Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Ciri-ciri Kontraksi Palsu dan Perbedaannya dengan Kontraksi Asli

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 22 Jul 2024 09:35 WIB

Pregnant young woman grimacing with hands on stomach while sitting at home
7 Ciri-ciri Kontraksi Palsu dan Perbedaannya dengan Kontraksi Asli/Foto: Getty Images/Nastasic
Daftar Isi
Jakarta -

Salah satu tanda akan segera melahirkan adalah kontraksi. Namun, kontraksi ini ada yang palsu dan asli. Kenali ciri-ciri kontraksi palsu dan perbedaannya dengan kontraksi asli, Bunda.

Zilpah Sheikh, MD, seorang dokter kulit, mengatakan bahwa kontraksi palsu atau Braxton Hicks kemungkinan dialami ibu hamil sebelum persalinan sebenarnya. Ini sebagai cara tubuh bersiap menghadapi hal yang nyata. Namun, kontraksi palsu bukan berarti persalinan sudah dimulai atau segera dimulai. Bunda dapat mengalami kontraksi palsu saat hamil 9 bulan.

"Anda mungkin mengalami kontraksi (palsu) Braxton Hicks selama trimester ketiga kehamilan atau pada awal trimester kedua. Meskipun mungkin mengkhawatirkan Anda, kontraksi ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan," kaya Sheikh dilansir laman WebMD.

Baca Juga : Kontraksi

Apa itu kontraksi?

Berdasarkan ulasan Healthdirect Gov AU, kontraksi merupakan pengencangan otot-otot rahim. Menyebabkan rasa sakit, mirip dengan nyeri haid yang kuat. Kontraksi ini dapat menjadi tanda ibu hamil sedang dalam proses persalinan dan siap-siap melahirkan. 

Selama kontraksi, perut menjadi keras. Namun pada prosesnya, rahim berelaksasi dan perut menjadi lunak. Sehingga meskipun terasa tidak nyaman, Bunda dapat bersantai di sela-sela kontraksi. 

Sementara itu, menurut WebMD, kontraksi persalinan biasanya menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa nyeri tumpul di punggung dan perut bagian bawah, bersama dengan tekanan di panggul. 

Kontraksi itu bergerak seperti gelombang dari atas rahim ke bawah. Kontraksi dimulai ketika kelenjar pituitari melepaskan hormon oksitosin, yang merangsang otot-otot di rahim untuk mulai mengencang dan rileks.

Kontraksi juga membuat bagian atas rahim mengencang untuk mendorong bayi ke bawah, serta melembutkan dan meregangkan bagian bawah rahim dan leher rahim, yang disebut pembukaan rahim sebagai jalan keluar janin. 

Perbedaan kontraksi palsu dan asli

Kontraksi palsu dianggap tidak membahayakan, tapi Bunda juga harus mewaspadainya. Sebab kontrasi palsu juga dapat menyebabkan nyeri akibat dehidrasi dan stres. 

Berikut berbagai perbedaan kontraksi palsu dan asli dikutip dari Medical News Today dan berbagai sumber. Bunda dapat melihat dari ciri-ciri kontraksi palsu dan asli:

1. Waktu terjadinya kontraksi

Pada kontraksi palsu (Braxton Hicks) biasanya terjadi pada trimester kedua atau ketiga. Ibu hamil sering merasakan kontraksi palsu saat hamil 8 bulan hingga 9 bulan. Sementara, kontraksi asli terjadi ketika tubuh siap melahirkan. Ciri-ciri kontraksi asli ini saat hamil 38 minggu atau lebih.

2. Sensasi kontraksi yang dirasakan

Umumnya kontraksi asli lebih menyakitkan daripada kontraksi palsu. Sensasi yang dirasakan ibu hamil cenderung lebih teratur, intensitas dan durasinya juga meningkat seiring waktu.  

Sementara pada kontraksi palsu, meski tidak nyaman tidak menimbulkan rasa sakit. Sensasi yang ibu hamil rasakan biasanya tidak teratur dan tidak bertambah intensitasnya.  

Pada kontraksi asli, ibu hamil cenderung merasakan ketidaknyamanan di seluruh perut dan punggung bagian bawah. Rasa sakit ini juga dapat menyebar ke kaki. Sedangkan pada kontraksi palsu biasanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman di bagian depan perut saja.

3. Lamanya kontraksi

Pada kontraksi asli biasanya berlangsung sekitar 30-70 detik dan terjadi secara berkala. Kontraksinya berlangsung lebih lama dan lebih kuat, tidak berhenti meski Bunda sudah mengubah posisi atau beristirahat.

Sedangkan kontraksi Braxton-Hicks tidak mengikuti pola yang konsisten. Biasanya berlangsung singat sekitar 30 detik hingga 2 menit. Ketika berubah posisi atau beristirahat, kontraksinya berhenti. 

Infografis 7 Cara Atasi Kontraksi Palsu pada Saat WFO Kembali Diberlakukan7 Cara Atasi Kontraksi Palsu pada Saat WFO Kembali Diberlakukan/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

Penyebab kontraksi palsu

Kontraksi palsu atau Braxton-Hicks sering terjadi selama kehamilan, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Ciri-ciri kontraksi palsu saat hamil 38 minggu umumnya tidak teratur. Sedangkan ciri-ciri kontraksi asli itu menyebabkan pembukaan atau penipisan rahim.

Bunda perlu mengetahui cara mengatasi serta penting memahami penyebab terjadinya kontraksi palsu apalagi jika itu terus menerus. Kontraksi palsu biasanya tidak menimbulkan masalah serius dan dapat diatasi secara mandiri.

dr. Gorga I.V.W Udjung, Sp. OG menjelaskan beberapa penyebab kontraksi palsu atau Braxton Hicks dalam tulisannya di Haibunda:

1. Bayi aktif

Ibu hamil dapat mengalami kontraksi palsu ketika janin aktif. Saat bayi bergerak dan masuk panggul, kontraksi bisa terjadi kembali.

2. Posisi tubuh

Bunda akan semakin sulit bergerak ketika memasuki trimester kedua karena perut yang semakin membesar. Pada kondisi tersebut,  posisi tubuh bisa tidak nyaman dan menyebabkan kontraksi palsu.

3. Berhubungan seks

Berhubungan seks selama kehamilan dapat memicu kontraksi. Biasanya rasa kram muncul setelah berhubungan seks dengan pasangan.

4. Aktivitas tinggi

Aktivitas yang tinggi dapat membuat ibu hamil mengalami kram perut karena kontraksi ini. Ibu hamil yang bekerja umumnya merasakan kontraksi  di trimester kedua.

5. Dehidrasi

Ibu hamil perlu memenuhi asupan cairan untuk menyiapkan energi tubuh. Kekurangan cairan atau dehidrasi bisa membuat ibu hamil lemas hingga muncul kontraksi palsu.

7 Ciri-ciri kontraksi palsu

Kontraksi palsu umumnya muncul pada waktu tertentu, terutama saat Bunda sedang melakukan aktivitas berat. Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kontraksi palsu sering muncul di sore hari.

Berikut ciri-ciri kontraksi palsu yang dapat dirasakan Bunda selama hamil.

  1. Intensitas kontraksi tidak beraturan, kontraksi tak memiliki pola yang teratur.
  2. Kontraksi jarang terjadi atau terasa dalam waktu singkat. Durasinya tetap sama, tidak bertambah lama.
  3. Tidak dapat diprediksi.
  4. Perut dari pinggang ke depan akan terasa seperti kram.
  5. Berhenti saat berubah posisi atau beristirahat.
  6. Tidak menyebabkan pembukaan serviks atau perubahan pada pembukaan serviks.
  7. Terjadi di trimester ketiga. Kontraksi palsu lebih sering terjadi pada trimester ketiga, terutama saat hamil 8 hingga 9 bulan.

Cara menghadapi kontraksi palsu

Kontraksi palsu sebenarnya dapat dicegah. Berikut beberapa cara menghadapi kontraksi palsu:

  1. Mengurangi aktivitas berat atau kegiatan yang memicu kelelahan selama hamil.
  2. Mengubah posisi saat beraktivitas. Bunda dapat berbaring jika terlalu lama berdiri atau jalan-jalan setelah duduk dalam waktu lama.
  3. Tidur dengan posisi miring ke kiri untuk mengurangi rasa sakit saat kontraksi.
  4. Cukup bersantai bila kontraksi palsu mulai dirasakan.
  5. Tidak menahan buang air kecil (BAK).
  6. Memenuhi asupan cairan dengan minum air putih per hari selama hamil.
  7. Minum secangkir teh herbal hangat atau susu.
  8. Hindari memijat daerah yang sedang kontraksi karena bisa berbahaya untuk kandungan.
  9. Mandi atau berendam dengan air hangat selama kurang lebih 30 menit.

Berapa lama jarak kontraksi palsu hingga melahirkan?

Jika Bunda bertanya berapa lama jarak kontraksi palsu hingga melahirkan, maka tidak ada jawaban pasti berapa lamanya Bunda. 

Menurut ACOG, kebanyakan ibu hamil akan melahirkan menjelang tanggal jatuh tempo, yakni antara usia kehamilan 38 dan 41 minggu. Namun, tidak semua ibu hamil tahu apakah akan segera melahirkan setelah mengalami beberapa kali kontraksi, apalagi jika belum pernah melahirkan sebelumnya. 

Kontraksi palsu sering terjadi beberapa minggu hingga beberapa hari sebelum persalinan sebenarnya dimulai. 

Dalam persalinan juga dikenal dengan persalinan palsu atau prodromal. Ini merupakan jenis kontraksi persalinan palsu yang terjadi selama kehamilan. 

Kontraksi ini sering disalahartikan sebagai persalinan sebenarnya dan dapat terjadi pada minggu-minggu menjelang tanggal kelahiran bayi. Prodromal mirip dengan kontraksi palsu dalam banyak hal, meski berbeda. 

Hampir semua ibu hamil merasakan kontraksi Braxton-Hicks. Tetapi kontraksi Braxton-Hicks umumnya dimulai lebih awal pada kehamilan daripada persalinan prodromal.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda