KEHAMILAN
Mengenal Aglutinasi, Kondisi Sperma Menggumpal dan Cara Mengobatinya
ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Rabu, 08 May 2024 21:30 WIBBagi para pasangan suami istri yang tak kunjung hamil, penting untuk segera memeriksakan kesuburan ke dokter kandungan. Pemeriksaan kesuburan ini tak hanya berlalu pada wanita, tetapi juga pada pria. Ayah berkemungkinan mengalami aglutinasi, yang penyebab sperma mengalami penurunan kualitasnya.
Meskipun sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, aglutinasi sperma dapat memiliki dampak signifikan terhadap kemampuan sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur, sehingga memengaruhi kesuburan.
Untuk para Bunda dan Ayah yang ingin mengetahui lebih lanjut terkait masalah kesuburan pria, yaitu aglutinasi sperma, yuk, baca informasi selengkapnya di sini.
Apa itu aglutinasi sperma?
Aglutinasi sperma merupakan suatu masalah kesuburan pria yang ditandai dengan menggumpalnya sperma dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam kondisi ini, sperma yang seharusnya bergerak secara bebas menuju sel telur mengalami kelainan seperti melekat pada satu sama lain. Hal ini dikarenakan bentuk mereka yang serupa dengan gumpalan.
Penggumpalan sperma ini akan berdampak pada kesuburan pria, sebab kondisi ini membuat sperma sulit berenang melalui leher rahim, sehingga akan terjadi kesukaran dalam pembuahan. Bahkan lebih buruknya dapat mengakibatkan kemandulan.
Melansir dari laman FertilitySmarts, infertilitas pada pria dapat terjadi sebab adanya kelainan pada produksi sperma, fungsi sperma, atau keduanya. Masalah kesehatan ini menyumbang angka lebih dari 40 persen dari keseluruhan kasus infertilitas.
Ketika pengamatan terhadap sperma dilakukan, maka dapat dianalisis apakah terdapat sperma yang melekat satu sama lain. Nah, persentase aglutinasi ini bergantung pada parameter dari sampel air mani yang dianalisis. Menurut inviTRA, hasil analisis terbagi menjadi dua jenis, yakni:
Aglutinasi Positif
Aglutinasi positif akan menunjukkan kondisi ketika sperma motil (bergerak) yang diamati sudah saling menempel dalam suatu gumpalan kelompok. Penyatuan sperma ini dapat berupa bersatunya bagian kepala ke kepala, ekor ke ekor, atau bahkan campuran keduanya, yang membentuk seperti pilinan benang kusut.
Aglutinasi Negatif
Di sisi lain, aglutinasi negatif ditandai dengan tidak adanya sperma motil yang menempel atau menggumpal pada sampel ejakulasi yang diuji. Sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi ini menandakan tak ada yang salah dari kesuburan pria tersebut.
Klasifikasi Aglutinasi Sperma Berdasarkan Jumlah Sperma
Apabila seorang pria positif mengalami masalah kesuburan aglutinasi. Merujuk pada WHO Laboratory Manual for the Examination and Processing of Human Semen edisi ke-6, terdapat empat klasifikasi atau tingkatan aglutinasi sperma yang berbeda-beda, tergantung pada jumlah sperma yang menggumpal, yaitu:
- Grade 1 (isolated): jumlah sperma yang menggumpal kurang dari sepuluh sperma per aglutinasi dari banyaknya sperma yang bebas
- Grade 2 (moderate): setiap aglutinasi atau gumpalan terdiri dari 10 – 50 sperma
- Grade 3 (strong): aglutinasi terbentuk oleh lebih dari 50 sperma sehingga jumlah sperma bebas menjadi lebih sedikit
- Grade 4 (complete): semua sperma membentuk gumpalan sempurna dan saling berhubungan satu sama lain
Ketika membaca hasil tes kesuburan, persentase yang ditetapkan untuk aglutinasi sperma mewakili jumlah sperma yang saling menempel di dalam sampel yang diuji. Sebagai contoh, jika sampel air mani menunjukkan sekitar setengah dari sperma saling menempel, maka laporan tes akan membaca aglutinasi sperma sebesar 50 persen.
Persentase aglutinasi sperma yang tinggi tentunya dapat menjadi penyebab infertilitas pada pria, karena gumpalan itu menghalangi pergerakan sperma menuju sel telur. Oleh karenanya sel sperma takkan berhasil membuahi sel telur dan kehamilan tidak akan terjadi, Bunda.
Perbedaan aglutinasi dan agregasi sperma
Aglutinasi dan agregasi sperma adalah dua masalah kesuburan pria yang mengarah pada sperma yang melekat atau menggumpal. Meskipun kelihatannya sama, dua hal ini memiliki perbedaan yang mendasar dalam konsepnya.
Aglutinasi sperma merupakan kondisi ketika sperma bergerak aktif yang menempel bersama dalam kelompok gumpalan. Sebaliknya, agregasi terjadi ketika sperma yang tidak aktif atau tidak bergerak melekat bersama.
Agregasi sperma juga dapat terjadi ketika sperma yang aktif bergerak maupun tidak aktif melekat pada lendir atau sel lain selain sperma. Selain itu, agregasi juga cenderung kurang spesifik pembahasannya dalam dampak klinis dibandingkan aglutinasi sperma.
Tanda dan gejala aglutinasi sperma
Seorang ahli ginekolog, Claudia Flores M.D. menyampaikan bahwa gejala aglutinasi sperma ditandai dengan bentuk sperma yang menggumpal. Namun, biasanya kondisi ini tidak dapat terlihat secara langsung atau dirasakan oleh pria yang mengalaminya. Hal ini karena aglutinasi sperma terjadi di luar tubuh, yaitu saat sampel sperma dianalisis dalam tes kesuburan.
Gumpalan tersebut terbentuk dari sperma yang saling menempel di bagian kepala, ekor, atau keduanya. Padahal seharusnya tidak saling menempel, sehingga ia dapat bergerak bebas untuk berenang lurus dalam bentuk yang sehat menuju sel telur.
Penyebab aglutinasi sperma
Masalah kesuburan aglutinasi sperma dapat menjadi sebuah akibat dari adanya antibodi dalam semen atau cairan sperma yang bersifat antisperma. Kondisi ini menjadi penyebab yang paling umum terjadi. Antibodi tersebut dapat mengidentifikasi membran atau lapisan pelindung sel sperma dan mengikatnya menjadi satu gumpalan.
Hadirnya antibodi ini menyebabkan kondisi infertilitas imunologis, yaitu status ketidaksuburan. Dilansir dari BabyMed, antibodi ini berkontribusi sekitar 7 persen pada kasus infertilitas pria. Untuk mendeteksi keberadaan antibodi ini biasanya dilakukan melalui uji Mixed Antiglobulin Reaction (MAR).
Nah, dalam penafsiran tes uji tersebut, penting untuk selalu mempertimbangkan riwayat gangguan yang mungkin terjadi pada saluran reproduksi pria, seperti sumbatan pada saluran sperma atau riwayat infeksi menular seksual. Keberadaan antibodi antisperma pada pasien dengan jumlah sperma yang rendah mungkin dapat menandakan adanya saluran sperma yang tersumbat di satu sisi. Lebih lanjut, adanya antibodi ini juga dapat berkaitan pada infeksi klamidia atau mycoplasma.
Selanjutnya, ada juga kondisi lain yang diyakini kemungkinan menjadi penyebab dari aglutinasi sperma, yaitu:
a. Infeksi bakteri
Aglutinasi sperma bisa menandakan adanya infeksi pada saluran kemih atau reproduksi dari seorang pria. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang memengaruhi sel darah putih untuk membuat sperma menggumpal satu sama lain. Penyebab satu ini didukung kuat dalam studi berjudul The Presence of bacteria species in semen and sperm quality dalam Journal of Assisted Reproduction and Genetics.
Bakteri tersebut akan membuat pH dalam sperma berubah dan menggumpal. Alhasil banyak pria akan merasakan masalah seperti di bawah ini:
- sulit buang air kecil
- nyeri saat buang air kecil
- urine bercampur darah
- testis yang membengkak
b. Ketidakseimbangan hormon
Hormon yang tidak seimbang jumlahnya dalam tubuh akan membuat bentuk sperma menjadi tidak beraturan dan berkonsentrasi begitu tinggi, saat menjadi sampel uji. Sebab, kondisi tersebut menyebabkan air mani dari seorang pria menjadi berbentuk menggumpal yang begitu kental.
Tak hanya itu, keseimbangan hormon juga disertai dengan beberapa tanda lain, yakni:
- hasrat seksual yang menurun
- sulit untuk ereksi
- rambut yang rontok
- tubuh mudah lelah
c. Gangguan pada kelenjar prostat
Kelenjar prostat atau vesikula seminalis adalah kelenjar yang bertanggung jawab untuk produksi sperma. Nah, saat terjadi gangguan di kelenjar ini, maka volume cairan semen akan mengalami produksi cairan yang berlebihan. Banyaknya cairan tersebut akan berakibat pada aglutinasi sebab sperma akan terasa lebih kental. Akibat lainnya yang menyertai adalah nyeri saat ejakulasi.
Diagnosis aglutinasi sperma
Diagnosis aglutinasi sperma biasanya dilakukan melalui analisis semen, yang merupakan bagian dari uji kesuburan pria. Merujuk dari laman Herts & Essex Fertility Centre, analisis cairan semen atau sperma merupakan tes yang penting untuk mengetahui kesuburan pria. Tes ini juga menjadi salah satu pemeriksaan pertama bagi pasangan suami istri yang mengalami kesulitan untuk hamil.
Analisis tes ini bahkan dapat memastikan keefektifan jenis KB vasektomi dan diperlukan saat seorang pria ingin mendonorkan sperma.
Proses diagnosis aglutinasi sperma melibatkan pengambilan sampel sperma yang dikumpulkan melalui masturbasi dan kemudian dianalisis di laboratorium. Hasil diagnosis tersebut biasanya akan disesuaikan dengan parameter yang ditetapkan dalam referensi WHO, yakni terkait volume, keenceran, konsentrasi, hingga tingkat keaktifan dari sperma.
Selanjutnya, hasil analisis tersebut juga menentukan seberapa parah kondisi penggumpalan sperma dari parameter tersebut, sebagaimana disebutkan dalam tingkat klasifikasi aglutinasi sperma di atas.
Cara mengobati aglutinasi sperma
Cara mengobati aglutinasi sperma tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Apabila aglutinasi disebabkan oleh demam atau proses infeksi, hal ini akan pulih dengan bantuan obat antibiotik dari dokter.
Seringkali dokter juga akan menyarankan konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi untuk meningkatkan kualitas sperma, seperti zinc, vitamin C, dan vitamin E. Kombinasi tersebut akan membantu untuk mengurangi penggumpalan pada sperma.
Namun, jika aglutinasi yang diderita berada pada klasifikasi yang berat, seperti nyeri saat ejakulasi dan buang air kecil, sebaiknya segera periksakan diri pada dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.
10 makanan yang bagus untuk kualitas sperma
Untuk menjaga kualitas sperma, pria perlu selalu menjaga keaktifan tubuhnya dengan rutin berolahraga, menghindari stres, hingga merubah pola makannya. Pola makan sangat berpengaruh dalam mendukung kesuburan pria. Sebuah ulasan di Healthline menerangkan bahwa ada banyak sekali nutrisi yang menopang kualitas kesuburan, salah satunya adalah vitamin D.
Sebuah studi meneliti bagaimana hubungan keberhasilan dalam mengandung sangat berkaitan erat dengan tingkat vitamin D yang terdapat di sperma laki-laki. Sebab vitamin D berperan penting untuk mengatur fisiologi reproduksi. Apabila terjadi defisiensi pada nutrisi tersebut, maka akan ada menurunkan kualitas sperma untuk melakukan pembuahan.
Melansir dari CNY Fertility, berikut daftar makanan yang mengandung nutrisi dan vitamin yang bagus untuk meningkatkan kualitas sperma:
1. Daging sapi
Daging sapi adalah satu dari banyaknya makanan yang dapat mendukung peningkatan jumlah dan motilitas sperma yang sehat. Ini dikarenakan jumlah kandungan nutrisi di dalamnya yang melimpah, seperti zinc, selenium, vitamin B12, karnitin, dan banyak lagi. Semua jenis nutrisi ini bermanfaat untuk motilitas, perkembangan, dan kesehatan sperma secara keseluruhan.
2. Hati sapi
Selanjutnya, ada hati sapi yaitu sumber makanan yang baik untuk meningkatkan kesehatan sperma. Hal ini karena hati sapi mengandung vitamin A yang bermanfaat untuk menjaga dan memelihara kesehatan saluran genital pria dan sperma. Selain itu, ada juga kandungan asam folat yang tinggi untuk meningkatkan jumlah sperma.
3. Salmon
Salmon adalah ikan dengan kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi. Omega 3 adalah salah satu dari banyaknya vitamin dan suplemen yang baik untuk meningkatkan jumlah sperma. Vitamin ini juga memainkan peran penting dalam struktur dan pembentukan sel sperma dan sel lainnya. Mengkonsumsi omega 3 dapat membantu meningkatkan motilitas sperma dan meningkatkan jumlah sperma.
4. Tiram
Seperti yang sudah disebutkan bahwa zinc adalah nutrisi yang paling berdampak dalam meningkatkan kualitas sperma. Nah, salah satu sumber makanan yang kaya akan zinc adalah tiram. Tiram mengandung jumlah zinc terbesar dari banyaknya makanan. Bahkan ia juga memiliki kandungan nutrisi lain, seperti vitamin B12, vitamin D, dan selenium. Kombinasi ini membuat tiram menjadi makanan yang sangat baik untuk meningkatkan jumlah dan motilitas sperma.
5. Produk olahan susu
Keju dan yogurt, produk olahan susu yang kaya akan nutrisi ini dapat secara signifikan membantu kesuburan pria. Makanan ini mengandung asam lemak omega-3, vitamin B12, dan D-aspartat. Ketiganya berperan penting dalam meningkatkan kesehatan sperma. Terutama, vitamin B12 dan D-aspartat yang meregulasi hormon testosteron, untuk memengaruhi motilitas sperma dan meningkatkan peluang kehamilan.
6. Kuning Telur
Kuning telur merupakan sumber yang kaya akan vitamin B12, vitamin D, vitamin E, zinc, dan asam amino. Nutrisi-nutrisi ini berperan penting dalam produksi hormon testosteron dan sperma yang sehat beserta motilitasnya.
7. Tomat
Tomat adalah sumber makanan yang kaya akan likopen, yaitu pigmen merah alami dengan sifat antioksidan yang kuat. Antioksidan ini membantu melindungi sperma dari kerusakan dan dapat meningkatkan kualitas sperma.
Selain likopen, tomat juga mengandung vitamin C, vitamin A, dan vitamin K, serta mineral seperti kalium dan asam folat. Vitamin C membantu meningkatkan motilitas sperma dan mencegah kerusakan sel sperma, sedangkan vitamin A penting untuk produksi sperma yang sehat. Vitamin K dan folat juga berperan penting dalam regulasi fungsi hormon dan produksi sperma yang optimal.
8. Sayuran hijau
Sayuran hijau kaya akan asam folat dan vitamin B9. Kedua nutrisi ini dapat membantu dalam regenerasi serta meningkatkan kualitas sperma sehingga mampu membuahi sel telur. Sayuran hijau yang dianjurkan untuk dikonsumsi, yaitu brokoli, asparagus, dan bayam.
9. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan adalah sumber nutrisi yang kaya dan dapat memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan sperma dan kesuburan pria. Kacang seperti almond dan kenari, mengandung nutrisi tinggi, seperti zinc, asam folat, hingga omega 3, yang penting dalam meningkatkan motilitas sperma.
10. Buah-buahan
Buah seperti jeruk adalah sumber makanan yang kaya vitamin C dan terbukti dapat meningkatkan spermatozoa. Vitamin ini mempunyai sifat polaritas yang tinggi sehingga berpengaruh tinggi terhadap kesuburan pria.
Selain itu, buah alpukat juga baik untuk meningkatkan motilitas dan jumlah sperma. Sebab alpukat mengandung nutrisi zinc yang juga bermanfaat melindungi sperma. Dengan begitu tingkat pembuahan menjadi lebih baik.
Nah, itulah informasi seputar aglutinasi, yaitu kondisi ketika sperma mengalami penggumpalan. Masalah kesuburan satu ini dapat memengaruhi tingkat keberhasilan dari kehamilan. Oleh karenanya, penting untuk pasangan suami istri mengenal kondisi ini. Semoga bermanfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!