KEHAMILAN
5 Posisi untuk Mengurangi Nyeri Kontraksi saat Proses Persalinan
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Minggu, 02 Jun 2024 10:06 WIBNyeri kontraksi saat persalinan biasanya mulai dirasakan di usia kehamilan 37 minggu atau lebih cepat. Saat terjadi nyeri, Bunda bisa berganti posisi untuk meredakan ketidaknyamanan di area perut ini.
Perlu diketahui ya, berganti posisi tidak bisa menghilangkan kontraksi jelang persalinan. Tetapi setidaknya, berganti posisi dapat mengurangi nyeri kontraksi.
Nyeri kontraksi juga belum tentu konsisten selama proses persalinan. Bunda mungkin akan mengalami jeda di antara kontraksi atau saat mengejan. Meski begitu, rasa nyeri akan meningkat setelah proses persalinan dimulai.
"Rasa nyeri ini meningkat setelah air ketuban pecah atau proses persalinan dimulai, dan beberapa rasa nyeri ini dapat bersifat sementara, tetapi dapat pula berlanjut untuk jangka waktu tertentu setelah melahirkan," kata Praktisi Kesehatan Holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D., dikutip dari Healthline.
"Pengalaman setiap perempuan akan berbeda-beda saat melahirkan. Nyeri bersifat subyektif dan bisa sangat bervariasi. Ini berarti seorang perempuan bisa saja memiliki pengalaman 'rasa sakit' yang berbeda bahkan dari ibu atau saudara perempuannya."
Nyeri kontraksi di setiap tahap persalinan
Berikut tahap persalinan dan nyeri kontraksi yang dapat Bunda rasakan:
1. Persalinan awal
Pada tahap awal persalinan, kontraksi akan meningkat intensitas dan frekuensinya seiring dengan pola yang stabil. Kontraksi ini biasanya akan menyebabkan perut terasa kencang saat disentuh.
"Perempuan juga mungkin mengalami sakit punggung yang tumpul, perasaan tertekan di perut dan panggul, dan sensasi mirip dengan kram menstruasi yang hebat," ujar Wilson.
"Saat kontraksi dimulai, durasinya mungkin hanya 30 hingga 45 detik dengan beberapa menit waktu istirahat di antaranya," sambungnya.
2. Persalinan aktif
Selama persalinan aktif, kontraksi mungkin terasa seperti melingkari tubuh Bunda dari belakang ke depan. Kram dan rasa tidak nyaman juga bisa dirasakan di kaki saat kontraksi menjadi lebih sering dan berlangsung hampir 1 menit.
Ketika pembukaan masuk 8 cm, Bunda hanya memiliki jeda istirahat yang singkat sekitar 30 detik hingga 1 sampai 2 menit. Pada kondisi tersebut, tak jarang ibu hamil merasakan keluhan lain, seperti pusing, mual, rasa panas atau menggigil.
3. Proses mendorong (pushing)
Saat memasuki pembukaan 10 cm, Bunda akan diminta mengejan sesuai puncak kontraksi. Pada proses ini, ibu hamil dapat merasakan tekanan yang kuat terasa seperti ingin buang air besar.
"Karena mengejan saat kontraksi, banyak yang merasa ini tidak terlalu menyakitkan dibandingkan kontraksi saat bukaan persalinan. Tetapi, pengalaman ini juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau menimbulkan rasa sakit, termasuk bila dilakukan tindakan episiotomi atau vagina," ungkap Wilson.
Posisi untuk mengurangi nyeri persalinan
Bunda dapat mengubah posisi untuk mengurangi rasa nyeri selama proses persalinan. Berikut 5 posisi yang dapat dilakukan, seperti melansir dari beberapa sumber:
1. Posisi berdiri dengan lutut sedikit ditekuk
Cobalah posisi berdiri dengan lutut agak ditekuk seperti akan berjongkok. Bunda bisa meminta bantuan Ayah saat melakukannya ya. Posisi ini dapa memperlancar jalan keluar bayi dan mengurangi rasa nyeri.
2. Posisi duduk di kursi
Posisi lain yang dapat dipraktikkan adalah duduk di kursi sambil bersandar ke depan. Posisi ini bisa membuat tubuh Bunda terasa nyaman, sehingga nyeri berkurang. Bunda juga dapat duduk dengan satu kaki diangkat dengan sedikit membungkuk.
3. Posisi berbaring miring
Saat kontraksi meningkat, coba untuk berbaring miring atau di salah satu sisi. Posisi ini juga dapat membuat tubuh lebih tenang.
4. Posisi duduk atau setengah berjongkok sambil memeluk gym ball
Sebelum proses persalinan aktif dimulai, Bunda bisa menggunakan gym ball untuk mengurangi nyeri. Cobalah berjongkok dengan memeluk gym ball, duduk di atasnya, atau bersender. Pastikan ada orang yang membantu menjaga keseimbangan saat menggunakan gym ball ini ya.
"Bola ini dapat membantu mengurangi sakit punggung dan memudahkan ibu hamil bergerak bebas. Ini juga dapat membantu meringankan nyeri persalinan, mengurangi rasa sakit saat kontraksi, mengurangi kecemasan, dan mempersingkat tahap pertama persalinan," kata Physiotherapist Hanna Dabbour PgCert, MSc, BSc (Hons), MCSP, dilansir laman Baby Centre.
5. Posisi berlutut
Berlutut dengan posisi merangkak atau atau mengangkat tubuh bagian atas dapat membantu meredakan nyeri punggung dan mengurangi tekanan perineum. Saat posisi berlutut, pastikan tangan menopang tubuh dengan baik.
Cara lain mengurangi nyeri kontraksi
Selain melakukan gerakan di posisi tertentu, ada cara lain untuk mengurangi nyeri kontraksi. Berikut caranya:
1. Kompres hangat dan dingin
Di awal proses persalinan, Bunda dapat mengompres punggung, leher, dan perut dengan air hangat. Kehangatan bisa memberikan rasa nyaman pada otot yang menegang. Setelah mulai kontraksi pada tahap transisi atau mengejan, lakukan kompres dingin di dahi dan perut untuk memberikan rasa nyaman.
2. Pijatan
Teknik memijat ini dapat dilakukan di area punggung bagian bawah dan kaki. Untuk area punggung, coba tekan bagian atas pantat dengan ibu jari dan pangkal telapak tangan. Sementara untuk kaki, tekan telapak kaki dengan gerakan melingkar, dari bawah ujung kaki sampai ke arah tumit.
3. Latihan napas dan afirmasi positif
Bunda dapat mengatur napas untuk mengurangi nyeri kontraksi. Coba tarik napas dalam-dalam dan keluarkan melalui mulut. Pastikan untuk memusatkan pikiran yang positif untuk setiap kontraksi yang terjadi.
Demikian posisi mengurangi nyeri kontraksi dan cara lain yang dapat Bunda lakukan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)