Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Cara Merawat Luka Operasi Caesar Kedua agar Cepat Kering

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 31 May 2024 12:10 WIB

Ilustrasi Operasi Caesar
Ilustrasi Luka Operasi Caesar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Arder_Ho
Daftar Isi
Jakarta -

Merawat luka operasi caesar bisa jadi tidak mudah, Bunda. Luka bekas operasi melahirkan dapat menimbulkan infeksi bila tidak dirawat dengan baik.

Perlu diketahui ya, luka jahitan bekas operasi yang robek bisa membuat kuman masuk dan menyebabkan infeksi. Nah, infeksi ini dapat menetap di kulit atau menyebar ke aluran darah dan memengaruhi organ lainnya.

"Operasi caesar umumnya aman, namun inefeksi operasi dapat terjadi. Sekitar 3 hingga 15 persen perempuan yang menjalani caesar akan mengalami infeksi pada rahim, perut, atau di lokasi sayatan," kata asisten profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi Northwestern University's Feinberg School of Medicine, Whitney B. You, MD, MPH, dikutip dari Parents.

Jahitan bekas operasi bisa robek karena beberapa penyebab, seperti:

  • Melakukan aktivitas fisik yang berat selama masa pemulihan.
  • Faktor genetik atau kondisi mendasar seperti diabetes atau obesitas membuat proses pemulihan buruk.
  • Mengalami nekrosis atau sel-sel di tepi lokasi sayatan tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen untuk pulih.

Luka bekas operasi caesar biasanya akan pulih sepenuhnya sekitar enam minggu pasca melahirkan. Semakin sehat kondisi tubuh Bunda, maka semakin cepat masa pemulihannya.

Tahap penyembuhan luka bekas operasi caesar

Menurut Birth Injury Health Center dan dilansir The Bump, ada tiga tahap proses penyembuhan luka bekas operasi caesar, yakni:

1. Tahap inflamasi

Tahapan ini berlangsung selama beberapa hari pertama setelah operasi caesar. Pada tahap ini, perdarahan berhenti dan sel darah putih berada di lokasi operasi untuk mencegah infeksi. Di tahap ini, Bunda bisa melihat luka sayatan bengkak dan berwarna merah atau merah muda.

2. Tahap proliferasi

Fase ini berlangsung pada tiga hingga empat minggu setelah melahirkan. Pada fase ini, kolagen berkumpul di lokasi sayatan untuk menyatukan kembali bagian tepi yang sebelumnya terbuka. Pembuluh darah baru terbentuk, dan bekas luka operasi akan menebal serta berubah warna seiring dengan menyusutnya bekas luka. Di tahap ini, Bunda akan merasakan gatal di area bekas jahitan.

3. Tahap renovasi

Tahap akhir penyembuhan ini dapat berlangsung hingga satu tahun. Selama waktu tersebut, jaringan parut yang tebal dan bengkak akan menjadi rata dan warnanya memudar.

Operasi Caesar MelahirkanOperasi Caesar Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Leandro Santiago

Melahirkan lebih dari sekali melalui operasi caesar

Operasi caesar dapat dilakukan lebih dari satu kali. Sejauh ini, tidak ada batasan maksimal seorang perempuan melahirkan melalui metode ini, Bunda. Tetapi, beberapa penelitian menyarankan ibu hamil melakukan operasi caesar ini tidak lebih dari tiga kali.

Dilansir Mayo Clinic, setiap operasi caesar berulang umumnya lebih rumit daripada operasi yang sebelumnya dilakukan. Perempuan yang melahirkan lebih dari sekali melalui operasi caesar juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah pada plasenta, komplikasi yang berhubungan dengan bekas luka, dan komplikasi terkait luka sayatan.

"Pita jaringan seperti bekas luka (adhesi) berkembang setiap operasi caesar. Perlengketan yang padat dapat mempersulit operasi caesar dan meningkatkan risiko cedera kandung kemih atau usus serta pendarahan yang berlebihan. Selain itu, risiko terkait sayatan, seperti hernia akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah sayatan perut sebelumnya," ujar anggota American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) Yvonne Butler Tobah, M.D.

Bila Bunda ingin menjalani operasi caesar kedua, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter. Pastikan sejak awal kehamilan, pilihan melahirkan ini sudah diketahui dokter, sehingga nantinya proses persalinan dapat menyesuaikan kondisi Bunda dan janin.

Cara merawat luka operasi caesar kedua

Setelah melahirkan melalui operasi caesar yang kedua, Bunda perlu merawat lukanya agar cepat kering dan sembuh. Perawatannya hampir sama dengan yang pertama.

Melansir dari beberapa sumber, berikut 5 cara merawat luka operasi caesar kedua agar cepat kering:

1. Hindari menggosok area bekas sayatan

Setelah operasi, Bunda perlu hindari menggosok lokasi sayatan operasi caesar dengan air dan sabun. Selagi dalam masa penyembuhan, biarkan air hangat mengalir di atas luka saat mandi. Bunda dapat membasuh bagian luar luka dengan sabun dan air.

Setelah dibersihkan, jangan lupa untuk mengeringkan dengan handuk lembut ya. Pastikan untuk membersihkan secara perlahan dan hindari menggosok karena berisiko membuat jahitan robek.

2. Menggunakan pakaian longgar

Hindari juga menggunakan pakaian ketat setelah melahirkan caesar. Pakaian yang ketat dapat membuat bekas luka tergesek hingga menimbulkan iritasi.

Alih-alih pakaian ketat, Bunda dapat mengenakan pakaian yang longgar atau tidak menekan area bekas luka. Menggunakan pakaian longgar bisa membuat belas luka terkena udara sehingga mempercepat proses penyembuhan.

3. Konsumsi obat pereda nyeri

Dilansir laman NHS, cara yang penting dilakukan untuk merawat luka caesar adalah dengan minum obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri ini biasanya diberikan untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang dirasakan beberapa jam pasca operasi atau selama masa pemulihan.

Obat pereda nyeri biasanya digunakan setelah operasi. Tetapi, obat bisa terus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter. Jadi, Bunda dapat menanyakan dulu ke dokter sebelum mengonsumsinya ya.

4. Konsumsi makanan tinggi protein

Setelah operasi caesar, pilihkan makanan bergizi untuk dikonsumsi agar proses penyembuhan berjalan dengan baik. Makanan tinggi protein sangat disarankan untuk dimakan setelah operasi caesar, seperti putih telur dan ikan gabus.

Khusus untuk ikan gabus, beberapa penelitian telah menemukan manfaatnya untuk menyembuhkan luka bekas operasi caesar. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Prof Dr Ir Eddy Suprayitno, MS, pada Januari 2003 dan ditulis dalam buku Misteri Ikan Gabus menemukan bahwa pemanfaatan ekstrak ikan gabus sebagai pengganti serum albumin biasanya digunakan untuk penyembuhan luka operasi.

Hal yang sama juga diungkapkan Heri Haryanto dalam buku Budi Daya Ikan Gabus dan Keampuhannya. Heri menjelaskan bahwa kandungan albumin di ikan gabus dapat digunakan untuk pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah dan mengalami kerusakan.

5. Oles dengan madu

Madu jenis topikal juga dapat dimanfaatkan untuk merawat luka operasi caesar, terutama yang sudah tidak sakit, merah, atau bengkak. Dalam studi yang diterbitkan di The Australian & New Zaealand Journal of Obstetrics & Gynecology melaporkan bahwa penggunaan madu bisa menjadi alternatif untuk mengatasi luka di perut. Demikian seperti dikutip dari buku The Honey Book karya Emily Thacker.

Luka sayatan bekas operasi caesar dapat diolesi madu dan ditutup dengan kain kasa. Mengoleskan madu ke area bekas luka dipercaya dapat membersihkan dan melembapkan kulit. Selain itu, luka bekas operasi juga bisa memudar.

Meski madu bisa digunakan sebagai alternatif, Bunda sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter ya. Hal yang sama juga berlaku pada penggunaan obat oles lainnya.

Demikian 5 cara merawat luka operasi caesar agar cepat kering. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda