HaiBunda

KEHAMILAN

Mengenal Abortus Inkomplit, Keguguran yang Sisakan Jaringan di Rahim

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 17 Jun 2024 16:20 WIB
Ilustrasi Abortus Inkomplit/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Abortus inkomplit merupakan salah satu jenis keguguran, di mana kondisi kehamilan berhenti secara spontan. Penanganan abortus inkomplit dapat berbeda dengan jenis keguguran lainnya, Bunda.

Sebelum mengetahui lebih detail tentang abortus inkomplit, Bunda perlu pahami dulu definisi keguguran. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), janin yang meninggal dalam kandungan sebelum usia kehamilan 28 minggu disebut keguguran. Sementara bila terjadi di atas 28 minggu disebut stillbirth atau lahir mati.

Sementara menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), keguguran didefinisikan sebagai hilangnya kehamilan sebelum usia 20 minggu. ACOG menjelaskan bahwa hingga 26 persen dari seluruh kehamilan berakhir dengan keguguran dan banyak perempuan bahkan tidak menyadari bahwa mereka pernah mengalaminya.


Keguguran umumnya ditandai dengan perdarahan dan kram yang hebat. Namun, keguguran dini yang dialami seorang perempuan mungkin tidak menimbulkan gejala berat, sehingga tidak terdeteksi.

"Mungkin setengah dari pasien saya datang dengan perdarahan dan kram, sementara separuh lainnya tidak memiliki gejala yang nyata. Mereka datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin, kemudian kami mengetahuinya," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Melissa Helmich, MD, dilansir The Bump.

Keguguran juga bisa terjadi bahkan sebelum Bunda menyadari adanya kehamilan. Kebanyakan perempuan salah mengira perdarahan yang keluar sebagai menstruasi biasa.

Apa itu abortus inkomplit?

Abortus inkomplit merupakan jenis keguguran di mana perdarahan terjadi dan serviks melebar, namun jaringan dari kehamilan masih tertinggal di dalam rahim. Abortus inkomplit sering juga disebut keguguran tidak lengkap (incomplete miscarriage), Bunda.

Menurut ulasan di laman National Center for Biotechnology Information (NCBI), abortus inkomplit adalah hilangnya sebagian hasil konsepsi dalam 20 minggu pertama kehamilan.

Pada abortus inkomplit, jaringan dapat tertinggal di dalam rahim karena tubuh kesulitan untuk mengeluarkannya. Seringkali, jenis keguguran ini akan hilang dengan sendirinya tanpa intervensi lebih lanjut. Tetapi, dampaknya bisa berbahaya bila jaringan tak kunjung keluar.

"Jika jaringannya tidak diangkat, abortus inkomplit dapat menyebabkan perdarahan yang sangat banyak, perdarahan berkepanjangan, atau infeksi," ujar Andrea Chisholm, MD, dilansir Very Well Family.

Beda abortus inkomplit dan komplit

Abortus inkomplit berbeda dengan abortus komplit ya, Bunda. Keguguran dianggap selesai (abortus komplit) bila terjadi perdarahan dan kram, dan dengan sendirinya tubuh mengeluarkan seluruh jaringan dari rahim.

Jaringan dapat keluar berupa darah yang menggumpal. Perempuan yang mengalami abortus komplit kemungkinan besar tidak membutuhkan perawatan karena jaringan biasanya akan keluar dengan sendirinya.

Penyebab abortus inkomplit

Penyebab abortus inkomplit pada dasarnya sama dengan penyebab semua jenis keguguran, yakni tidak diketahui secara pasti. Meski begitu, antara 50 sampai 70 persen dari keguguran umumnya disebabkan masalah genetik acak pada janin yang sedang berkembang.

Ada beberapa faktor risiko juga yang dikaitkan dengan keguguran, yakni:

  • Bentuk rahim yang tidak normal
  • Menjalani prosedur amniosentesis
  • Penyakit jantung bawaan
  • Paparan terhadap bahaya lingkungan dan tempat kerja (radiasi tingkat tinggi atau zat beracun)
  • Kelainan hormonal
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Gangguan implantasi sel telur yang telah dibuahi pada lapisan rahim
  • Incompetent cervix
  • Penyakit ginjal
  • Faktor gaya hidup (merokok, minum alkohol, menggunakan obat terlarang)
  • Faktor usia ibu dan ayah
  • Pernah mengalami keguguran sebelumnya
  • Penyakit tiroid
  • Diabetes yang tidak terkontrol
Ilustrasi USG/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang

Ciri atau gejala Bunda alami abortus inkomplit

Ciri abortus inkomplit juga hampir sama dengan semua jenis keguguran, Bunda. Berikut ciri atau gejalanya:

  1. Sakit punggung atau sakit pinggang
  2. Sakit perut atau kram hebat
  3. Hilangnya gejala awal kehamilan, seperti morning sickness atau nyeri payudara
  4. Perdarahan vagina
  5. Keputihan berlebih dan disertai darah
  6. Demam hingga menggigil dan pusing

Diagnosis abortus inkomplit

Diagnosis abortus inkomplit dapat diketahui dengan pemeriksaan atau kombinasi beberapa tes. Berikut jenis pemeriksaan untuk mendeteksinya:

  • Pemindaian jantung
  • Pemeriksaan panggul
  • Tes darah hCG kuantitatif
  • USG transvaginal

"Diagnosis abortus inkomplit atau keguguran yang tak lengkap tidak sama dengan keguguran yang terlewat (missed miscarriage). Dalam missed miscarriage, kehamilan tidak dapat dipertahankan dan janin tidak lagi berkembang, namun serviks tetap tertutup dan tidak terjadi perdarahan," ujar Chisholm.

Penanganan abortus inkomplit

Ada beberapa penanganan untuk abortus inkomplit, yakni:

1. Watchful waiting

Watchful waiting artinya dokter akan menunggu untuk melihat apakah tubuh akan mengeluarkan hasil konsepsi secara alami atau tidak.

2. Kuret

Kuret atau Dilation and Curettage (D&C) adalah prosedur pembedahan di mana serviks dibuka (dilation) dan sebuah alat tipis dimasukkan ke dalam rahim. Alat yang dimasukkan tersebut digunakan untuk mengeluarkan jaringan di dalam rahim (curettage).

3. Pemberian obat Cytotec (misoprostol)

Pemberian obat jenis Cytotec (misoprostol) dapat membantu mengeluarkan jaringan dengan menimbulkan kontraksi. Penggunaan obat harus didampingi oleh dokter spesialis karena bisa menimbulkan efek samping.

Penelitian menunjukkan bahwa ketiga metode di atas memiliki tingkat keefektifan yang serupa untuk menangani abortus inkomplit di trimester pertama. Sebelum memilih tindakan yang tepat, Bunda sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter dan memahami efek sampingnya.

Pencegahan abortus inkomplit

Pencegahan abortus inkomplit dan jenis keguguran lainnya bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti:

  1. Mengelola stres dengan baik sebelum program hamil.
  2. Mengonsumsi suplemen asam folat minimal satu bulan sebelum hamil.
  3. Menjalankan gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
  4. Menghindari kebiasaan buruk selama program hamil, seperti merokok, minum alkohol, atau konsumsi kafein berlebihan.
  5. Memenuhi kebutuhan cairan saat program hamil.

Bila keguguran berulang terjadi atau Bunda ingin memastikan penyebab keguguran, coba untuk konsultasikan ke dokter dan menjalani pemeriksaan.

Demikian penjelasan mengenai abortus inkomplit. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

Keguguran Trimester Pertama: Penyebab, Tanda hingga Cara Mengurangi Risikonya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Penyanyi Nadin Amizah dan Faishal Tanjung Lamaran, Dihadiri Sheila Dara & Vidi Aldiano

Mom's Life Annisa Karnesyia

Najwa Shihab Peringati 40 Hari Meninggalnya Suami, Unggah Foto bersama Sang Putra

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Tasyakuran & Mitoni Kehamilan Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto dan Rian Ardianto

Kehamilan Pritadanes

Mengenal Toxic Productivity, Ini Ciri-Ciri dan Cara Menanganinya

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Sunat Anak Perempuan Dilarang, Ketahui Bahayanya untuk Kesehatan

Parenting Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ternyata Ini Password yang Paling Gampang Ditebak Maling M-Banking

Jakarta x Beauty 2025 Kembali Hadir, Ada 400 Lebih Brand Kecantikan hingga Aktivitas Seru

Penyanyi Nadin Amizah dan Faishal Tanjung Lamaran, Dihadiri Sheila Dara & Vidi Aldiano

Mengenal Toxic Productivity, Ini Ciri-Ciri dan Cara Menanganinya

5 Potret Tasyakuran & Mitoni Kehamilan Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto dan Rian Ardianto

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK