KEHAMILAN
Tips Menyikapi Suami yang Suka Body Shaming agar Tak Bikin Insecure setelah Melahirkan
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 08 May 2024 18:55 WIBSetiap orang pasti enggak suka jadi korban body shaming ya, Bunda. Apalagi bila celaan fisik ini diucapkan oleh suami pada istrinya yang baru saja melahirkan.
Tanpa disadari atau tidak, body shaming yang dilakukan suami ke istrinya bisa meninggalkan luka. Perasaan sedih yang muncul juga dapat membuat istri merasa insecure dalam melakukan perannya di keluarga.
Lantas, bagaimana menyikapi suami yang suka body shaming pada istrinya setelah melahirkan?
Psikolog Klinis Dewasa, Alfath Hanifah Megawati, M.Psi, mengatakan bahwa sebelum menanggapi komentar suami, ada baiknya istri menyadari dulu kalau tidak semua komentar yang disampaikan adalah body shaming. Jadi, jangan langsung emosional tanpa tahu maksud sebenarnya.
"Sebelumnya kita perlu mengingat bahwa tidak semua komentar suami tentang tubuh kita adalah body shaming ya," kata perempuan yang akrab disapa Ega ini kepada HaiBunda, belum lama ini.
Sebaliknya, suami juga perlu belajar untuk menyampaikan maksud ucapannya dengan baik. Jangan sampai masukan yang ia sampaikan menyakiti perasaan istrinya.
"Penting bagi suami untuk belajar menyampaikan masukan kepada istrinya dengan cara yang tidak menyakiti," ungkap Ega.
Jangan ragu untuk ungkapkan perasaan Bunda
Bila merasa ucapan suami menyakitkan dan sudah menjurus ke body shaming, ada baiknya segera sampaikan unek-unek Bunda. Bicarakan soal bagian mana dari ucapan yang menyakitkan hati dan seperti apa cara penyampaian yang Bunda inginkan bila suami ingin memberikan masukan.
Setelah itu, Bunda dapat meminta dukungan sang suami untuk melakukan perbaikan diri. Jadi, apa yang disampaikan suami tidak bersifat sepihak saja.
"Ketika suami memberikan komentar tentang tubuh kita, maka kita perlu menyampaikan mengapa komentar itu menyakitkan, apakah cara penyampaiannya yang menyakitkan atau apa pun itu, agar ke depannya masukkan bisa lebih nyaman istri terima," kata Ega.
"Dan minta dukungan konkrit apa yang suami bisa berikan untuk membantu kita melakukan perbaikan diri, terkait yang dikeluhkan," sambungnya.
Ega menyampaikan bahwa perubahan bentuk tubuh perempuan usai melahirkan bukanlah sesuatu yang dianggap buruk. Perubahan ini juga bukanlah beban yang hanya ditanggung istri saja.
"Jika perubahan bentuk tubuh istri akibat kehamilan dan melahirkan, maka itu bukan menjadi beban istri saja," ungkap Ega.
Lantas, seberapa penting dukungan dari suami bagi istri yang baru melahirkan?
Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)
PENTINGNYA DUKUNGAN SUAMI SETELAH ISTRI MELAHIRKAN