
kehamilan
Bumil Terpapar Fluoride Berisiko Melahirkan Anak dengan Gangguan Perilaku? Simak Faktanya
HaiBunda
Senin, 27 May 2024 17:10 WIB

Seperti yang Bunda mungkin telah ketahui, fluoride memang terkenal karena memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan gigi. Sejak tahun 1940-an fluoride sudah digunakan sebagai mineral yang ditambahkan ke persediaan air untuk mengurangi gigi berlubang pada orang dewasa dan anak-anak.
Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Florida College of Public Health and Health Professions menemukan bahwa fluoride justru berbahaya bagi ibu hamil lho.
“Belum diketahui adanya manfaat konsumsi fluoride bagi perkembangan janin, tapi kami tahu bahwa ada kemungkinan risiko terhadap perkembangan otak mereka,” jelas Ashley Malin, Ph.D., asisten profesor departemen epidemiologi di UF College of Public Health and Health Professions, dikutip dari Neuroscience News.
Lantas, apa yang akan terjadi pada perkembangan otak janin bila ibu hamil sempat terpapar oleh fluoride? Simak terus informasinya ya, Bunda.
Fluoride berisiko pengaruhi gangguan perilaku anak
Melalui hasil penelitiannya, profesor Ashley Malin menjelaskan bahwa meningkatnya kadar fluoride dalam urin ibu hamil dapat meningkatkan kemungkinan anak untuk mengalami masalah gangguan perilaku saat usianya telah mencapai tiga tahun.
“Kami menemukan bahwa setiap peningkatan 0,68 miligram per liter kadar fluoride dalam urine ibu hamil dikaitkan dengan hampir dua kali lipat kemungkinan anak-anak mendapatkan skor klinis atau batas klinis untuk masalah neurobehavioral pada usia 3 tahun, berdasarkan laporan ibu mereka,” ujarnya.
Perlu Bunda ketahui bahwa paparan fluoride ini tidak hanya didapatkan melalui air saja lho. Pasalnya, ibu hamil yang mengonsumsi minuman dengan kandungan fluoride tinggi seperti teh hitam atau teh hijau juga dapat menambah kadar fluoride dalam tubuh.
Selain itu, ibu hamil juga harus memerhatikan makanan yang mereka konsumsi. Sebab, terdapat banyak makanan laut tertentu atau makanan lainnya yang disemprot menggunakan pestisida yang mengandung fluoride.
Lebih lanjut, terdapat juga penelitian yang dilaksanakan oleh Keck School of Medicine of University of Southern California. Hasil penelitian tersebut menemukan hal yang serupa dengan penelitian sebelumnya, yakni ibu hamil yang memiliki kadar fluoride lebih tinggi nantinya akan mengakibatkan anak memiliki kecenderungan untuk memiliki gangguan perilaku ketika usianya sudah memasuki tiga tahun.
Anak-anak yang ibunya memiliki kadar fluoride lebih tinggi dalam urinenya semasa kehamilan, memiliki kemungkinan sebanyak 83 persen untuk lebih menunjukkan berbagai masalah neurobehavioral. Hal ini meliputi kecemasan, reaktivitas emosional seperti tantrum, dan keluhan fisik seperti sakit kepala dan sakit perut yang tidak dapat dijelaskan.
Namun demikian, salah satu peneliti mengatakan bahwa bukan berarti setiap air tidak boleh diberikan fluoride ya. Hal ini hanya menjadi pengecualian tersendiri bagi ibu hamil. Tak hanya itu, ia juga menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi air putih yang sudah disaring.
“Saya rasa kami tidak sampai pada titik saat kami mengatakan bahwa air tidak boleh diberikan fluoride. Hal ini umumnya dianggap sebagai salah satu kemenangan kesehatan masyarakat terbesar, tentunya bagi komunitas dokter gigi,” ujar Tracy Bastain, peneliti sekaligus profesor ilmu populasi klinis dan kesehatan masyarakat di Keck School of Medicine, University of Southern California, dikutip dari NBC News.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Meskipun penelitian yang telah dilakukan menambah wawasan baru, banyak para ahli yang beropini bahwa penelitian tersebut masih memiliki kekurangan. Hal ini lantaran hasil penelitian yang diambil dari pengalaman responden belum tentu memenuhi tingkat diagnosis klinis.
“Ini adalah sesuatu yang perlu dicermati lebih lanjut,” ujar dr. Mark Moss, direktur divisi kedokteran gigi kesehatan masyarakat di East Carolina University School of Dental Medicine yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
“Akan tetapi dalam praktik kesehatan masyarakat, tidak, hal ini tidak mencapai tingkat memberhentikan terlebih dahulu penggunaan fluoridesi,” sambungnya.
“Untuk mengatakan bahwa adanya sedikit peningkatan kemungkinan untuk sesuatu yang bersifat subklinis, masih sulit untuk dikatakan bahwa hal ini (fluoride) memerlukan pertimbangan ulang terhadap kesehatan masyarakat,” tambah Dr. Nathaniel DeNicola, seorang dokter obstetri dan ginekologi yang melakukan praktik swasta di Yorba Linda, California yang juga tidak terlibat dalam penelitian.
Kendati demikian, melihat hasil penelitian ini juga membuat sang dokter menyarankan para ibu hamil untuk menggunakan filter air sebagai bentuk preventif untuk menghindari risiko terpapar bahan kimia berbahaya yang mengandung fluoride seperti pestisida.
Bunda, itulah informasi mengenai bahaya paparan fluoride pada ibu hamil. Dari penelitian yang sudah dilakukan, hasilnya menunjukkan ibu hamil yang terpapar fluoride dapat berisiko melahirkan anak dengan gangguan perilaku seiring berkembangnya usia mereka.
Akan tetapi, banyak para ahli yang masih meragukan hasil penelitian tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Semoga informasinya bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
5 Tips Mengatasi Kelelahan di Trimester Awal Kehamilan

Kehamilan
3 Tips Menjaga Plasenta Tetap Sehat Selama Hamil

Kehamilan
Ibu Hamil Pakai Minyak Esensial, Aman atau Tidak Ya Bunda?

Kehamilan
5 Dampak Buruk Ibu Hamil Berdiri Terlalu Lama, Kaki Bengkak & Miss V Sakit

Kehamilan
7 Tips Ibu Hamil Mencegah Dehidrasi Saat Berpuasa


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Kebahagiaan Anggika Bolsterli Jalani Kehamilan Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda