Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Anatomi Panggul Wanita dan Pengaruhnya terhadap Proses Melahirkan

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Kamis, 18 Jul 2024 16:55 WIB

Pregnant young woman grimacing with hands on stomach while sitting at home
Mengenal Anatomi Panggul Wanita dan Pengaruhnya terhadap Proses Melahirkan/Foto: Getty Images/Nastasic
Daftar Isi
Jakarta -

Panggul pada tubuh perempuan memiliki peran penting dalam proses melahirkan, karena merupakan tempat bersemayamnya berbagai organ reproduksi serta jalur keluarnya bayi saat persalinan, Bunda. Memahami anatomi panggul tidak hanya membantu dalam memahami proses kelahiran, tetapi juga penting dalam menjaga kesehatan reproduksi secara keseluruhan. 

Penting untuk diketahui bahwa proses melahirkan melibatkan kerja sama berbagai organ di dalam panggul, mulai dari tulang panggul hingga organ reproduksi seperti rahim dan vagina. Setiap organ memiliki fungsi spesifik yang mendukung kelancaran persalinan. 

Nah, dalam artikel ini, mari kita kenali  lebih dekat anatomi panggul perempuan dan pengaruhnya kepada proses persalinan. Simak sampai tuntas ya, Bunda.

Anatomi panggul perempuan dan organ di dalamnya

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengaruh anatomi panggul terhadap proses melahirkan, penting untuk mengenal terlebih dahulu struktur dan fungsi masing-masing bagian dari panggul perempuan. Berikut adalah penjelasan mengenai anatomi panggul perempuan dan organ-organ di dalamnya.

1. Tulang dan otot panggul

Mengutip dari laman resmi Healthline, tulang panggul terdiri dari tiga bagian utama yaitu ilium, ischium, dan pubis. Tulang-tulang ini membentuk cincin panggul yang kokoh dan memberikan dukungan struktural bagi tubuh. Otot panggul, seperti otot levator ani, berperan dalam menopang organ-organ panggul dan membantu dalam proses melahirkan dengan kontraksi yang membantu mendorong bayi keluar.

2. Vagina

Vagina adalah saluran elastis yang menghubungkan serviks ke bagian luar tubuh. Selama persalinan, vagina meregang untuk memungkinkan keluarnya bayi. Kemampuan vagina untuk meregang dan kembali ke ukuran semula setelah melahirkan adalah kunci dalam proses kelahiran normal, Bunda.

3. Serviks

Serviks adalah bagian bawah dari rahim yang menonjol ke dalam vagina. Selama kehamilan, serviks tertutup rapat untuk melindungi janin. Saat proses melahirkan dimulai, serviks melebar untuk memungkinkan Si Kecil melewati jalan lahir. Proses ini biasanya dimonitor oleh tenaga medis untuk memastikan kelancaran persalinan.

4. Rahim

Rahim adalah organ berotot yang merupakan tempat berkembangnya janin selama kehamilan. Selama persalinan, kontraksi rahim mendorong bayi turun ke arah serviks dan vagina. Kontraksi ini sangat penting untuk membuka serviks dan membantu bayi keluar.

5. Endometrium

Endometrium adalah lapisan dalam rahim yang menebal setiap bulan sebagai persiapan untuk kemungkinan kehamilan. Jika tidak terjadi kehamilan, lapisan ini akan luruh dan keluar sebagai menstruasi. Selama kehamilan, endometrium menyediakan nutrisi bagi janin yang sedang berkembang lho, Bunda.

6. Ovarium

Mengutip dari Johns Hopkins Medicine, ovarium adalah kelenjar reproduksi yang menghasilkan sel telur serta hormon estrogen dan progesteron. Setiap bulan, salah satu ovarium melepaskan sel telur dalam proses yang dikenal sebagai ovulasi. Hormon yang dihasilkan oleh ovarium juga berperan dalam mengatur siklus menstruasi dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.

7. Tuba fallopi

Tuba fallopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Setelah ovulasi, sel telur bergerak melalui tuba fallopi menuju rahim. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di tuba fallopi. Saluran ini sangat penting untuk proses reproduksi karena menjadi tempat bertemunya sel telur dan sperma.

Memahami anatomi panggul dan organ-organ di dalamnya, membuat Bunda bisa lebih memahami bagaimana tubuh mempersiapkan dan menjalani proses melahirkan. Masing-masing bagian memiliki peran penting yang saling mendukung dalam memastikan kelancaran persalinan.

Jenis bentuk panggul dan pengaruhnya terhadap proses persalinan

Bentuk panggul perempuan sangat berpengaruh terhadap proses persalinan. Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis bentuk panggul serta pengaruhnya terhadap proses melahirkan.

  • Platipeloid

Panggul platipeloid memiliki bentuk yang datar dan lebar dengan diameter anteroposterior (depan-belakang) yang pendek. Bentuk ini cenderung lebih sulit untuk proses persalinan normal karena ruang yang lebih sempit untuk kepala bayi melewati panggul. Meskipun begitu, beberapa Bunda dengan bentuk panggul ini masih bisa melahirkan secara normal dengan bantuan medis yang tepat.

  • Android

Panggul android memiliki bentuk yang lebih menyerupai panggul laki-laki, dengan ukuran sempit dan bentuk hati. Panggul ini sering kali menyebabkan kesulitan saat persalinan karena ruang yang terbatas untuk kepala bayi. Bunda dengan panggul android mungkin memerlukan intervensi medis seperti operasi caesar untuk melahirkan dengan aman.

  • Ginekoid

Panggul ginekoid adalah bentuk yang paling umum dan dianggap ideal untuk persalinan normal. Bentuknya yang bulat dan lebar menyediakan ruang yang cukup untuk bayi melewati jalan lahir. Panggul ini memungkinkan proses persalinan yang lebih mudah dan lebih lancar dibandingkan dengan bentuk panggul lainnya, Bunda.

  • Antropoid

Panggul antropoid memiliki bentuk yang lebih panjang dan sempit dengan diameter anteroposterior yang lebih besar. Meskipun ruang samping lebih sempit, ruang depan-belakang yang lebih panjang dapat membantu dalam proses persalinan. Bunda dengan panggul antropoid biasanya dapat melahirkan secara normal, meskipun mungkin memerlukan waktu yang lebih lama.

Berapa ukuran panggul normal pada ibu hamil?

Ukuran panggul normal pada ibu hamil penting untuk menentukan kemungkinan persalinan normal. Berikut adalah penjelasan mengenai ukuran panggul pada ibu hamil.

1. Pintu atas panggul

Pintu atas panggul merupakan bagian pertama yang dilalui oleh bayi selama proses persalinan. Ukurannya biasanya sekitar 12 cm dalam diameter transversal dan 11 cm dalam diameter anteroposterior. Ukuran ini penting untuk memastikan bahwa kepala bayi bisa masuk ke dalam panggul.

2. Pintu tengah panggul

Pintu tengah panggul adalah bagian yang paling sempit dari panggul, dengan ukuran sekitar 10,5 cm. Bagian ini sangat penting karena menjadi titik kritis di mana kepala bayi harus melewatinya tanpa hambatan. Pemeriksaan ukuran pintu tengah panggul sering dilakukan untuk memastikan kelancaran persalinan.

3. Pintu bawah panggul

Pintu bawah panggul adalah bagian terakhir yang dilalui oleh bayi sebelum keluar dari tubuh ibu. Ukurannya biasanya sekitar 11 cm dalam diameter transversal. Pintu bawah panggul harus cukup lebar untuk memungkinkan kepala dan tubuh bayi melewatinya dengan aman.

Pemeriksaan panggul selama kehamilan

Pemeriksaan panggul selama kehamilan sangat penting untuk menentukan kesiapan ibu dan bayi untuk persalinan. Berikut adalah beberapa metode pemeriksaan panggul yang biasa dilakukan dokter.

1. Pelvimetri klinis

Pelvimetri klinis adalah metode pemeriksaan manual untuk mengukur ukuran dan bentuk panggul. Dokter menggunakan tangan untuk memeriksa tulang panggul dan memastikan bahwa ukurannya cukup untuk persalinan normal. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi adanya kelainan pada panggul yang bisa menghambat proses persalinan.

2. Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi atau USG adalah metode non invasif yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar panggul dan organ di dalamnya. USG dapat membantu mengukur ukuran panggul dan posisi bayi dalam rahim. Pemeriksaan ini sangat membantu dalam memantau perkembangan kehamilan dan kesiapan Bunda untuk persalinan.

3. Magnetic resonance imaging (MRI)

Magnetic resonance imaging atau MRI adalah metode pencitraan yang lebih canggih dan detail untuk memeriksa panggul. MRI dapat memberikan gambar yang lebih jelas tentang struktur panggul dan organ di sekitarnya. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan jika ada indikasi medis yang memerlukan penilaian lebih mendalam.

Memahami anatomi panggul perempuan dan pengaruhnya terhadap proses melahirkan sangat penting untuk persiapan dan kelancaran persalinan. Berkat mengetahui jenis bentuk panggul, ukuran normal panggul, dan metode pemeriksaan panggul, diharapkan Bunda bisa lebih siap menghadapi proses melahirkan dengan aman dan nyaman.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda