
kehamilan
Kapan Bibir Janin Mulai Terbentuk? Kenali Tahap Perkembangan Janin
HaiBunda
Kamis, 01 Aug 2024 10:41 WIB

Daftar Isi
Tahap perkembangan area wajah janin sudah dimulai sejak trimester pertama. Salah satu perkembangan yang penting adalah terbentuknya bibir janin, Bunda.
Bibir atau area mulut janin akan terus berkembang sampai akhir kehamilan. Tahapan perkembangan bibir dan area mulut ini dapat dilihat melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Kapan bibir janin mulai terbentuk sempurna?
Dilansir March of Dimes dan Cleveland Clinic, bibir bayi pertama kali terbentuk di antara minggu ke-4 dan ke-7 kehamilan. Sementara langit-langit atau bagian rongga mulut sebelah atas terbentuk mulai dari minggu ke-6 hingga ke-9 kehamilan.
Di usia kehamilan 11 minggu, janin mulai bereksplorasi dengan membuka dan menutup mulutnya. Memasuki usia kehamilan 16 minggu, barulah bibir janin sudah terbentuk cukup sempurna.
Kapan deteksi bibir sumbing pada janin bisa dilakukan?
Masalah yang terjadi pada perkembangan bibir dan mulut janin sudah dapat dideteksi pada trimester kedua, Bunda. Pakar kesehatan, Jabeen Begum, MD., mengatakan bahwa pemeriksaan USG dapat mendeteksi bibir sumbing dan kondisi lelangit pada usia kehamilan 16 minggu.
"Bibir sumbing dan lelangit lebih mudah terlihat seiring perkembangan janin. Namun, lelangit atau sebagian bibir sumbing mungkin tidak terlihat pada tes pencitraan ini," kata Begum, dikutip dari Web MD.
Ya, deteksi bibir sumbing selama kehamilan mungkin sulit dilakukan karena bayi masih bertumbuh di dalam kandungan. Diagnosis biasanya lebih mudah ditegakkan saat bayi sudah lahir.
"Tidak mudah untuk mendiagnosis bibir sumbing dan lelangit saat janin masih dalam masa pertumbuhan di dalam kandungan. Diagnosis lebih mudah dilakukan dengan melihat mulut, hidung, dan langit-langit mulut bayi baru lahir," ujar Bogum.
"Pemeriksaan USG selama kehamilan terkadang dapat menunjukkan adanya bibir sumbing, dengan atau tanpa lelangit. Dokter dapat memastikan diagnosisnya dengan pemeriksaan setelah bayi lahir. Namun celah kecil pada bibir atau langit-langit mungkin tidak terlihat sampai bayi mengalami kesulitan menyusu, atau masalah lain di kemudian hari," sambungnya.
Pada kebanyakan kasus, hanya 7 persen kasus bibir sumbing yang dapat terdeteksi melalui USG prenatal, Bunda.
Tanda janin bibir sumbing
Secara khusus, tanda janin mengalami bibir sumbing dapat dikenali dengan ditemukannya keanehan di area wajah, khususnya bibir, dalam pemeriksaan USG. Keanehan ini dapat berupa cekungan di bibir bagian atas.
Menurut ulasan di laman Radiopaedia, cacat bibir atas dapat terlihat ketika daerah yang melalui bibir atas janin menunjukkan defek (kelainan). Temuan ini mungkin dapat diperkuat bila ditemukan cacat serupa pada jaringan lunak bibir atas yang menutupi rahang atas.
Sementara dalam ulasan di The Fetal Medicine Foundation dijelaskan, bibir sumbing yang khas pada USG tampak sebagai cacat linier yang memanjang dari satu sisi bibir hingga lubang hidung. Sedangkan lelangit yang berhubungan dengan bibir sumbing dapat meluas melalui punggung alveolar dan langit-langit keras (hard palate), mencapai dasar rongga hidung atau bahkan dasar orbit atau struktur tulang tengkorak yang membungkus bola mata.
![]() |
Penyebab janin bibir sumbing
Penyebab bibir sumbing tidak diketahui secara pasti, Bunda. Tetapi, dokter yakin bahwa cacat tersebut dapat terjadi karena faktor genetik dan lingkungan. Genetika dapat berperan dalam perkembangan bibir sumbing bila salah satu atau kedua orang tua mewariskan gen yang membuat bibir sumbing lebih mungkin terjadi.
Sementara faktor lingkungan dikaitkan dengan pola hidup Bunda selama hamil. Berikut faktor-faktor lingkungan dan faktor lainnya yang diyakini para ilmuwan dapat menyebabkan bibir sumbing:
- Kebiasaan merokok, minum alkohol, dan mengonsumsi obat-obatan terlarang
- Mengidap diabetes
- Kekurangan asam folat
Penyebab potensial lainnya mungkin terkait dengan obat yang dikonsumsi Bunda selama kehamilan. Beberapa obat yang dikaitkan ini antara lain obat anti kejang atau antikonvulsan, obat jerawat yang mengandung accutane dan metotreksat, serta obat yang biasa digunakan untuk mengobati kanker, radang sendi, dan psoriasis.
Selain itu, bibir sumbing juga diyakini dapat terjadi akibat paparan virus atau bahan kimia saat janin sedang berkembang di dalam rahim. Dalam beberapa kasus, bibir sumbing dan lelangit merupakan bagian dari kondisi medis lain yang dialami anak.
Apa yang harus dilakukan orang tua jika janin bibir sumbing?
Jika USG prenatal menunjukkan adanya sumbing, dokter biasanya menawarkan prosedur untuk mengambil sampel cairan ketuban dari rahim atau disebut amniosentesis. Melalui pemeriksaan ini, Bunda bisa mengetahui apakah janin mewarisi sindrom genetik yang dapat menyebabkan cacat lahir. Namun, seperti dijelaskan sebelumnya, seringkali penyebab bibir sumbing tidak diketahui.
Sejauh ini, belum banyak penelitian yang menjanjikan penanganan bibir sumbing sebelum bayi lahir. Menurut NHS Inggris, penanganan bibir sumbing pada anak baru bisa dilakukan setelah ia lahir. Di usia 3 hingga 6 bulan, bayi bisa menjalani operasi untuk memperbaiki bibir sumbingnya. Sementara di usia 6 hingga 12 bulan, operasi untuk memperbaiki lelangit sumbing dapat dilakukan.
Banyak hal yang menentukan waktu tepat tindakan operasi pada kondisi bibir sumbing. Waktu yang tepat pada satu anak belum tentu tepat untuk anak yang lainnya.
Bisakah bibir sumbing pada bayi dicegah?
Bila merujuk pada faktor lingkungan dan pola hidup, maka bibir sumbing dapat dicegah. Tindakan pencegahan ini dapat dilakukan sebelum Bunda memulai program hamil. Berikut beberapa caranya:
1. Konsumsi asam folat
Asam folat dapat dikonsumsi setidaknya satu bulan sebelum hamil dan selama 12 minggu pertama kehamilan. Studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal tahun 2007 menemukan, risiko janin terkena bibir sumbing bisa turun pada ibu hamil yang mengonsumsi asam folat di awal kehamilan secara rutin.
"Selain mencegah cacat tabung saraf, asam folat juga bisa mengurangi risiko terjadinya bibir sumbing dan celah lelangit," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi Anisha Farishta, M.D., melansir dari Parents.
2. Menghindari bahan kimia berbahaya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa racun dan bahan kimia tertentu dapat meningkatkan risiko cacat lahir, termasuk bibir sumbing. Bahan kimia berbahaya ini dapat ditemukan di sekitar kita, seperti polusi asap kendaraan atau bahan kimia di pembersih pakaian dan alat rumah rangga.
Zat berbahaya juga dapat ditemukan di rokok, minuman alkohol, dan obat-obatan terlarang. Untuk mencegah bibir sumbing, Bunda sebaiknya menghindari paparan bahan kimia tersebut ya.
3. Menghindari konsumsi obat-obatan tertentu
Seperti telah dijelaskan, beberapa obat dapat meningkatkan risiko bibir sumbing bila dikonsumsi selama kehamilan. Sebelum mengonsumsi obat, Bunda sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.
Demikian penjelasan mengenai tahap perkembangan mulut dan bibir janin, serta penyebab dan cara mencegah bibir sumbing saat hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Kondisi & Kebiasaan Ibu Hamil yang Dapat Menyebabkan Bayi Terlahir dengan Bibir Sumbing

Kehamilan
Ciri-ciri Janin Sumbing yang Bisa Dilihat dari USG

Kehamilan
7 Cara Mencegah Bibir Sumbing Anak sejak dalam Kandungan

Kehamilan
Cerita Bunda Kena 'Prank' Janin saat USG, Dikira Sumbing Ternyata...

Kehamilan
Mitos Ibu Hamil Menjahit Lahirkan Bayi Berbibir Sumbing, Simak Faktanya!


12 Foto
Kehamilan
12 Ilustrasi Gambar Perkembangan Janin Trimester Satu: Minggu ke-1 sampai ke-12
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda