Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali Ciri-ciri HBsAg Positif pada Ibu Hamil

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Jumat, 26 Apr 2024 11:28 WIB

Ibu hamil dan dokter
Kenali Ciri-ciri HBsAg Positif pada Ibu Hamil/Foto: PRImageFactory
Daftar Isi
Jakarta -

Hepatitis B (HBV) adalah salah satu penyakit yang perlu mendapat perhatian serius, terutama bagi para Bunda yang sedang hamil. Penyakit ini dapat dideteksi dengan hasil tes yang menunjukkan HBsAg positif.

Meskipun tidak semua Bunda yang terinfeksi virus ini menunjukkan gejala yang jelas, namun risiko penularan kepada bayi saat lahir tetap menjadi perhatian utama.

 Tes antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) positif pada Bunda selama kehamilan menimbulkan pertanyaan besar: Apakah bayi akan tertular hepatitis B?

Apa penyebabnya dan apakah bayi bisa tertular?

Penyebab hepatitis B

Ketika HBsAg positif, bisa dipastikan hepatitis B akan menyerang. Tapi, apa saja penyebab Bunda bisa terkena hepatitis B? Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah penyebabnya.

1. Berbagi jarum suntik

Penularan hepatitis B sering terjadi melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lainnya dari seseorang yang terinfeksi.

Berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi merupakan salah satu cara yang paling umum untuk tertular. Ini bisa terjadi di berbagai situasi, termasuk penggunaan narkoba suntik yang tidak steril.

2. Faktor genetik

Beberapa individu dapat menjadi pembawa virus hepatitis B tanpa menunjukkan gejala penyakitnya. Jika ibu dari Bunda adalah pembawa virus hepatitis B, Bunda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk tertular dari ibunya, baik saat lahir maupun melalui kontak darah lainnya selama hidupnya.

3. Tindik atau tato

Praktik tindik atau membuat tato yang tidak dilakukan dengan steril dan higienis meningkatkan risiko penularan hepatitis B. Hal ini karena tindakan tersebut melibatkan penetrasi kulit dan dapat menyebabkan darah berkontak langsung dengan benda tajam yang tidak steril.

4. Kontak seksual

Kontak seksual tanpa perlindungan dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis B dapat menyebabkan penularan virus.

Virus hepatitis B dapat ditemukan dalam cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina, sehingga risiko penularan sangat tinggi jika tidak menggunakan kondom.

Memahami faktor-faktor risiko ini penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan melindungi diri sendiri serta orang-orang terdekat dari penularan hepatitis B. 

Sementara itu, apa saja gejala yang bisa Bunda rasakan?

Ciri-ciri HBsAg positif

Saat HBsAg positif, ada beberapa gejala hepatitis B yang bisa Bunda rasakan. Beberapa gejala tersebut adalah:

1. Kelelahan

Ketika Bunda hamil, tubuhnya bekerja ekstra keras untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun, jika Bunda merasa lelah secara berlebihan, bahkan setelah istirahat yang cukup, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh Bunda sedang melawan infeksi, termasuk hepatitis B.

2. Mual dan muntah

Rasa mual dan sering muntah adalah gejala umum yang dialami oleh banyak ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Namun, jika mual dan muntah Bunda lebih parah daripada biasanya atau terjadi di luar trimester pertama, ini bisa menjadi tanda peringatan.

3. Urine berwarna gelap

Warna urine yang lebih gelap dari biasanya bisa menjadi indikasi bahwa hati tidak bekerja sebagaimana mestinya. Ini karena hati yang terpengaruh oleh Hepatitis B mungkin tidak dapat memproses zat-zat limbah dengan efisien.

4. Tinja berwarna tanah liat

Perubahan warna tinja menjadi lebih terang atau berwarna tanah liat juga bisa menjadi tanda masalah hati, termasuk infeksi Hepatitis B. Hal ini disebabkan oleh gangguan dalam produksi bilirubin, zat yang memberi warna pada tinja.

5. Penyakit kuning

Penyakit kuning atau jaundice adalah gejala klasik dari masalah hati, termasuk Hepatitis B. Warna kuning pada kulit atau mata terjadi ketika kadar bilirubin dalam darah meningkat, yang menunjukkan bahwa hati tidak dapat memprosesnya dengan baik.

Memahami gejala-gejala ini dan mengenali perubahan yang terjadi pada tubuh Bunda sangat penting selama kehamilan. Jika Bunda mengalami salah satu atau beberapa gejala ini, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

Apakah akan menular ke bayi di dalam kandungan?

Saat seorang Bunda hamil dinyatakan positif tes HBsAg, hal itu tidak berarti bahwa bayinya pasti akan terinfeksi hepatitis B. Peluang untuk menularkan virus kepada bayi saat lahir berkisar antara 10-20 persen, kecuali jika Bunda menerima pengobatan dalam waktu 12 jam setelah kelahiran.

Risiko penularan hepatitis B kepada bayi dapat bervariasi tergantung pada waktu infeksi Bunda dan tingkat keparahan infeksi. Risiko tertinggi terjadi jika Bunda terinfeksi pada trimester ketiga kehamilan, dengan risiko hingga 80-90 persen.

Jika Bunda mengetahui dirinya sebagai pembawa virus hepatitis B, dokter akan mengambil langkah-langkah khusus saat proses persalinan dan perawatan bayi setelah lahir untuk mengurangi kemungkinan infeksi.

Meskipun bayi yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala segera, mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi pembawa virus hepatitis B secara kronis, yang dapat menyebarkan virus sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang dianjurkan. 

 Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda