Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ciri-ciri Janin Sumbing yang Bisa Dilihat dari USG

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 12 Apr 2024 17:00 WIB

Ilustrasi USG
Ilustrasi USG/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang
Daftar Isi
Jakarta -

Bibir sumbing dan/atau langit-langit mulut (lelangit) merupakan kelainan bawaan yang sudah bisa dideteksi sejak masa kehamilan. Kondisi ini bisa diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG), Bunda.

Dilansir Mayo Clinic, USG prenatal merupakan tes yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar janin yang sedang berkembang. Saat menganalisis gambar, dokter mungkin mendeteksi perbedaan pada struktur wajah janin sumbing, Bunda.

Bibir sumbing dapat dideteksi dengan USG mulai sekitar minggu ke-13 kehamilan. Saat janin terus berkembang, diagnosis bibir sumbing mungkin menjadi lebih mudah.

Penjelasan serupa juga dipaparkan oleh pakar kesehatan, Jabeen Begum, MD. Menurutnya, dokter seharusnya bisa melihat perbedaan struktur wajah bayi pada USG yang dilaukan antara minggu ke-11 dan ke-13. Namun, USG sering kali dapat menunjukkan bibir sumbing saja atau bibir sumbing dan langit-langit mulut pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.

"Bibir sumbing dan lelangit lebih mudah terlihat seiring perkembangan janin. Namun, lelangit atau sebagian bibir sumbing mungkin tidak terlihat pada tes pencitraan ini," kata Begum, dikutip dari Web MD.

Jika USG prenatal menunjukkan adanya sumbing, dokter biasanya menawarkan prosedur untuk mengambil sampel cairan ketuban dari rahim atau disebut amniosentesis. Melalui pemeriksaan ini, Bunda bisa mengetahui apakah janin mewarisi sindrom genetik yang dapat menyebabkan cacat lahir. Namun, seringkali penyebab bibir sumbing dan langit-langit mulut sumbing tidak diketahui.

Begum mengatakan bahwa diagnosis bibir sumbing mungkin sulit dilakukan selama kehamilan. Diagnosis biasanya lebih mudah dilakukan saat bayi baru lahir.

"Tidak mudah untuk mendiagnosis bibir sumbing dan lelangit saat janin masih dalam masa pertumbuhan di dalam kandungan. Diagnosis lebih mudah dilakukan dengan melihat mulut, hidung, dan langit-langit mulut bayi baru lahir," ujarnya.

"Pemeriksaan USG selama kehamilan terkadang dapat menunjukkan adanya bibir sumbing, dengan atau tanpa lelangit. Dokter dapat memastikan diagnosisnya dengan pemeriksaan setelah bayi lahir. Namun celah kecil pada bibir atau langit-langit mungkin tidak terlihat sampai bayi mengalami kesulitan menyusu, atau masalah lain di kemudian hari."

Ya, USG kehamilan mungkin sulit untuk melihat adanya ciri-ciri bibir sumbing pada janin, Bunda. Melansir dari laman Clevelend Clinic, hanya 7 perse kasus bibir sumbing dan lelangit yang terlihat pada USG prenatal.

Ciri -ciri janin sumbing yang bisa dilihat USG

Secara khusus, ciri-ciri umum bibir sumbing yang terlihat di USG dapat berupa keanehan yang ditemukan di area wajah, khususnya bibir janin. Keanehan ini dapat berupa cekungan di bibir atas.

Menurut ulasan di Radiopaedia, cacat bibir atas dapat terlihat ketika daerah yang melalui bibir atas janin menunjukkan defek (kelainan). Temuan ini mungkin bisa diperkuat bila ditemukan cacat serupa pada jaringan lunak bibir atas yang menutupi rahang atas.

Sementara dalam ulasan di The Fetal Medicine Foundation dijelaskan, bibir sumbing yang khas pada USG tampak sebagai cacat linier yang memanjang dari satu sisi bibir hingga lubang hidung. Sedangkan lelangit yang berhubungan dengan bibir sumbing dapat meluas melalui punggung alveolar dan langit-langit keras (hard palate), mencapai dasar rongga hidung atau bahkan dasar orbit atau struktur tulang tengkorak yang membungkus bola mata.

Ilustrasi Janin dan KeguguranIlustrasi USG/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Penyebab bibir sumbing

Dalam kebanyakan kasus, penyebab bibir sumbing dan lelangit tidak diketahui secara pasti, Bunda. Kondisi ini tidak dapat dicegah.

Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa bibir sumbing disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Tampaknya ada kemungkinan lebih besar terjadi sumbing pada bayi baru lahir bila saudara kandung, orang tua, atau kerabat pernah mengalami masalah tersebut.

Penyebab potensial lainnya mungkin terkait dengan obat yang dikonsumsi ibu selama kehamilan. Beberapa obat yang dapat menyebabkan bibir sumbing dan lelangit antara lain obat anti kejang atau antikonvulsan, obat jerawat yang mengandung accutane dan metotreksat, serta obat yang biasa digunakan untuk mengobati kanker, radang sendi, dan psoriasis.

Bibir sumbing dan lelangit juga bisa terjadi akibat paparan virus atau bahan kimia saat janin sedang berkembang di dalam rahim. Dalam beberapa kasus, bibir sumbing dan lelangit merupakan bagian dari kondisi medis lain yang dialami anak.

Gejala bibir sumbing pada bayi baru lahir

Bayi dengan bibir sumbing dan lelangit mungkin lebih sulit untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan makan, mulai dari menyusu di botol atau payudara.

Masalah tersebut dapat terjadi karena langit-langit mulut bayi belum terbentuk sempurna. Saat mencoba menyusu, ASI bisa saja keluar dari hidungnya, Bunda.

Selain kesulitan makan, gejala bibir sumbing dan lelangit lainnya dapat berupa:

  • Keterlambatan bicara atau kesulitan berbicara
  • Infeksi telinga
  • Gangguan pendengaran
  • Gigi hilang, bengkok, atau tumbuh kecil
  • Gigi dan rahang yang tidak sejajar

Penanganan bibir sumbing

Nah, karena banyaknya masalah yang muncul terkait bibir sumbing dan/atau lelangit, tim dokter biasanya akan melibatkan banyak ahli atau spesialis dalam menangani kondisi ini. Berikut beberapa pakar yang ikut dalam menangani bibir sumbing dan/atau lelangit:

  • Dokter ahli bedah plastik mengevaluasi dan melakukan operasi yang diperlukan pada bibir dan/atau lelangit.
  • Dokter ahli otolaryngologist (dokter telinga, hidung, dan tenggorokan) mengevaluasi masalah pendengaran dan mempertimbangkan pilihan pengobatan untuk mengatasinya.
  • Dokter ahli bedah mulut akan mengubah posisi segmen rahang atas untuk meningkatkan fungsi dan penampilan, bila diperlukan, dan untuk memperbaiki celah gusi.
  • Dokter ortodontis dapat meluruskan dan memposisikan ulang gigi.
  • Dokter gigi dapat melakukan perawatan gigi secara rutin.
  • Dokter spesialis prostodontis membuat gigi tiruan dan peralatan gigi untuk memperbaiki penampilan dan memenuhi kebutuhan fungsional untuk makan dan berbicara.
  • Ahli patologi wicara dapat menilai masalah bicara dan makan.
  • Seorang terapis wicara bekerja dengan anak untuk meningkatkan kemampuan bicara
  • Audiolog atau spesialis gangguan komunikasi yang berasal dari gangguan pendengaran dapat menilai dan memantau pendengaran anak.
  • Perawat memberikan pengawasan berkelanjutan terhadap kesehatan anak
  • Pekerja sosial/psikolog dibutuhkan untuk mendukung keluarga dan menilai masalah yang terjadi.
  • Ahli genetika membantu orang tua dan pasien dewasa memahami kemungkinan untuk melahirkan anak dengan kondisi serupa.

Demikian serba-serbi bibir sumbing dan diagnosisnya melalui USG. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda