah Winfrey

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK