Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ciri-ciri Gula Darah Tinggi pada Ibu Hamil dan Cara Menurunkannya

Alysa Audriani   |   HaiBunda

Senin, 13 May 2024 21:00 WIB

Ibu hamil dan dokter
Ciri-ciri Gula Darah Tinggi pada Ibu Hamil dan Cara Menurunkannya/Foto: PRImageFactory
Daftar Isi
Jakarta -

Tak dapat dipungkiri, menjalani suatu kehamilan bukanlah hal yang mudah bagi Bunda. Penting bagi ibu hamil untuk selalu berhati-hati agar dirinya dan janin di dalam kandungannya sehat hingga masa persalinan.

Namun, tak menutup kemungkinan Bunda dapat mengalami gula darah tinggi saat menjalani kehamilan tersebut. Bagaimana bisa? Yuk, simak terus untuk mengetahuinya.

Darah tinggi pada ibu hamil

Ketika hamil, seorang Bunda bisa saja mengalami gula darah tinggi. Gula darah tinggi pada ibu hamil ini disebut juga dengan diabetes gestasional. Seperti penyakit diabetes pada umumnya, cara sel menggunakan gula atau glukosa pada tubuh ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional akan terpengaruh. 

Tak hanya itu, diabetes pada ibu hamil ini terbagi menjadi dua jenis. Melansir dari laman Kemenkes, berikut adalah jenis-jenis diabetes gestasional yang mungkin dialami oleh ibu hamil: 

1. Gestational diabetes mellitus (GDM)

Jenis diabetes GDM yang satu ini adalah kondisi di mana Bunda hanya mengalami diabetes saat kehamilan saja dan tidak memiliki riwayat penyakit diabetes sebelumnya. 

2. Pregestational diabetes mellitus (PGDM) 

Berbeda dengan GDM, jenis ini adalah kondisi bila ibu hamil sudah menderita penyakit diabetes sebelumnya, baik itu diabetes tipe 1 maupun tipe 2. 

Maka dari itu, diabetes gestasional ini akan menyebabkan ibu hamil memiliki gula darah tinggi yang tentunya dapat mempengaruhi kehamilan dan kesehatan janin di dalam kandungan. Namun, tak perlu khawatir bila mengalami diabetes gestasional ya, Bunda. Sebab, biasanya kadar gula darah dapat kembali seperti semula setelah melahirkan. 

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan, Bunda yang mengalami diabetes gestasional saat hamil juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 lho. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk rajin melakukan pemeriksaan kadar gula darah ya.  

Lantas, apa saja sih ciri-ciri diabetes gestasional atau gula darah tinggi pada ibu hamil?

Ciri-ciri gula darah tinggi pada ibu hamil

Perlu Bunda ketahui bahwa biasanya gula darah tinggi pada ibu hamil ini cenderung tidak memiliki gejala atau gejalanya tidak terlalu disadari oleh Bunda sebelum melakukan pemeriksaan kadar gula darah. 

Akan tetapi, jika kadar gula darah ibu hamil sangat tinggi hingga mengalami hiperglikemia, biasanya Bunda akan mengalami beberapa gejala yang signifikan, hal ini meliputi: 

  1. Sering merasa lapar dan makan dengan jumlah yang lebih banyak.
  2. Sering merasa haus.
  3. Sering buang air kecil. 
  4. Mulut terasa kering. 
  5. Mengalami penurunan berat badan. 
  6. Mengalami infeksi atau gatal pada vagina. 
  7. Mudah merasa lelah. 
  8. Mengalami kesemutan pada bagian kaki. 
  9. Memiliki pandangan yang kabur. 
  10. Memiliki penyembuhan luka yang cenderung lebih lama. 
  11. Memiliki permasalahan pada hubungan seksual.

Meski begitu, bisa saja gejala-gejala seperti di atas bukanlah pertanda ibu hamil memiliki gula darah tinggi atau diabetes lho. Maka dari itu, sebaiknya Bunda selalu berkonsultasi kepada dokter bila mengalami gejala apa pun ya. 

Faktor penyebab diabetes pada ibu hamil

Bila saat ini Bunda sedang hamil, mungkin timbul rasa khawatir akan kemungkinan memiliki kadar gula darah yang tinggi. Namun, terdapat beberapa faktor yang umumnya akan membuat ibu hamil terkena diabetes gestasional, seperti: 

  1. Hamil di usia tua atau lebih dari 35 tahun. 
  2. Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. 
  3. Mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan saat hamil. 
  4. Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit diabetes mellitus. 
  5. Memiliki riwayat diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya.
  6. Memiliki riwayat kehamilan stillbirth atau kematian bayi di dalam kandungan.
  7. Memiliki riwayat melahirkan bayi dengan kelainan kongenital.
  8. Memiliki glukosuria atau kadar gula berlebih dalam urine saat hamil.
  9. Memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat yang besarnya lebih dari 4.000 gram. 
Ilustrasi dokter dan Ibu hamilIlustrasi dokter dan Ibu hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz

Komplikasi kehamilan dengan diabetes

Bila ibu hamil memiliki masalah kesehatan seperti gula darah yang tinggi, hal ini dapat menimbulkan risiko yang lebih tinggi untuk Bunda mengalami berbagai komplikasi kehamilan. 

Tidak menutup kemungkinan, para ibu hamil yang mengalami diabetes akan memiliki komplikasi tertentu, di antaranya:

1. Bayi lahir dengan berat badan berlebih 

Jika Bunda memiliki gula darah tinggi saat hamil, bayi nantinya dapat terlahir dengan berat badan yang terlalu besar. Janin yang memiliki berat badan sebanyak 4 kilogram atau lebih ini mungkin akan terjepit di jalan lahir, mengalami cedera saat lahir, ataupun membuat ibu hamil harus melahirkan dengan operasi caesar.  

2. Kelahiran prematur 

Apabila ibu hamil memiliki gula darah yang tinggi, maka risiko untuk melahirkan secara prematur juga lebih tinggi. Artinya, sang janin dapat lahir lebih dini meski belum melewati hari perkiraan lahir. Atau, bisa saja ibu hamil harus melahirkan dini karena ukuran janin yang akan dilahirkan cukup besar. 

3. Bayi memiliki masalah pernapasan 

Saat ibu hamil mengalami gula darah tinggi atau diabetes, bayi bisa saja terlahir dengan sindrom gangguan pernapasan akut. Hal ini dapat terjadi sebab ibu hamil dengan diabetes cenderung melahirkan secara dini. Sehingga, bayi nantinya akan memiliki kesulitan saat bernapas. 

4. Bayi mengalami hipoglikemia

Setelah ibu hamil dengan diabetes gestasional melahirkan, sangat mungkin bagi bayinya untuk mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah. Apabila hipoglikemia yang dialami oleh Si Kecil ini sangat parah, hal ini juga dapat menyebabkan kejang. 

Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk sering memberikan makanan bagi bayi. Selain itu, terkadang Bunda juga dapat memberikan anak glukosa intravena agar gula darahnya dapat kembali normal. 

5. Bayi nantinya dapat mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 

Bagi para Bunda yang mengalami diabetes gestasional saat hamil, tak menutup kemungkinan sang anak nantinya akan terkena obesitas di masa depan. Selain itu, Si Kecil juga bisa saja menderita diabetes tipe 2 nantinya. 

6. Bayi lahir mati atau stillbirth

Bila ibu hamil mengalami diabetes gestasional, penting untuk segera ditangani lho. Jika dibiarkan saja, diabetes gestasional ini dapat mengakibatkan bayi lahir mati di dalam kandungan atau setelah dilahirkan dari kandungan Bunda. Kondisi ini disebut juga sebagai stillbirth. 

7. Memiliki tekanan darah tinggi dan preeklamsia

Bagi ibu hamil sendiri, diabetes gestasional juga akan meningkatkan risiko untuk terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi. Akibatnya, Bunda juga akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami preeklamsia, yakni komplikasi kehamilan yang dapat membahayakan nyawa Bunda dan janin. 

Tentunya, ibu hamil yang memiliki gula darah tinggi tidak ingin mengalami komplikasi kehamilan seperti di atas. Lantas, adakah cara yang dapat dilakukan oleh ibu hamil agar kehamilan dapat berjalan dengan baik meski terkena diabetes gestasional? 

Tips jalani kehamilan dengan diabetes

Mengutip dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa tips yang dapat dicoba oleh Bunda yang menjalani kehamilan dengan diabetes gestasional: 

1. Konsumsi makanan bergizi

Bila mengalami diabetes saat hamil, penting bagi Bunda untuk mengonsumsi makanan yang bergizi. Pilihlah makanan yang tinggi akan serat dan rendah akan lemak dan kalori. Sebaiknya, Bunda mengutamakan konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, serta gandum utuh. Selain itu, pastikan porsi makanan juga tidak berlebihan ya. 

2. Rajin berolahraga

Agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar meski terkena diabetes, Bunda juga dapat rajin berolahraga. Tak perlu melakukan olahraga dengan ekstrem, cukup luangkan waktu selama 30 menit setiap hari untuk jalan kaki, naik sepeda, ataupun berenang. 

3. Mulai kehamilan dengan berat badan ideal

Jika Bunda memiliki riwayat penyakit diabetes sebelumnya, penting untuk mempunyai berat badan yang ideal apabila hendak merencanakan kehamilan. Dengan cara seperti ini, kesehatan Bunda akan terjaga lebih baik. Salah satu cara agar Bunda dapat menjaga berat badan ideal adalah dengan mengonsumsi sayur dan buah. 

4. Perhatikan berat badan saat hamil agar tak bertambah secara berlebihan

Ketika hamil, wajar apabila Bunda akan mengalami penambahan berat badan. Namun, berat badan tersebut juga harus diperhatikan agar tidak bertambah secara berlebihan lho. Sebab, berat badan yang berlebih akan meningkatkan risiko diabetes gestasional. Agar lebih aman, Bunda juga dapat rutin berkonsultasi dengan dokter mengenai berat badan selama hamil. 

Bunda, demikian informasi mengenai faktor, ciri-ciri, komplikasi, dan tips menjalani kehamilan dengan gula darah tinggi. Semoga informasinya bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda