

Bundapedia
Last Menstrual Period (LMP)
Nanie Wardhani | Haibunda
Istilah LMP atau last menstrual period mungkin agak asing di telinga Bunda. Sebab istilah ini memiliki arti lain yang sering disebut.
LMP lebih sering dikenal dengan Hari Pertama Haid Terakhir atau HPHT. LMP atau HPHT adalah informasi yang sangat penting bagi dokter atau profesional agar bisa tahu kapan bayi yang dikandung akan lahir ke dunia.
Tapi lebih dari itu, LMP juga bisa menjadi pertanda lain. Kira-kira apa saja ya?
Apa itu LMP?
Dilansir dari Fertility Smart, last menstrual period (LMP) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada hari pertama haid terakhir seseorang. LMP adalah informasi yang penting bagi dokter kandungan karena dapat membantu mereka menentukan tanggal perkiraan kelahiran (due date) bayi.
Haid biasanya terjadi setiap 21-35 hari sekali, tergantung pada siklus haid individu. Saat haid berlangsung, rahim mengeluarkan lapisan dinding dalam yang tidak dibutuhkan, yang akan dikeluarkan bersama dengan darah melalui vagina. Hari pertama haid ini dihitung sebagai hari pertama siklus haid.
Untuk menghitung LMP, Bunda harus mengingat kapan haid terakhir dimulai. Misalnya, jika haid terakhir Bunda dimulai pada tanggal 1 Januari, maka tanggal itu akan menjadi hari pertama siklus haid Bunda. Jika siklus haid Bunda berlangsung selama 28 hari, maka tanggal pertama siklus haid berikutnya akan jatuh pada tanggal 29 Januari. Oleh karena itu, tanggal 1 Januari akan menjadi LMP Bunda.
LMP adalah informasi yang penting bagi dokter kandungan karena mereka dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan berapa usia kehamilan Bunda dan tanggal perkiraan kelahiran (due date) bayi.Â
Perhitungan tanggal perkiraan kelahiran (due date) biasanya dilakukan dengan menambahkan 280 hari atau 40 minggu ke LMP. Namun, perhitungan ini dapat berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti panjang siklus haid dan tanggal ovulasi.
Jika Bunda ingin menentukan LMP atau memiliki pertanyaan tentang siklus haid, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan. Mereka dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang LMP dan membantu Bunda memantau kesehatan reproduksi.
Siklus menstruasi
Siklus menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada wanita setiap bulan. Siklus menstruasi dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir pada hari sebelum menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berlangsung sekitar 21-35 hari, dengan rata-rata 28 hari.
Siklus menstruasi terdiri dari tiga fase, yaitu fase folikuler, ovulasi, dan fase luteal.
Fase folikuler
Fase folikuler dimulai pada hari pertama menstruasi. Saat menstruasi, rahim membuang lapisan dalamnya yang tidak dibutuhkan. Setelah menstruasi berakhir, kelenjar hipotalamus di otak melepaskan hormon gonadotropin-releasing hormone (GnRH) yang merangsang kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon folikel-stimulating hormone (FSH).Â
Hormon FSH ini akan merangsang ovarium untuk memproduksi estrogen dan memulai pertumbuhan folikel ovarium. Fase folikuler berlangsung selama sekitar 14 hari.
Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari ovarium. Saat folikel sudah matang, kelenjar pituitari akan melepaskan hormon luteinizing hormone (LH) yang merangsang ovulasi.Â
Sel telur akan dilepaskan dari ovarium dan menuju ke tuba falopi. Ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya.
Fase luteal
Fase luteal dimulai setelah ovulasi dan berlangsung hingga hari sebelum menstruasi berikutnya. Setelah ovulasi, folikel ovarium yang sudah pecah akan berubah menjadi korpus luteum, yang memproduksi hormon progesteron. Hormon progesteron membantu mempersiapkan rahim untuk kehamilan.Â
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti stres, perubahan berat badan, dan kondisi kesehatan tertentu. Penting bagi wanita untuk memantau siklus menstruasi mereka dan berkonsultasi dengan dokter jika ada masalah yang terjadi.
![]() |
Penyebab menstruasi jadi telat
Menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada wanita setiap bulannya. Namun, terkadang wanita mengalami keterlambatan menstruasi, yang bisa menjadi hal yang membingungkan. Ada berbagai alasan yang dapat menyebabkan menstruasi telat, termasuk:
1. Stres
Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh, yang dapat memengaruhi siklus menstruasi. Jika Bunda mengalami stres yang berlebihan, ini dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.
2. Perubahan berat badan
Perubahan berat badan yang drastis, baik penurunan atau kenaikan berat badan, dapat memengaruhi hormon dan siklus menstruasi. Jika Bunda mengalami perubahan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat, ini dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.
3. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
PCOS adalah kondisi yang memengaruhi keseimbangan hormonal pada wanita, menyebabkan perkembangan folikel kecil di dalam ovarium. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi dan infertilitas pada beberapa kasus.
4. Konsumsi obat-obatan tertentuÂ
Beberapa obat-obatan seperti pil KB, obat penghilang rasa sakit tertentu, dan antibiotik dapat memengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan keterlambatan menstruasi.
5. Menopause
Menopause adalah fase alami dalam hidup seorang wanita di mana tubuhnya berhenti menghasilkan telur dan menstruasi berhenti. Saat mendekati menopause, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur dan menyebabkan keterlambatan menstruasi.
6. Kehamilan
Keterlambatan menstruasi adalah tanda awal kehamilan. Jika Bunda merasa mungkin hamil, segera lakukan tes kehamilan untuk memastikan.
Jika Bunda mengalami keterlambatan menstruasi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menentukan penyebabnya. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki siklus menstruasi yang tidak teratur, seperti mengelola stres, menjaga pola makan yang sehat, dan olahraga secara teratur. .
Tips siklus menstruasi sehat
Siklus menstruasi yang sehat adalah tanda dari kesehatan reproduksi yang baik pada wanita. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan juga sangat penting untuk menjaga siklus menstruasi tetap lancar. Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk menjaga kesehatan agar siklus menstruasi lancar:
1. Konsumsi makanan sehat
Makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan reproduksi. Sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung banyak serat, protein, vitamin dan mineral, serta asam lemak omega-3 yang baik untuk tubuh.
2. Olahraga teratur
Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dan memperbaiki sirkulasi darah. Berolahraga dapat membantu meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh, yang dapat mengurangi stres dan membantu menjaga siklus menstruasi tetap lancar.
3. Kelola stres
Stres dapat memengaruhi siklus menstruasi, karena dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Untuk itu, penting untuk mengelola stres dengan baik, seperti dengan melakukan meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan.
Dengan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, kita dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi dan menjaga siklus menstruasi tetap lancar. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada masalah kesehatan atau pertanyaan tentang kesehatan reproduksi.
Itulah pengertian dari LMP atau last menstrual period, hingga tips terkait dengan menstruasi. Semoga bermanfaat ya Bunda.
Â