Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Meriam Si Jagur di Kota Tua Jadi Simbol Kesuburan, Banyak Perempuan Datang dan Berharap Hamil

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 18 Jul 2024 16:40 WIB

Jakarta, Indonesia - May 7th, 2024. a Historic Si Jagur cannon on display in a peaceful Fatahillah Square in the morning.
Meriam Si Jagur di Kota Tua/ Foto: Getty Images/creativica
Jakarta -

Kawasan Kota Tua, Jakarta menyimpan banyak benda bersejarah. Salah satu yang cukup mencolok adalah Meriam Si Jagur.

Meriam yang terletak di tengah area Kota Tua ini memiliki detail berupa jempol yang dijepit dengan jari tengah dan telunjuk pada bagian ujungnya.

Kerap dikaitkan dengan simbol cabul dan mesum, ternyata meriam dengan pose jari tersebut punya makna yang sangat dalam.

Simbol jempol yang dijepit dengan jari tengah dan telunjuk pada Meriam Si Jagur merupakan simbol kesuburan yang berasal dari budaya Hindu Lingga-Yoni.

Pada zaman dahulu, Meriam Si Jagur dianggap sakti dan dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Meriam ini bahkan didatangi oleh banyak orang yang hendak berziarah.

Meriam Si Jagur dibuat oleh Manuel Tavarez Bocarro pada 1641 silam. Meriam ini awalnya terdapat di Museum Oud Batavia, lalu dipindahkan ke Museum Nasional, dan berakhir di Kawasan Kota Tua di antara Museum Wayang & Museum Fatahilah.

Dalam Nusa Jawa Silang Budaya: Warisan Kerajaan-kerajaan Konsentris (1996), sejarawan Denys Lombard menceritakan tentang banyaknya pengembara yang terpikat oleh perempuan sepanjang abad ke-19.

Perempuan tersebut sering mendatangi Meriam Si Jagur untuk meminta keturunan, terutama mereka yang tidak bisa memiliki anak.

Sementara itu, Adolf Heuken memaparkan kisah lain dalam Tempat-Tempat Bersejarah di Jakarta (1997). Meriam Si Jagur dijadikan sebagai benda keramat lantaran memiliki simbol kesuburan.

Para perempuan secara rutin menabur bunga di meriam setiap hari Kamis. Mereka kemudian duduk di atas meriam sambil berharap mendapatkan keturunan. Mereka juga terkadang membakar kemenyan.

Kepercayaan yang kuat terhadap meriam tersebut membuatnya dimanfaatkan jadi ladang cuan. Hal ini disampaikan oleh ulama Buya Hamka dalam Bunga Rampai: Catatan dan Kenangan Hamka (2023).

Di dekat Meriam Si Jagur, terdapat kotak uang yang dijaga oleh seorang perempuan tua. Para pengunjung biasa memasukkan uang ke dalam kotak tersebut.

Namun pada akhirnya, meriam tersebut dipindahkan ke Museum Nasional pada 1953. Hal ini sempat membuat penjaga kotak tidak terima, Bunda.

"Para perempuan tua yang menjadi "penjaga" atau telah bertahun-tahun memungut uang sedekah di tempat itu melongo sambil mengomel," kata Hamka.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda